Genei Ryodan bagian III : Tertangkap lagi?

1.2K 220 46
                                    

Hari sudah malam. Elaina, Gon dan Killua berhasil kabur dari Genei Ryodan, itu semua berkat pisau milik Elaina. Tapi, sekarang pisau itu sudah berada ditangan Nobunaga. Elaina terdiam menjauh dari Gon dan Killua yang sedang berbicara dengan Kurapika ditelephone. Kalian tahu? Elaina baru saja mendapat ceramah dari pengganti Mito-san. Ya, Gon memberi Elaina wejangan hampir satu jam.

Kalimat yang Gon ucapkan berkali-kali adalah, "lihat sekarang kakimu terluka, salah siapa?"

Elaina hanya bisa terdiam menunduk ketika Gon menasehatinya, ia sudah membujuk Gon agar tidak marah. Elaina bahkan sesekali menoleh ke arah Killua yang sedang pura-pura tak menatapnya. "Killua. Bantuin dong." Tapi Killua menatap ke arah lain sembari bersiul, dasar menyebalkan.

"Ah, Gon... Aku lapar. Apakah marah mu sudah selesai?" lirik Elaina, ia tidak mau menatap mata Gon, ia takut dirinya kebablasan dan tertawa. Sebab jika Elaina kena wejangan oleh Gon, maupun Mito-san. Ia tidak pernah menatap mata mereka takut tertawa.

"Tidak! Belum waktunya makan." Putus Gon. Elaina terdiam bengong.

"T-tapi aku baru makan satu kali hari ini..." Bujuk Elaina.

"Hah... Kau ini ya. Tunggu dulu, biar aku menelpon Kurapika dulu." Elaina mengangguk senang dan berjalan menjauh dari mereka berdua.

"Bagaimana caranya supaya aku tau siapa orang yang membunuh nenek. Apa melakukan negoisasi dengan Ketua laba-laba? Ah dia kelihatan banyak maunya sih. Apakah harus dengan Hisoka si badut mekdi itu?
Tapi, aku malas berurusan dengannya. Dia badut mesum yang menyebalkan." Gumamnya.

Sekarang mereka sedang menepi di jalan dekat jembatan. Elaina menoleh ke-arah Gon yang sedang sibuk berceloteh.

"Sebentar Kurapika! Satu menit saja. Aku, Killua dan Elaina bertemu dengan Ryodan, walaupun mereka menangkap kam-"

Gon belum selesai berbicara, Kurapika dengan intonasinya yang meninggi karena, terkejut langsung memotong pembicaraannya. Gon menjauhkan telephone genggamnya dari telinga, Elaina bahkan mengelus dadanya karena terkejut.

"Apa yang kalian pikirkan?! Apa kalian tahu seberapa berbahaya mereka?" Tanya Kurapika diseberang.

Killua menepuk pundak Gon, membuat ia menoleh.

"Coba pinjem, biar aku yang berbicara." Kata Killua. Gon memberikan telpon itu pada Kilua yang langsung disambut baik oleh tangan pucat Killua.

"Aku sudah tahu, tapi setelah bertemu dengan mereka. semua sudah jelas. Mereka memang kuat. Untuk kami yang sekarang, tidak mempunyai kesempatan. Karena itu kami membutuhkan bantuanmu," ujar Killua.

"Jangan bercanda. Aku tidak akan bertanggung jawab jika kalian terbunuh," ucap Kurapika disambungan.

"Apa kau sudah tahu markas mereka?" tanya Killua.

"Aku punya sumber informasi sendiri," jawab Kurapika.

"Apa kau sudah tahu kekuatan semua anggota?" tanya Killua lagi, "Cukup! Jauhi saja Ryodan." Intonasi Kurapika kembali meninggi.

"Kau pengguna rantai yang membunuh salah satu teman mereka, bukan? Mereka sedang mencarimu. Jika kau tidak ingin menganggap kami teman, kami akan melakukan apapun untuk membantumu!" kesal Killua lalu memberikan telephone ke Gon dengan kesal. Tapi Kurapika masih juga belum menjawab. Mereka berdua jadi bingung, bagaimana cara meyakinkannya.

"Kurapika, salah satu teman mereka menangis didepan kami, dia bilang 'Tidak akan akan kumaafkan orang yang membunuh temanku,' Aku sangat marah melihat itu. Tidak bisa kumaafkan hal itu, Kita juga ingin menghentikan mereka. Tolong Kurapika." Kalimat dari Gon juga belum mendapat persetujuan dari Kurapika.

✦・𝙒𝙝𝙤 𝘼𝙢 𝙄 || Hunter x HunterWhere stories live. Discover now