thirty one

1.2K 82 15
                                    

Aku turun dari mobil setelah Zach dengan cekatannya membukakanku pintu mobilnya

Ini rumahnya?

Besar sekali. Bisa di bilang rumah yang kini berada di hadapanku adalah rumah seorang pangeran dalam cerita dongeng. Amat besar sekali

"Ayoo Vanilla" ucap Zach membangunkan lamunanku membuatku beberapa kali menatapnya dan berkedip untuk menyadarkan diriku
"Ada apa?"

"Ini rumahmu?"

"Ya ada apa-"

"Tidak apa apa, aku hanya sedikit terkejut dan bingung. Aku tak percaya bahwa kau lebih memilih tinggal di sebuah flat dengan asap rokok yang selalu memenuhi udara di dalamnya dari pada di rumah sebesar dan sebagus ini-"

 Aku tak percaya bahwa kau lebih memilih tinggal di sebuah flat dengan asap rokok yang selalu memenuhi udara di dalamnya dari pada di rumah sebesar dan sebagus ini-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha, rumah sebesar ini, tak menjamin kebahagiaan. Dan aku jauh lebih bahagia tinggal di flat kotor itu dari pada di rumah ini" ucap Zach

Rumah Zach 2 kali lebih besar dari pada rumah Dylan. Yahh aku tau saat aku kerumah Dylan aku sudah tercengang dengan ukuran rumahnya karena aku tak pernah melihat rumah sebesar itu sebelumnya. Namun saat aku melihat rumah Zach. Aku bahkan jauh lebih terkejut lagi.

"Come on V, berhenti melamun" bisik Zach yang langsung mengandeng tanganku dan berjalan masuk ke pintu utama rumahnya

Semua pelayan menunduk patuh padanya dan segera membukakan pintunya. Zach membawaku masuk ke dalam lorong besar rumah ini yang menghubungkan ruang tamu dengan ruang makan-

Wow.

Ruang makannyapun seperti di restorant mahal. Sangat besar dan banyak bangku yang di tata rapih.

Zach menarikan bangku untukku dan aku segera duduk, setelah itu ia menarik bangkunya dan duduk di sebelahku dengan mata yang terus menatapku dan bibir yang tersenyum saat melihatku kebingungan

"Apa kau juga memiliki adik atau keponakan?"

"Tidak, aku hanya 2 bersaudara dan kakaku belum menikah. Ada apa Vanilla?"

"Aku bingung saja. Rumah sebesar ini hanya di huni oleh mom dan dadmu saja-, apa mereka tak kesepian?"

"Mereka juga jarang pulang. Bisa 1 bulan sekali saja atau bahkan tidak pulang. Maka dari itu aku memilih tinggal di luar rumah karena saat aku disini aku juga tak pernah bertemu orang tuaku" ucap Zach tersenyum miris membuatku langsung mengelus punggungnya lembut
"Banyak yang berfikir menjadi anak dari pengusaha kaya raya adalah hal yang sangat diinginkan bagi semua orang. Tapi bagiku tidak. Bahkan jika aku bisa memilih aku lebih memilih menjadi keluarga sederhana yang bisa berkumpul bersama 1 minggu sekali dan menghabiskan waktu bersama-" ucap Zach dengan wajah yang mulai memerah menahan tangisnya

"Dengarkan aku Zach. Sekarang kau memiliki aku. Jadi jika kau kesepian kau bisa menelponeku atau mengajakku bermain. Okey?" Ucapku membuatnya tersenyum sambil menatapku

Wound HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang