Kissu

3.7K 498 124
                                    

Aku dan Keiji sedang duduk berdua di sofa depan TV. Keiji sedang menonton TV, sedangkan aku tengah asik memandang wajah Keiji dari samping.

Ku perhatikan wajah Keiji dengan teliti. Dari rambut, dahi, alis, mata, hidung dan bibir. Kenapa semuanya bisa terlihat sempurna? Setelah kulihat lebih detail ternyata Keiji sangat tampan T_T

Ku tamatkan bibir Keiji yang terlihat lembut dan kenyal itu. Bukan terlihat tapi memang seperti itu rasanya.

Aku jadi berpikir, apa Keiji sudah pernah mencium wanita sebelum aku? Sudah berapa banyak ya kira-kira?

Karena rasa penasaran yang besar jadi aku tanyakan pada Keiji.

"Keiji..." Keiji hanya berdeham tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"Sudah berapa banyak wanita yang kau cium?"

Keiji langsung menatapku terkejut. Keiji menyipitkan matanya, kita saling tatap-tatapan sebentar sampai Keiji membuka mulutnya. Aku yakin Keiji pasti sedang berpikir ia harus jawab apa agar aku tidak marah.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Hmm.. hanya penasaran saja."

Pembicaraan terhenti lagi sebentar.

"3 termasuk dirimu." Jawab Keiji lalu kembali menonton TV.

Aku menjerit dalam hati antara kesal dan apa ya? Sulit diungkapkan rasanya. Jadi aku wanita ke-tiga Keiji?!

"Siapa yang pertama?" Tanyaku berusaha tenang.

"Kenapa memangnya?"

"H-hanya ingin tauuu" Ishh, padahal aku sudah menjaga tubuhku agar suami ku yang pertama menjamahnya. Tapi Keiji...

"Ibu ku."

Otak ku yang sempat overthinking tadi jadi tidak connect dengan kalimat yang baru diungkapkan Keiji, "Eh? Apa?"

Keiji menghela napas dalam, "Kalo dipikir-pikir, ciuman pertamaku diambil ibu ku. Itupun saat masih SD. Mungkin lebih tepatnya itu ciuman kasih sayang ibu dan anak."

Aku menatap Keiji tanpa ekspresi. Tidak tahu kah dia jika istri didepannya ini sedari tadi memikirkan hal itu dan sudah siap menahan sakit hati saat mendengar jawabannya. Tapi ternyata... Argghhh.

"Lalu siapa yang ke-dua?" lanjutku menahan emosi.

"Yuki." *Deg*

Aku menatap Keiji tanpa bisa berkata apa-apa. Jadi Keiji punya mantan? tanpa ku sadari perlahan mataku mulai memanas.

Keiji yang melihat tidak ada reaksi dari istrinya langsung menjelaskan kebenarannya, "Yuki itu... kucing ku dulu, dia betina, bulunya berwarna putih salju. Awalnya aku hanya iseng menaruh daging ikan di mulutku, namun tanpa kuduga Yuki benar-benar memakan ikan di mulutku tadi, jadi mulutnya menyentuh bibirku."

Hatiku langsung lega setelah mendengar kata "kucing" tapi juga merasa kesal karena Keiji berhasil menjebakku dua kali.

Air mata yang hampir terjatuh langsung aku hapus. Aku mengambil bantal sofa dan memukul Keiji. Keiji mencoba melindungi dirinya sambil sesekali mengaduh karena aku tidak ragu-ragu memukulnya. Namun diselingi itu Keiji masih dapat tertawa karena berhasil mengerjai istrinya.

"Awas aja, enggak ada jatah sebulan baru tau." Ucapku dengan nada kesal dan menyudahi pukulannya.

"Maaf, aku hanya ingin tahu reaksi istriku ini." Balas Keiji yang masih terkekeh sambil mengusap kepala ku. Jujur, aku lemah saat Keiji sudah mengusap kepalaku.

"Sini" Ucap Keiji sambil merentangkan tangannya. Tahu maksudnya, aku langsung mendekatkan diriku pada Keiji dengan perasaan yang masih sedikit kesal. Aku membalas pelukan Keiji dengan erat, mengisyaratkan bahwa Keiji hanya punyaku seorang.

Keadaan kembali normal seperti semula, Keiji melanjutkan nonton TV yang sempat tertunda tadi dan aku masih dengan pemikiranku,

"Kalau laki-laki? Ada?"

"..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)

Keluarga [Akaashi Keiji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang