Canda

2.1K 322 31
                                    

Pagi itu, pagi yang cukup tenang. Masih terlalu pagi untuk membuat keributan di rumah ini.

Keiji libur karena tanggal merah. Biasanya saat Keiji di rumah seperti ini, dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bercanda bersama [y/bb] maupun [y/bg] dan malamnya bersama dengan ku. Ehe.

Aku yang sedang mencuci piring bekas sarapan tadi dapat mendengar percakapan kecil Keiji dengan [y/bb].

"[y/bb], mau ikut papa nggak?" tanya Keiji.

[y/bb] mengangguk antusias. Tanpa rasa ragu dan curiga, ia mengikuti Keiji dari belakang.

Kadang jalan pikir Keiji tidak dapat ditebak. Kadang juga kita tidak dapat membedakan yang mana yang bercanda dan serius karena wajah Keiji yang datar.

Tak lama kemudian [y/bb] kembali dengan raut wajah kesal dan kulihat tidak ada Keiji di belakangnya.

Karena tidak melihat sosok Keiji di dekat [y/bb], jadi aku menanyakannya langsung pada [y/b], "Dimana papa?"

Sambil mempoutkan pipinya dia menjawab, "Papa mengajak ku ke Kamar mandi."

"Nah kan." Aku berusaha menahan tawa ku dengan satu tangan menutup mulutku. Aku mensejajarkan tinggi tubuhku dengan [y/bb].

"Lalu papa bilang apa?"

"Saat ku tanya kenapa kita ke sini, papa menjawab, 'Temani papa pup.'" Jelas [y/bb] dengan mata berkaca-kaca karena telah di bohongi papanya sendiri.

Aku tertawa dan membawa [y/bb] kedalam pelukanku sambil ku elus punggungnya. Tangis [y/bb] pun pecah setelah di beri harapan palsu begitu.

Keiji keluar setelah selesai dengan urusannya dan melihat ku sedang menenangkan [y/bb] yang menangis.

Tanpa rasa bersalah Keiji bertanya, "Kenapa dengan [y/bb]?"

Aku memberi isyarat pada Keiji untuk mendekat, "Gara-gara kamu ngasih harapan palsu."

Tentu saja Keiji langsung connect dengan apa yang ku maksud. Keiji menepuk pundak [y/bb] pelan. [y/bb] menolehkan kepalanya.

"[y/bb] mau jalan-jalan?" [y/bb] mengangguk.

"Mau kemana?" tanya Keiji lagi. [y/bb] tampak berpikir sejenak.

"Ke... Kebun binatang!"

Keiji mengelus rambut [y/bb], "Ya udah sana siap-siap."

Wajah [y/bb] langsung berbinar dan memeluk Keiji, "Wah! Terima kasih papa!" setelah itu ia langsung pergi Ke kamar mandi.

"Eh? Serius mau pergi?" tanya ku pada Keiji.

"Tentu saja, mana mungkin aku membuat [y/bb] menangis dua kali."

Aku tersenyum, "Ya sudah, aku siap-siap dulu, banyak barang [y/bg] yang harus dibawa." Keiji mengecup dahi ku sebelum ku pergi menyiapkan barang.

Akhirnya kita sekeluarga pergi ke kebun binatang dan tidak diduga disana kita bertemu dengan keluarga Bokuto.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)

Keluarga [Akaashi Keiji]Where stories live. Discover now