05 - KEJANGGALAN.

832 114 209
                                    

Vote dulu yuk sebelum membaca biar gak lupa!

05. Kejanggalan.

"Karena bahagia kamu, bahagia aku juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Karena bahagia kamu, bahagia aku juga."
—GIBRAN ALGEBARA—

"

Sapu tangan. Gue temuin di selipan ranjang." Sean melempar plastik bening berisikan sapu tangan berwarna navy yang ia temukan di kamar apartemen Galuh, tepatnya di sela ranjang.

"Punya lo, Gal?" tanya Gibran yang duduk di sofa, menyatukan kedua tangannya memandangi sapu tangan yang tergeletak di atas meja.

"Bukan, Bang. Coba gue liat-" Perkataan Galuh terhenti ketika Sean menahan pergerakannya.

"Jangan. Sidik jari lo bisa nempel di sana," sergah Sean. Tadi ia mengambil sapu tangan itu dengan pencapit kecil, lalu memasukkannya ke dalam plastik.

"Gue liat ada sablonan huruf D di sapu tangannya," lanjut Sean lalu melepaskan sarung tangan hitam yang melekat dan membuangnya di tempat sampah. Kini ia mirip seperti detektif, mencari bukti pembunuhan. Otaknya yang encer itu seakan bisa menganalisis apa yang terjadi.

"Kenapa ada sapu tangan di sana?" tanya Darrel, menatap penuh selidik.

"Bisa jadi Dani gunain sapu tangan itu buat bius Reras," balas Gibran mengusap dagunya dengan jemari, mencoba menganalisis kejadian yang mungkin.

"Ada tanda lain?" tanya Gibran pada kelima temannya. Di dalam ruangan ada Sean, Darrel, Mario, Brandon, Galuh, dan juga Samudra. Sedangkan keempat yang lainnya menunggu di bawah, berjaga-jaga.

Samudra mengulurkan plastik bening berisi beberapa kancing kemeja. "Gue nemu ini di bawah kasur. Gue juga liat bercak darah di sekitar kaki ranjang."

"Oh itu paling punya gue, Sam," Galuh ingin mengambil alih kancing tersebut, namun Gibran mencegahnya.

"Paling? Belum tentu punya lo, kan? Ini bisa jadi barang bukti, kalau emang punya lo, nanti balik lagi," titah Gibran membuat Galuh kembali menarik tangannya.

"Orang tajir kayak lo ngapain juga butuh kancing kemeja? Beli aja kemeja lagi sekalian," celetuk Mario.

"Reras pakai baju apa waktu itu?" tanya Sean pada Galuh.

"Seinget gue sih dress gitu, Bang. Tapi gue lupa berkancing atau gak," balas Galuh mengingat-ingat.

"Selain di perkosa, Reras bisa jadi kena penganiayaan, buktinya banyak bercak darah. Bisa jadi itu kancing dress Reras yang di tarik paksa," komentar Sean yang menyenderkan punggung tegapnya pada sofa.

"Apa kita mau coba ngomong sama Reras? Atau bisa cari tau lewat temen-temennya. Setidaknya, dia harus speak up, biar bukti makin kuat," saran Darrel menaruh kedua tangannya di depan dada.

LOSING US (DEAR US 2)Where stories live. Discover now