"Eps. 03"

225 46 19
                                    

Di jam istirahat,

Sejeong, Mina dan Chae-yeon asyik menonton pertandingan basket dan menikmati hari yang cerah itu.

"Hei, bukankah kau dulu sangat tergila-gila dengan Chae-yeon? Lihat, itu dia" bisik salah pria kelas 3 itu pada pria yang duduk di sampingnya yang berada di atas ke-3 siswi itu.

"Kau tak tahu? Dia di tolak mentah-mentah, hahahaha" ledek salah satu dari mereka.

"Ck, enak saja. Siapa bilang aku di tolak euh? Aku bahkan menyesal pernah mengejarnya, seseorang memberitahuku kalau dia itu dulunya sangat jelek, dia bisa cantik karena melakukan operasi plastik"

"Mengerikan, apa dia itu monster?" Ujarnya lagi dengan suara lantang agar Chae-yeon mendengarnya.

"Bahkan kecantikannya palsu," timpal temannya.

Mina sudah tak tahan lagi, "Hyaa~ kalian tak punya cermin di rumah euh? Dasar kumpulan pria jelek brengsek" amuknya.

"Hei, apa kau tersinggung? Kenapa kau begitu kurang aja euh? Kami ini kakak kelasmu"

"Persetan dengan semua itu, apa kalian semua banci euh? Apa perlu ku bersihkan mulut kotor kalian satu persatu"

Sejeong bangkit dan mencoba menenangkan Mina, Chae-yeon berlari meninggalkan tempat itu sambil menangis.

"Chae-yeon-na" Panggil Sejeong tapi dia juga tak bisa mengejarnya dengan keadaan kakinya yang pincang.

Bbukk~

Sebuah bola langsung menubruk mereka ber-3, "Hyaa~ ka...kau?"

Mark lalu menghampiri tempat bolanya mendarat, "Maaf, sepertinya bolaku melayang sendiri" ujarnya.

Ekhm~

"Cih, dasar pengecut!"

Mereka langsung ciut, lalu meninggalkan tempat itu, "kalian berdua baik-baik saja?" Tanya Mark.

"Thanks yah, ayo Sejeong-ah!" Mina membantu Sejeong untuk berjalan.

"Tidak, kau pergilah lebih dulu. Kau harus menemukan Chae-yeon dan menghiburnya, aku bisa kembali ke kelas sendiri" suruh Sejeong

"Markeu-yya, bantu dia kembali ke kelas dengan selamat" suruh Mina lalu meninggalkan mereka.

"Cih, apa aku ini pesuruhnya!" Dumel Mark.

Sejeong malah menatapnya ambigu sambil senyam-senyum.

"Mwo?"

"Aku tak akan memberitahu Mina kalau kau menyukainya, buruan ungkapin perasaanmu" ledek Sejeong.

"Ehe? Si...siapa juga yang menyukainya," Mark terlihat salah tingkah.

"Eyy~ ayolah!"

"Kau tunggu di sini sebentar, aku akan mengganti baju dan mengantarmu ke kelas" ujar Mark.

Sejeong mengangguk, dan menyuruh Mark pergi meninggalkan dia sendiri di sana.

"Mwohe?"

"Astaga, kau mengejutkanku" Teriak Sejeong yang tiba-tiba terkejut karena suara Taeyong.

Pria itu malah menyukai ekspresi Sejeong sembari senyam-senyum dia ikut duduk di sampingnya.

"Kau lagi, namamu? Taeyong kan?" kata Sejeong mengenalinya.

"Hm, kau mengingatku?"

"Tentu saja, siapa yang bisa melupakan wajah tampan mu itu" ujar Sejeong blak-blakan.

"Woaahh~ entah mengapa aku merasa pujian mu itu menjengkelkan" tegur Taeyong.

"Benarkah? Hehehe~ aku hanya objektif tapi tak ada ketulusan di dalamnya,"

"Our Youth" The end✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang