2 - Gadis Manja dan Sapinya

757K 61K 31K
                                    

Iqbal keluar dari kelas terakhirnya. Sedari tadi pagi hingga sore, ia ada kelas tanpa henti. Iqbal merasa lelah, ia tidak tau dunia perkuliahan akan seberat ini. Mendadak, Iqbal merindukan masa SMA-nya. Tapi, setidaknya jalan ini yang dia inginkan. Iqbal akan berjuang hingga akhir.

"Bal, lo ikut anak-anak nggak?" tanya Abdi, teman sekelas Iqbal.

"Kemana?" tanya Iqbal.

"Rayain ulang tahun Sela. Dia traktiran beer tiga tower."

Iqbal mendecak pelan. "Gue nggak minum," tolak Iqbal cepat.

"Yaelah Bal, beer doang."

Iqbal berhenti berjalan, menoleh ke Abdi.

"Lo kira beerdoang, dosanya juga cuma dosa doang?" tajam Iqbal.

Abdi terbungkam, tak bisa menjawab.

"Masih mau ngajak gue?"

Abdi menggeleng lemah. "Gue dipaksa dan dibayar Sela Bal, agar bujuk lo sampai mau. Kan dia suka sama lo," jelas Abdi akhirnya jujur.

"Dibayar berapa?"

"Ti... tiga ratus ribu."

Iqbal mengeluarkan dompetnya, mengambil lima lembar uang ratusan ribu.

"Bilang ke Sela gue nggak suka sama dia," ucap Iqbal tegas sembari memberikan uang tersebut ke Abdi.

Abdi langsung berdiri tegap dan memberikan hormat.

"Siap komandan! Laksanakan komandan!"

Iqbal mendesis pelan, begidik ngeri melihat kelakuan teman barunya itu. Setelah itu, Iqbal segera pergi dari hadapan Abdi, melanjutkan langkahnya yang tertunda.

****

Iqbal masuk ke dalam mobil, ia sebenarnya ingin langsung pulang. Tapi, Dokter Andi tiba-tiba menelfonnya tadi siang memintanya untuk datang ke rumah sakit, membantunya disana. Yah, Iqbal memang pernah menawarkan diri ke Dokter Andi untuk menjadi relawan meskipun hanya sekedar mengambilkan alat atau mengawasi saja. Iqbal ingin dapat ilmu lebih dari Dokter Andi.

Dokter Andi merupakan Dokter yang pernah merawat Papanya dan juga yang membuat Iqbal akhirnya menemukan impiannya untuk masuk kedokteran.

Iqbal segera menjalankan mobilnya menuju rumah sakit Arwana.

****

Iqbal keluar dari mobil, ia terdiam sebentar. Iqbal melihat mobil yang terparkir disebelahnya dengan tatapan bingung. Ia kenal dengan pemilik mobil ini.

"Dia kesini lagi?"

Iqbal pun segera masuk ke dalam rumah sakit. Namun, ia tak langsung mendatangi Dokter Andi. Iqbal memilih untuk ke rooftoprumah sakit, menemui seseorang.

****

Benar seperti dugaan Iqbal, ia menemukan sosok cowok yang tengah tiduran dikursi panjang rooftop dengan mata terpejam. Iqbal pun mendekati cowok tersebut.

"Lagi kangen sama Shena?" tanya Iqbal tanpa basa-basi, suara Iqbal membuat cowok tersebut langsung membuka mata dan terbangun. Ia nampak terkejut melihat kedatangan Iqbal.

Yah, cowok itu adalah Glen. Sahabatnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Glen berusaha bersikap biasa.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang