Sudah seminggu Liu Chen berada di rumah Li Wei membuat Kangjian tak suka dengan kedekatan mereka berdua.
"Bagaimana cara agar aku bisa menyingkirkannya dari sini" pikir Kangjian sambil menatap Liu Chen yang sedang menggoda gadis itu. Terlihat Liu Chen yang mengoleskan lumpur di wajah putih itu sehingga membuat wajah cantik itu kotor sehingga gadis itu terlihat membalas perbuatan Liu Chen sambil sesekali tertawa melihat wajah pria itu.
Kangjian pun menghampiri mereka dan turut membantu Li Wei yang sedang mengurus bunga kesayangannya yang semakin subur karena terus di beri pupuk, melihat kedekatan Kangjian, Liu Chen pun tak mau kalah sehingga pria itu langsung merebut pupuk itu dari tangan Liu Chen sehingga pupuk itu terjatuh berserakan kemana-mana dan tanpa sengaja mengotori pakaian Li Wei
"sabar Li Wei, ini cobaan" batinnya sambil menatap geram ke arah mereka
"bisakah sehari saja, kalian hentikan sikap kekanakan kalian itu. Aku lelah menghadapi sikap kalian yang tak pernah akur" ucap Li Wei sembari membersihkan pakaiannya
"dan kau Liu Chen kuperingatkan jangan mencari masalah dengan Kangjian lagi"
mendengar itu Kangjian tersenyum puas sambil menjulurkan lidahnya pada Liu Chen
"sayang maafin aku ya kalo gitu, aku salah deh" kata Liu Chen memelas
namun Li Wei tampak mengacuhkan perkataan Liu Chen karena malas meladeninya
"parsetan dengannya, aku tak boleh lagi bersikap lunak terhadapnya, aku masih kesal padanya" pikir Li Wei
"kau sudah di sini hampir sebulan loh, kapan kau akan pulang menemani para wanita mu itu, mereka pasti sudah sangat merindukanmu" ucap Li Wei sinis sambil menekankan kalimatnya itu
"dengarkan penjelasanku dulu, aku itu hanya meminta mereka menemaniku saja tak lebih, percayalah padaku aku tak berbuat lebih kepada mereka.
Aku bersumpah di hatiku ini hanya ada kamu seorang saja, ini semua juga karena menghilangnya dirimu membuatku frustasi karena kau menghilang bak di telan bumi, aku tak mendapati keberadaanmu di mana-mana dan kau melupakan sesuatu pada saat kau pergi Li Wei dan itu hatiku, kau telah mencuri hatiku ini. Kau membuatku gila karena kehilanganmu, tanpa mu aku merasa hampa seolah hidupku tergantung padamu Li Wei. Maaf jika menurutmu kesalahanku sangat fatal dan tak bisa di maafkan, maaf jika aku telah menghancurkan hatimu dan kepercayaanmu, aku bersedia menjadi penawarmu dan aku akan membuatmu bahagia lagi. Aku berjanji kau tak akan menyesal dan sedih lagi, kembalilah denganku dan kita bisa membuka lembaran baru untuk kita berdua" ucap Liu Chen panjang lebar membuat Li Wei terperangah dan terdiam membeku
aku tak tau harus berkata apa lagi, seolah rasa kepercayaanku ini telah hancur di buatnya, sulit bagiku mempercayai setiap kata yang keluar dari mulutnya itu, terdengar manis di telinga namun apakah ia sanggup melakukannya seperti ucapannya itu. Aku tak ingin hanya ucapan belaka saja, apalagi hanya sekedar janji palsu pikir Li Wei
"kalau begitu buktikan semua perkataanmu itu, jangan hanya berani berbicara saja" kata Li Wei
"baiklah, aku akan membuatmu jatuh cinta terhadapku lagi. Aku yakin"
"kepedean banget nih orang" batin Li Wei sambil menaikan satu alisnya ke atas ketika mendengar ucapan Liu Chen yang terdengar menggelikan baginya
"tapi apa yang terjadi jika semua ucapannya itu ia sanggup melakukan semuanya, sebenarnya akubsenang tapi aku lelah menghadapi para gadis-gadis yang mengincarnya itu tak akan berhenti melukaiku bahkan mungkin nyawaku dan anakku, mereka pasti tidak bisa tinggal diam mendengar aku yang kembali bersama Liu Chen. Aku hanya ingin hidup tenang, nyaman, dan bahagia tanpa ada penghalang tapi bagaimanapun juga aku tak boleh egois dengan hanya memikirkan diri sendiri, bagaimanapun Liu Chen juga harus mengetahui bahwa ia merupakan ayah kandung Li Fey, ia berhak mengetahuinya tapi tidak untuk sekarang" batin Li Wei
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Empress Zhao Li Wei END (TERBIT)
Historical FictionSeorang gadis cantik yang berasal dari dunia modern, yang tak sengaja bertransmigrasi ke tubuh permaisuri lemah, yang selalu ditindas bahkan tak heran masih ada pelayan yang berani menghina wajahnya yang buruk rupa yang tertutup oleh cadar. Namun s...
