Tetangga

3.2K 388 103
                                    

[y/bb] = your BabyBoy

Karena Lusi bingung namanya yang cocok siapa, jadi biar kalian aja yang namain :v

.

.

.

3 bulan kemudian setelah melahirkan, aku dan Keiji pindah tempat tinggal, dari yang semula menetap di apartement, sekarang kita pindah ke perumahan.

Selesai menata barang-barang, kita memesan makanan dari aplikasi. [y/b] masih tertidur pulas di kamarnya. Selagi menunggu pesanannya, kita berdua mengistirahatkan diri di ruang kerluarga sambil berbincang-bincang.

Rumah bertingkat ini ada 4 kamar, namun 2 kamarnya lagi masih kosong. Ada 2 kamar mandi. dapur & ruang makan, ruang tamu & keluarga, dan beberapa ruang kosong karena masih belum tahu akan kita gunakan untuk apa nantinya, dan juga terdapat garasi di depan rumah untuk memarkir mobil. Bisa dibilang rumah ini lumayan besar.

Pembicaraan kita terpotong saat ada suara yang memanggil dari depan, "Misi goput." //Ehe

Keiji menyuruhku untuk tetap duduk, biar dia yang mengambilnya.

Saat sedang melakukan transaksi dengan abang goput-nya, tiba-tiba ada suara yang tidak asing memasuki indra pendengarannya Keiji.

"Oya?"

Keiji menoleh ke arah sumber suara, "Kuroo-san?"

Terlihat Kuroo sedang bersama seorang wanita dengan perut yang mulai membuncit di sampingnya, istrinya, itu yang langsung terlintas di benak Keiji. Kuroo sedang membawa beberapa tas belanjaan yang berisi bahan-bahan masakan.

"Benar Akaashi rupanya, Hisashiburi. Jadi kau yang pindah di rumah sebelah?" tanya Kuroo.

"Hisashiburi, Rumah sebelah?" Keiji yang kurang konek kembali melempar pertanyaan.

"Tuu.." tunjuk Kuroo dengan dagunya karena ia masih membawa barang belanjaan. Kuroo menunjuk nametag yang ada di depan rumahnya.

Ahh, benar, kenapa Keiji tidak sadar. Ternyata ia dan Kuroo tetanggaan.

"Yoroshiku onegaishimasu, Mulai hari ini dan seterusnya." Ucap Keiji sambil sedikit membungkukkan badannya, "Jika tidak sibuk, mampirlah ke rumah kami nanti malam, tapi maaf jika masih berantakan."

"Tentu, dengan senang hati." Balas Kuroo.

"baiklah, kalau begitu permisi." pamit Keiji lalu masuk ke dalam rumah.

*Clack

Pintu rumah terbuka oleh Keiji.

"Kenapa lama?" tanya ku sambil membawa 2 pasang sumpit dari dapur.

"Kamu masih inget Kuroo-san, kan?" tanya Keiji yang sedang menaruh makanannya di meja makan.

Aku mengingat-ngingat sosok Kuroo yang di maksud Keiji, "Ahh, yang rambutnya hitam dan naik berantakan itu kan?" tanyaku sambil memperagakan rambut Kuroo yang naik itu.

Keiji sedikit terkekeh, "Iya, dia tetangga kita sekarang."

Aku yang sedang membuka bungkus sterefomnya langsung menatap Keiji, "Beneran?!"

Keiji mengangguk, "Iya, aku juga mengundangnya untuk datang kesini nanti malam."

Aku merasa senang, setidaknya ada satu orang yang sudah ku kenal di lingkungan baru ini. Aku lupa kapan terakhir kali aku bertemu Kuroo, seharusnya saat pernikahan Kuroo dan istrinya, tapi karena aku sedang hamil tua jadi Keiji menyuruhku untuk tetap di apartement saja ditemani ibuku.

Keluarga [Akaashi Keiji]Where stories live. Discover now