i'm home

876 126 42
                                    

Cahaya rembulan terpantul dari jernihnya air laut, mampu menjadi penerang bagi sejumlah orang yang tengah melakukan aktivitas masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cahaya rembulan terpantul dari jernihnya air laut, mampu menjadi penerang bagi sejumlah orang yang tengah melakukan aktivitas masing-masing.

Dua insan itu kini sampai pada Pelabuhan Lagos. Sebuah pelabuhan kecil yang berada di Ibukota Houghton. Pemuda dengan pakaian khas klannya itu mulai membangunkan gadis yang sedari tadi tidur dalam pelukannya.

Sebut saja perhatian, sebab itu yang terlihat dari perlakuan si pria terhadap gadis cantik dengan wajah yang terbilang manis.

Merasa terganggu sang gadis mengerjapkan mata, netra hitamnya bersiborok dengan iris merah ruby yang terturupi oleh lensa hitam milik pria dengan surai kuning itu.

Gadis itu menatap linglung sekitar, dirinya nampak bingung sebab baru saja bangun dari bunga tidur.

"Kita sudah sampai, ayo bangun."

Katanya sembari menepuk pelan pipi gadis, mari kita sudahi perbincangan antar kedua insan ini. Kita fokuskan pada gerombolan laki-laki di dekat pos penjaga yang menatap nikmat tubuh Elaina.

Seketika pria dengan surai kuning menawan itu baru sadar bahwa pakaian si gadis telah terkoyak sebagian.

Sebut saja Kurapika pria yang ingin melindungi Elaina dengan alasan yang bahkan ia sendiri belum tau.

"Pertama-tama kita cari baju ganti dulu untukmu. Di mana--"

Kalimat Kurapika tertahan, dia menatap heran Elaina yang tiba-tiba menarik lengan bajunya. Tak sempat melihat ekspresi Elaina. Kurapika menatap bingung.

"Ada apa?" tanyanya dengan suara yang begitu tenang. Gadis itu mengadahkan kepalanya menatap Kurapika lekat, wajahnya memerah.

Seketika pria yang biasa berpikir jernih itu kehilangan jati dirinya sesaat, ada apa dengan jantungnya?

Sejak tadi berdetak tidak normal dari biasanya, masa iya karena menatap Elaina yang wajahnya memerah saja langsung deg-deg-an.

"Rumahku sudah dekat, sebaiknya kau pulang. Istirahatlah."

Pemuda bersurai kuning itu seketika sadar dari lamunannya. Benar juga, ia hanya mengantar gadis ini, tidak lebih. Tapi ini bahkan belum sampai pada depan rumahnya.

Pria itu memiliki prinsip ; antarkan seorang perempuan selamat sampai pada pintu gerbang rumahnya.

Namun prinsip itu bertolak belakang dengan Elaina yang hidup bagai militer sejak kecil. Ia sudah terbiasa berjalan sendirian di hutan saat tengah malam.

Walaupun keesokan harinya sang nenek akan menceramahinya bak tak ada hari esok.

"Nanti kalau ada bahaya bagaimana? Intinya aku akan mengantarmu sampai selamat di rumah." Ujar Kurapika yang menolak usul Elaina.

"Tidak perlu, sungguh rumahku hanya berjarak lima belas meter dari sini. Lagi pula aku sedang ingin sendiri. Kau bisa datang jika aku sudah memberimu pesan."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

✦・𝙒𝙝𝙤 𝘼𝙢 𝙄 || Hunter x HunterWhere stories live. Discover now