E05

3.2K 361 9
                                    

Satu Jam Kemudian...

Gulf kini sedang terbaring di atas kasur dengan keadaan telanjang tanpa sehelai benangpun. Gulf yang telah terbuai oleh nafsu membalas ciuman yang Mew berikan. Mew yang berhasil membuat Gulf terkulai lemas di bawah kungkungannya hanya tersenyum miring sambil melanjutkan kegiatannya.

"Euhhmmmpp..." Desah Gulf

Gulf membuka lebar kedua matanya ketika merasakan salah satu tangan Mew membelai lembut pahanya dan membuka lebar kedua pahanya itu lagi dengan paksa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gulf membuka lebar kedua matanya ketika merasakan salah satu tangan Mew membelai lembut pahanya dan membuka lebar kedua pahanya itu lagi dengan paksa. Gulf yang merasa lelah dan tak kuat lagi melakukannya akhirnya memohon kepada Mew untuk menghentikannya. Tenaga Gulf telah habis karena kegiatan mereka beberapa menit yang lalu.

"Om, Gulf tidak mau melakukannya lagi!! Gulf mohon hentikan!!" Kata Gulf sedikit merengek sambil menahan tangan Mew yang tak berhenti mengelus pahanya.

"Aku be-belum lelah, sayang!! Aku baru keluar sekali!!" Kata Mew

"AGHH!! AHH!!" Gulf mengejang ketika merasakan junior Mew masuk lagi ke dalam lubang analnya.

"Ughh!!"

"AHH!! AHH!! AHH!! S-topp Om!!"

Mew menggerakkan pinggangnya dengan sangat cepat. Gulf terus mendesah tanpa henti karena merasakan hentakan-hentakan junior Mew yang menyentuh titik sensitifnya. Mew menggenggam erat pinggang Gulf dan terus menggerakkan pinggangnya tanpa henti.

"Om.. sudah Om!! Pantat Gulf sudah perih!!"

"Ughh, aku sangat mencintaimu."

Mew tidak memperdulikan kesakitan Gulf. Mew membalikkan tubuh Gulf lalu menyuruhnya menungging. Mew mulai menyetubuhi Gulf lagi hingga Gulf terkulai dengan lemas. Setelah mereka berdua bercinta, Mew membantu Gulf membersihkan tubuh Gulf sambil membiarkannya untuk tidur sebentar sebelum Gulf pulang kerumahnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Kau mau kemana?" Tanya Mew yang melihat Gulf telah berjalan menuju keluar dari kamar.

"Pulang!!"

"Apa kau memiliki uang untuk pulang menggunakan taksi? Aku lihat di CCTV, kau menyuruh pulang sopir mu tadi."

"Hmm, aku menyuruh sopirku pulang tadi."

"Biar aku saja yang mengantarkanmu pulang!!" Kata Mew

"Apakah tidak merepotkan?" Tanya Gulf

"Tidak.."

Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam, Mew kini sedang mengantarkan Gulf untuk pulang ke rumahnya. Namun saat dipertengahan jalan menuju rumah Gulf, Gulf meminta untuk berhenti di depan sebuah apotik.

"Berhenti!!" Kata Gulf

"Huh? Kau mau ngapain?"

"Bolehkah aku meminta dompetku sekarang?"

Mew mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang 100 ribuan kepada Gulf. Gulf hanya menatap Mew dengan kesal dan menghela nafasnya dengan kasar. Gulf langsung turun setelah Mew memberikannya uang. Mew melihat Gulf masuk ke dalam apotik dan menatapnya bingung.

Beberapa Menit Kemudian..

Gulf keluar dengan wajah yang terlihat sangat kecewa. Gulf langsung meminta kepada Mew untuk membelikannya obat pencegah kehamilan karena apotik tidak mau menjual obat itu kepada anak dibawah umur namun Mew malah membelikan Gulf obat penguat kandungan dan beberapa vitamin.

"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu huh?" Tanya Mew

"Aku.. aku tidak boleh membeli obat pencegah kehamilan. Bisakah Om membelikannya untuk aku?" Kata Gulf yang sedikit terbata-bata

"Untuk apa? Dan untuk siapa?"

"Aku-aku bisa hamil Om. Obat itu untuk Gulf."

"Kenapa harus meminum obat itu sedangkan Om bersedia bertanggungjawab untukmu!!" Kata Mew

"Gulf masih kecil Om, nanti Papa dan Daddy marah sama Gulf kalau Gulf hamil dengan orang asing."

"Baiklah!! Baiklah aku akan membelikannya tapi aku mohon jangan bersedih lagi!!"

"Hmmm...." Kata Gulf sambil mengangguk.

Mew akhirnya keluar dari mobil dan membelikan salep untuk lubang anal Gulf, obat untuk pereda nyeri, vitamin agar luka Gulf cepat sembuh, dan penguat kandungan untuk Gulf. Gulf yang melihat Mew membawa sekantung plastik penuh tidak menaruh curiga sama sekali kepada Mew karena pikir Gulf, Mew adalah orang asing yang tak akan mau memiliki anak dari Gulf.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Hari-hari berlalu dengan sangat cepat, setelah hampir seminggu melakukan sex dengan seseorang Om-Om yang baru saja dia kenal dari Club malam kini Gulf bisa bernafas lega karena dia tak harus lagi melayani Om mesum hanya untuk mendapatkan dompetnya kembali. Gulf kini sedang duduk di kantin dan sedang makan siang bersama teman-temannya.

 Gulf kini sedang duduk di kantin dan sedang makan siang bersama teman-temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau pergi kemana saja kemarin huh?" Tanya Mild

"Tidak kemana-mana hanya di rumah!! Ada apa kau menelfonku?"

"Apa kau yakin?" Tanya Mild

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Aku menelfonmu karena ingin mengajakmu bermain."

"Akhh begitu rupanya."

"Kenapa kau tidak mengangkat telfonku?" Tanya Mild

"Aku tidur, kemarin aku merasa sangat lemas."

"Apa kau sakit, Gulf?" Tanya Bright

"Hmmm..."

"Apa kau sudah ke dokter?" Tanya Bright

"Aku hanya masuk angin biasa, aku hanya butuh minum obat dan tidur yang cukup. Hanya dengan kedua hal itu, kedua kegiatan itu akan langsung menyembuhkan aku." Kata Gulf

"Kau hanya butuh beristirahat!!" Kata Bright

"Kau benar." Kata Gulf

Setelah makan siang bersama, Mild, Gulf, dan Bright kembali ke dalam kelas dan melanjutkan pelajaran di kelas. Seseorang memperhatikan Gulf dari kejauhan sambil tersenyum. Gulf tidak menyadari seseorang itu memperhatikan Gulf.

999 Hates You (END)Where stories live. Discover now