E06

3.1K 360 18
                                    

Satu Bulan Kemudian..

Gulf yang baru saja pulang dari sekolah langsung masuk ke dalam rumahnya. Gulf berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil menendang-nendang tasnya. Gulf kini sedang merasa kesepian karena semua orang di rumahnya kini sedang pergi liburan. Gulf sedang menatap setiap sudut rumahnya yang sangat kosong tanpa Papa, Daddy, dan Phinya dengan tatapan kesal.

"Huffttt, mereka selalu liburan tanpa aku." Monolog Gulf

"Papa!! Daddy!! Gulf juga ingin ikut liburan!!" Kata Gulf sambil menundukkan kepalanya sambil berjalan menuju ke kamarnya.

Tiba-tiba saja hp Gulf berbunyi tanda seseorang menelfon. Gulf tidak langsung mengangkat telfon itu dan menatap layar hpnya terlebih dahulu dengan rasa penasaran.

"Siapa ini? Aku tidak merasa memberikan no hpku kepada siapapun." Monolog Gulf.

Gulf lalu mengangkat telfon itu dan tiba-tiba saja jantungnya berhenti berdetak ketika mendengar suara orang  yang satu bulan yang lalu membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ingin dia rasakan. Bahkan untuk mengulanginya pun Gulf merasakan trauma yang mendalam.

"Ha-Hallo.."

"Hallo Baby.." Kata Orang itu.

Deg...

"Kenapa Om menghubungi Gulf lagi? Gulf kan sudah bilang!! Gulf tidak mau berhubungan lagi sama Om!!" Kata Gulf

"Jangan begitu Baby!! Aku sangat sangat merindukanmu!! Bisakah kita bertemu lagi? Aku tau kau sedang sendirian sekarang!!"

"Om jangan macem-macem ya!! Om nggak boleh datang ke rumah Gulf pokoknya!! Gulf tidak akan membukakan pintu untuk Om." Kata Gulf yang merinding ketakutan.

"Kenapa kau setega itu kepadaku Gulf? Aku hanya mencintaimu!!"

"Jangan ganggu Gulf ya!! Gulf bakal lapor polisi jika Om macam-macam lagi!!"

"Om janji tidak akan macam-macam!!"

"Om!! Om berjanji tidak akan mengganggu Gulf lagi jika Gulf mau melakukan permintaan Om untuk terakhir kalinya!!"

"Aku tidak bisa melupakanmu sayang!!"

"Itu adalah urusan Om!?"

"Hufftt, Apa kabar baby kita di dalam perutmu hm? Apakah dia baik-baik saja?"

"Apa maksud Om? Om jangan bikin Gulf takut sekarang!!"

"Lupakan kata-kata Om yang tadi!! Maafkan Om na Baby, tapi Om sangat merindukan kamu!!" Kata Mew

"Jangan ganggu aku kalau Om masih mau melihatku hidup!!" Kata Gulf yang mulai mengancam Mew.

Sesampainya Gulf di dalam kamar, Gulf langsung mematikan telfonnya dan melempar hpnya di kasur. Gulf langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil mengelus perutnya.

"Apakah sudah ada bayi di dalam sini? Tidak-tidak mungkin!! Om Mew pasti bohong!! Aku selalu meminum obat pencegah kehamilan, bagaimana mungkin aku bisa hamil?" Kata Gulf

Gulf mengambil hpnya lalu membuka sosial medianya. Gulf melihat IGnya dan juga melihat updatetan status IG Papa, Daddy, dan Phinya. Gulf men-scroll IG itu sampai Gulf melupakan kata-kata Mew.

 Gulf men-scroll IG itu sampai Gulf melupakan kata-kata Mew

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Satu Minggu Kemudian...

Semenjak terakhir kali Mew menelfon Gulf, Gulf terus menerus berpikir tentang kata-kata Mew dan akhirnya menjadi overthinking untuk Gulf yang membuat dia akhirnya memutuskan memeriksakan kandungannya di dokter kandungan. Di sinilah Gulf sekarang, Gulf sekarang berada di sebuah rumah sakit dan berada di dalam ruangan dokter kandungan.

"Bagaimana dok? Apakah saya benar-benar hamil?" Tanya Gulf kepada sang dokter sambil menatap kedua mata dokter itu.

"Selamat na Nong, kau telah hamil dan usia kandunganmu kini sudah memasuki satu bulan lebih." Kata Dokter itu.

"Huh? Ba-bagaimana mungkin?" Tanya Gulf yang masih tak percaya.

"Ada tiga janin yang kau harus jaga di dalam perutmu. Jangan terlalu stres dan makanlah makanan yang bergizi!!"

"Ba-baiklah dok!!" Kata Gulf.

"Om mesum sialan!! Apa yang kau perbuat kepada diriku?" Batin Gulf

Setelah bertemu dengan dokter kandungan, Gulf langsung mengambil obat di apotik dan memutuskan untuk pergi ke rumah Mew.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Gulf kini sedang berdiri di depan rumah Mew sambil menghela nafasnya dengan kasar. Seorang pelayan menghampiri Gulf dan langsung mengantarkannya kepada Mew di kamar Mew. Gulf berjalan sambil menundukkan kepalanya. Gulf kini tidak tau nasib malang kah yang menimpanya saat ini atau ini adalah sebuah mimpi indah untuknya.

"Akhirnya kau datang sayang!!!" Kata Mew yang langsung beranjak dari atas kasur dan langsung memeluk Gulf dengan erat.

"Sangat nyaman.." Batin Gulf

"Kenapa Om terbaring lemah di atas kasur hm? Dan infus? Kenapa Om harus di infus seperti ini?" Tanya Gulf

"Entahlah, Om juga tidak tau sayang, tapi yang jelas Om kini merasa lebih baik dari sebelumnya saat kau berada disini." Kata Mew sambil menciumi dan mendengus ceruk leher Gulf

"Ak- aku ingin memberitahukan sesuatu kepada Om."

"Apa sayang? Katakan saja!!"

"Gulf hamil Om!! Gulf, memiliki anak dari Om!!"

"Benarkah?"

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Akkhhh terima kasih karena kau telah memberanikan diri untuk datang kemari dan memberitahukan aku tentang berita." Kata Mew yang semakin memeluk Gulf dengan erat.

Setelah memberitahukan Mew tentang kehamilannya, Mew seperti mendapatkan energi baru dan membuatnya kini terlihat sangat bugar. Mew kini menyuruh Gulf makan malam di rumahnya sebelum mengantarkannya pulang.

999 Hates You (END)Where stories live. Discover now