54 - The want

Mulai dari awal
                                    

Bonusnya lucu-lucu banget dan gemesin bangeettt ^^ 

Kalian bisa langsung beli di Toko buku online : Novely.young, bumifiksi.jakarta dan melstorebook (ini bisa COD) 

Kalau kalian penasaran dan tertarik ingin baca dulu awal ceritaa SEMESTA bisa langsung ke wattpad : hfcreations yaa ^^ 

DAN SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2 ^^

***

"Sepertinya akan terjawab, dia marah atau tidak."

*****

Acha berdeham pelan, menyadarkan dirinya saat itu, begitu juga dengan Iqbal. Cowok itu langsung menaruh kembali piring di tangannya.

Acha berdiri dengan sangat canggung, jujur banyak sekali yang ingin Acha tanyakan, banyak sekali yang ingin Acha ketahui.

Siapa cewek itu? Kenapa cewek itu bisa bersama Iqbal? Apa yang mereka lakukan berdua? Dan, berbagai macam pertanyaan lainnya.

Namun, Acha berusaha menahan diri. Jujur, semua gejolak emosi yang bercampur aduk menjalar di seluruh tubuhnya saat ini sedikit membuatnya ingin muntah. Bahkan, tanpa Acha sadari kedua tangannya sudah terkepal kuat.

"Kenapa tiba-tiba kesini?"

Bodoh! Dari sejuta pertanyaan yang bisa Iqbal pikirkan, kenapa malah pertanyaan itu yang keluar dari bibir Iqbal. Dan, Iqbal sangat menyesalinya, ia merutuki kebodohananya sendiri.

Iqbal memberanikan diri untuk mendekati Acha.

"Kenapa nggak kabarin kalau mau datang?" tanya Iqbal lebih lembut.

"Acha bawa kue buat Iqbal," jawab Acha dengan suara sedikit pelan.

Acha menyodorkan paper bag tersebut ke Iqbal, tangan Acha sedikit gemetar. Sedangkan Iqbal berusaha untuk memaksakan senyumnya, berjalan lebih dekat. Iqbal menerima paper bag tersebut, kemudian membelai puncak kepala Acha pelan.

"Makasih," balas Iqbal. Tanganya menurun, meraih tangan jemari Acha dan mengenggamnya erat, yang dimaksudkan oleh Iqbal agar Acha bisa mempercayainya.

Dan benar saja, genggaman tangan Iqbal berhasil membuat rasa gugup yang sedari tadi menguncang emosi Acha, perlahan bisa meredah.

"Ayo masuk," ajak Iqbal hangat.

Acha tak bisa menjawab apapun selain mengangguk, ia menyetujui begitu saja. Jujur, di situasi seperti sekarang, Acha tidak tau harus berbuat apa. Pikirannya mendadak kosong.

Marah? Tentu saja ingin.

Sedih? Tentu saja ada.

Kecewa? Tentu saja terbesit juga.

Tapi, bagaimana Acha harus mengekspresikannya sekarang? Sedangkan perasaan terkejut dan bingungnya nya masih terlalu mendominasi pikirannya.

Acha benar-benar tidak tau. Sumpah!! Acha tidak bisa berpikir apapun saat ini terkecuali ingin mendengar penjelasan Iqbal.

Entah kenapa, kalimat yang pernah Iqbal ucapkan dulu kepadanya mendadak terputar terus di pikiran Acha.

"Selalu percaya sama gue ya. Kalau ada apa-apa selalu bilang atau tanya ke gue dulu, jangan pernah menyimpulkan apapun yang hanya lo dengar ataupun lihat."

Yah, Hati Acha sekarang sedang meyakini bahwa pasti ada alasan kenapa Iqbal bisa bersama cewek lain di dalam Apartmennya dan kenapa Iqbal bisa membawa cewek itu ke Apartmennya.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang