Belanja

3.1K 423 18
                                    

"Udah siap?"

"Udah, yuk!"

Aku memakai kaos lengan pendek yang ku tutupi dengan cardigan, lalu celana panjang berwarna gelap. Dapat ku lihat di pantulan cermin, perutku mulai sedikit membesar. Ku elus perlahan.

Tanpa ku sadari, Keiji mendekatiku dan melihatku lewat cermin. Dia memegang ke dua pundak ku yang membuatku sedikit tersentak.

"Aku tak menyangka kau akan hamil secepat ini." Ucap Keiji sambil melihat pantulan kita berdua di cermin.

Aku terkekeh mendengar tuturannya, "Kamu sih, semangat banget pas bikin."

Keiji tersenyum dan mengubah posisi ku agar menghadap padanya, setelahnya Keiji menyejajarkan wajahnya pada perutku, "Jangan sering-sering merepotkan mama ya." Keiji pun mencium perutku dan mengelusnya pelan. Aku merona melihat interaksi antara Keiji dengan bayi dalam kandunganku.

Kami pun siap pergi setelah menutup pintu dan menguncinya.

Aku dan Keiji akan pergi ke mall untuk membeli hadiah pernikahan Konoha-senpai. Ia akan menikah minggu depan. Mungkin ini terlalu cepat untuk mencarikannya hadiah tapi tidak apa-apa, karena Keiji sedang ada waktu dan aku juga tidak terlalu sibuk.

Aku menikmati pemandangan kota selama perjalanan sampai tak terasa sudah tiba pada tempat tujuan.

Harum khas mall memasuki indera penciuman ku. Keiji mengambil tanganku dan menautkan jari-jarinya disela jari-jari ku yang lebih kecil.

Sepanjang jalan kita melihat ke kanan dan ke kiri, melihat barang yang sekiranya pas untuk di jadikan hadiah pernikahan.

Akhirnya kita memasuki salah satu toko yang menyediakan banyak peralatan rumah tangga. Sebenarnya tadi kita ingin membelikan mereka perlengkapan bayi tapi Keiji menolaknya, takut kalau aku khilaf malah membeli banyak baju bayi dan melupakan soal hadiahnya.

aku melihat-lihat berbagai macam benda yang sekiranya bermanfaat bagi kedua calon pasutri itu nanti.

Keiji terus mengikutiku, sebenarnya kita bisa saja berpencar mencari barangnya agar lebih cepat, namun Keiji terlalu khawatir pada ku dan beginilah akhirnya.

Aku fokus pada barang yang ada dihadapanku sedangkan Keiji dengan tingginya itu bisa melihat rak lain dari tempat dia berdiri sekarang. Sesekali ia mengedarkan pandangannya ke rak-rak lain sekiranya akan menemukan barang yang menarik.

"Wahh! Lihat Keiji! Ini lucu bukan?" Ucap ku sambil mengambil salah satu couple mug bergambar burung hantu.

"Wahh! Lihat Keiji! Ini lucu bukan?" Ucap ku sambil mengambil salah satu couple mug bergambar burung hantu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Keiji berdeham sambil mengangguk.

"Apa kita bisa mengambilnya?" Tanyaku dengan puppy eyes.

"Tentu, jika itu membuatmu senang." Balas Keiji sambil mengelus pucuk kepala ku.

Setelah mengambil couple mug tadi aku dan Keiji kembali memutari rak-rak lain. Namun kita tidak menemukan barang yang cocok.

Akhirnya kita keluar dari toko itu setelah membayar barang-barang yang ku ambil tadi.

Kita mengistirahatkan kaki kita di salah satu restoran yang ada di mall tersebut, sekalian isi perut.

Karena sudah lelah, kita akhiri pencarian hadiah untuk pernikahan Konoha-senpai. Ku rasa kita masih bisa mencarinya lagi kapan-kapan.

Aku menghela napas panjang setelah memasuki mobil untuk pulang.

"Tidak ada barang yang tertinggalkan?" tanya Keiji sambil memasang sabuk pengaman.

Aku menggeleng yakin, "Tidak."

aku menaruh sebagian barang-barang ku di kursi belakang. Aku membeli couple mug tadi, panci, kebutuhan bulanan, dan lain-lain, mungkin lebih didominasi dengan peralatan dapur. Sayang sekali kita belum menemukan hadiah untuk Konoha-senpai.

Keiji melihatku yang sedang mengamati spatula yang baru saja kita beli.

"Sudah ku duga akhirnya akan seperti ini."-Keiji

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)

Selamat berpuasa bagi yang menjalan kan~ (づ ̄ ³ ̄)づ
Semangat yaa!! (๑°꒵°๑)・*♡

Keluarga [Akaashi Keiji]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon