E10

2.9K 294 4
                                    

4 Bulan Kemudian...

Hari telah menjelang pagi, Mew yang terbangun dari tidurnya kini malah membawa tangan kanannya untuk memeluk Gulf dan kembali tertidur. Mew tidur sambil mengelus-elus perut Gulf. Gulf masih tertidur dengan lelap di samping Mew tanpa merasa terusik sedikitpun.

 Gulf masih tertidur dengan lelap di samping Mew tanpa merasa terusik sedikitpun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidur yang nyenyak na.." Batin Mew

Beberapa Menit Kemudian...

Mew dan Gulf akhirnya bangun dari tidurnya. Hari ini usia kandungan Gulf telah memasuki usia 7 bulan lebih 2 minggu. Gulf berencana untuk memeriksakan kandungannya karena tidak sabar ingin mengetahui jenis kelamin ketiga anaknya. Mew pun tak kalah penasaran dan lebih bersemangat daripada Gulf.

 Mew pun tak kalah penasaran dan lebih bersemangat daripada Gulf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Phi nanti temani Gulf ke dokter na.." Kata Gulf

"Huh? Ada apa sayang? Apa perutmu merasa sakit?" Tanya Mew yang sedikit merasa khawatir.

"Bukan, bukan itu. Aku mau memeriksakan kandunganku dan juga aku ingin mengetahui jenis kelamin ketiga anak kita." Kata Gulf

"Aku ikut!! Aku juga penasaran."

"Bersiaplah!!" Kata Gulf sambil tersenyum kepada Mew.

"Mau mandi bersama denganku?" Kata Mew yang langsung mengulurkan tangannya kepada Gulf.

"Ak- aku masih belum terbiasa. Maaf.." Kata Gulf yang menolak Mew dengan baik.

"Jika tidak mencoba membiasakan diri, bagaimana kau akan tau kau sudah mencintaiku atau belum huh?" Tanya Mew sambil menatap kedua mata Gulf dengan tatapan kecewa.

"Ta-tapi Phi.."

"Maafkan aku karena aku melakukan pelecehan terhadapmu dulu dan membuatmu trauma. Aku tak mau memaksamu lagi melakukannya karena aku ingin menyembuhkan lukamu terlebih dahulu. Beruntungnya kau masih mau dan tidak menolak saat aku peluk dan aku cium. Maafkan Phi na.." Kata Mew.

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Phi akan mandi terlebih dahulu na.."

"Hmmm..."

Setelah selesai membersihkan diri mereka sendiri dan juga bersiap-siap, Gulf dan Mew masih duduk di sofa sambil mempersiapkan buku yang diberikan oleh Rumah Sakit untuk mengetahui perkembangan ketiga bayinya yang masih di dalam kandungannya setiap bulan.

"Phi, apakah kau telah menyiapkan nama untuk ketiga anak kita?" Tanya Gulf.

"Belum, aku masih belum mengetahui jenis kelaminnya jadi aku belum mencarikan nama untuk mereka."

"Begitu rupanya." Kata Gulf

"Tetapi aku telah menyiapkan sebuah nama jika kita mempunyai anak perempuan."

"Apa namanya Phi?" Tanya Gulf penasaran.

"Praya."

"Apa artinya?" Tanya Gulf

"Yang dicintai. Aku ingin anak perempuanku dicintai dan memiliki banyak cinta di hidupnya."

"Aku menyukainya. Kita bisa menggunakannya." Kata Gulf

"Oiya, Apa kau tidak akan memakai jaket?" Tanya Mew

"Huh? Kenapa memangnya? Aku tak merasa kedinginan." Tanya Gulf

"Suhu di luar rumah sangat dingin, pakailah jaket!! Aku tidak mau kau merasa kedinginan." Kata Mew

"Hmm, baiklah." Kata Gulf sambil mengangguk.

Mew berjalan menghampiri Gulf lalu memakaikan jaket ke tubuh Gulf dari belakang. Mew memeluk tubuh Gulf sebentar lalu mencium pipi Gulf.

Cupppp....

"Aku bilang untuk memakai jaket karena hari ini udara sangat dingin." Kata Mew

"Aku akan memakainya nanti."

"Kau akan meninggalkan jaket itu dan melupakannya nanti."

"Baiklah-baiklah, terima kasih karena telah memperhatikanku." Kata Gulf

"Sudah menjadi tugasku melakukannya." Kata Mew sambil tersenyum.

Setelah bersiap-siap, mereka berdua akhirnya pergi ke Rumah Sakit. Sepanjang perjalanan, Gulf terus memperhatikan kearah jalan dan juga toko-toko.

"Apa kau ingin makan sesuatu setelah kita pulang dari Rumah Sakit nanti?" Tanya Mew

"Hmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Apa?"

"Aku belum tau, sepanjang perjalanan ke Rumah Sakit tidak ada satupun yang buat aku tertarik."

"Kau bisa memikirkannya, jangan tergesa-gesa."

"Hmmm..."

Setelah mereka berdua sampai di Rumah Sakit, Gulf tiba-tiba merasakan mulas pada perutnya. Mew langsung memanggil para perawat. Mew sangat panik karena tiba-tiba saja, Gulf mengeluh sakit pada perutnya. Dokter langsung membawa Gulf keruang operasi karena Gulf akan segera melahirkan.

Beberapa Jam Kemudian...

Mew sedang melihat ketiga bayinya di ruangan bayi. Mereka bertiga sedang berada di dalam inkubator dan alat-alat yang terpasang di tubuh mereka bertiga. Setelah puas melihat ketiga bayinya, Mew kini menghampiri Gulf di kamar. Max dan Tul kini sedang menunggui Gulf yang belum sadarkan diri.

"Apa kau sudah mengambil semua barang-barang Gulf dan juga ketiga bayimu? Tanya Tul

"Hmmm...." Kata Mew sambil mengangguk

"Bisa-bisanya kalian pergi ke Rumah Sakit tanpa persiapan apapun?" Tanya Tul yang terlihat sangat kesal.

"Kami awalnya hanya ingin mengecek keadaan bayi kami, jadi kami tak memikirkan hal itu. Aku juga terkejut karena Gulf tiba-tiba saja merasa mulas pada perutnya."

"Kalian ini!! Seharusnya kalian menyiapkannya dan menyimpan barang-barang itu di mobil."

"Maaf karena aku kurang sigap sebagai suami Gulf." Kata Mew yang merasa sangat bersalah.

"Tetap saja, lain kali semuanya harus sudah di siapkan dengan matang 3 bulan sebelum hari kelahiran." Kata Tul

"Baiklah.."

Setelah mendapatkan ceramah dari mertuanya, akhirnya kedua mertuanya itu pulang ke rumah mereka. Mew masih menunggu Gulf sambil duduk disampingnya dan menggenggam tangan Gulf.


999 Hates You (END)Where stories live. Discover now