🌹Extra Part 8 🌹

Mulai dari awal
                                    

Alea keluar dari sebuah ruangan dan bertepuk tangan melihat Alea dan Sakti berdiri bersebelahan. Aura kebencian tiba-tiba menguar dari dalam tubuh Sarah.

Sarah dengan gerakan spontan tiba-tiba sudah berada di hadapan Alea. Sarah tanpa aba -aba langsung menyerang Alea. Sarah menjambak rambut Alea. Alea mengerang kesakitan. Saat Sakti ingin melerai mereka, tiba-tiba dua penjaga Sarah muncul lagi. Mereka terlibat baku hantam.

Sarah dan Alea saling tarik rambut.

" Dasar kau wanita jalang. Jadi, kau yang telah merebut suamiku, hah?" Bentak Sarah marah. Sarah mencakar wajah Alea

" Dia juga suamiku!" Balas Alea tak kalah teriak. Tak mau kalah dari Sarah,Alea mendorong tubuh Sarah hingga tarikan mereka terlepas. Alea menampar pipi Sarah hingga Sarah menoleh ke samping. Alea seperti singa yang siap menerkam mangsanya.

" Jangan pikir saya takut sama kamu ya!"

Alea membalas, ia menggores pipi Sarah dengan kuku panjangnya. Setimpal. Tapi, ia merasa belum puas.

Sarah berontak. Wajahnya memerah tidak terima di perlakukan seperti ini oleh Alea. Harusnya ia yang berkuasa sekarang. Bukan Alea ia pikir perempuan ini lemah, tidak berani melawannya,ternyata pikirannya salah.

Sedangkan Sakti sudah berhasil mengalahkan kedua penjaga Sarah. Sakti menatap Sarah marah.

" Saraaahhh," teriak Sakti saat melihat Sarah akan membalas perbuatan Alea. Sarah menatap Sakti dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak terima Sakti lebih membela Alea di bandingkan dirinya.

" APA MAS? APA?? KAMU MARAH AKU CELAKAIN ISTRI JALANGMU INI, HAH?"

Sarah berteriak keras. Air matanya tumpah. Hatinya sakit melihat pembelaan Sakti. Kemana Sakti yang mencintainya. Kenapa Sakti sudah berubah

" HARUSNYA DI SINI AKU YANG KAMU BELA, MAS. KAMU JAHAT. KAMU LEBIH MEMILIH PEREMPUAN JALANG INI DI BANDING AKU. KAMU BRENGSEK, MAS!!"

"J.a.n.g.a.n p.e.r.n.a.h m.e.n.g a.t.a.i i.s.t r.i.k.u j.a.l.a.n.g" tekan Sakti marah.

" Hahahahhhhhh...,"

Sarah tertawa. Ia mengamuk. Ia menghempaskan semua barang hiasan yang berada di dekatnya.

" Mas, aku mohon kamu kembali kepadaku, Mas! Aku akan berubah, Mas!"

Sarah mendekati Sakti lalu tiba-tiba ia bersimpuh di kaki Sakti sembari menangis.

Alea menutup mulut. Ia merasa kasihan melihat Sarah.

" Aku masih cinta kamu, Mas. Aku nggak mau pisah sma kamu, Mas. Aku mohon kita kembali bersama, Mas."

Sakti malah mundur. Sakti jongkok kemudian mencengkram dagu Sarah.

Tidak ada lagi tatapan cinta dan sayang untuk Sarah. Yang tertinggal hanyalah tatapan kebencian dan muak.

" Aku pernah berjanji kepada diriku. Aku tidak akan pernah memaafkan dalang dari permasalahan ini dan aksi penculikan anakku. Kamu berhadapan dengan orang yang salah, Sarah. Ternyata kamu belum mengenalku." ujar Sakti tajam.

Sarah termangu. Ia tergugu. Sarah menghapus air mata nya lalu terkekeh sinis.

" Kalau begitu, jangan harap kalian bisa bersatu. jika aku tidak bisa memilikimu maka jalang ini juga tidak bisa memilikimu, Mas!"

Sarah bangkit cepat lalu meraih gunting di atas meja dan menusuk perut Alea.

" MATI KAU JALANG!!!"

Sakti tercekat. Wajahnya pucat. Alea menatap Sarah dengan luka. Alea memegang perutnya. Alea mengangkat tangan yang berdarah. Wajah Alea berangsur pucat.

" TIDAKKKKK!!!"

" BUNDAAAA,"

Sakti berteriak bersamaan dengan teriakan Eca. Alea hampir ambruk jika tidak segera di tangkap Sakti. Sedangkan Sarah menatap tangannya dengan bergetar. Sarah menatap Alea yang hampir pingsan. Sarah ketakutan. Sarah berbalik dan hendak pergi. Badannya bergetar. Ia ketakutan sekarang.

" Nyonya Sarah anda di tangkap karena telah melakukan aksi penculikan dan percobaan pembunuhan!"

Sarah tercekat menatap polisi yang sudah berdiri di depan pintu. Sarah menggeleng.

" Tidak. ..., Tii...dak. A...ku tidak bersalah." Lirih Sarah bergetar dan ketakutan.

" MAS SAKTI TOLONG AKU, MAS!!"
Sarah berteriak seperti orang gila. Polisi segera membekuk Sarah dan memborgol tangannya. Sarah berontak sehingga polisi harus berdua memegang dirinya.

Sedangkan Sakti segera membopong tubuh Alea ke dalam mobil untuk di larikan ke rumah sakit.

Eca di bawa oleh Riko dan Robi. Menyusul di belakang mobil Sakti.

" Abang mohon Sayang. Kamu harus bertahan. Jangan tinggalkan Abang dan Eca."

Sakti panik dan cemas. Keringat sudah membanjiri tubuhnya. Sakti membawa mobil ngebut-ngebutan. Sedangkan Sarah sudah tidak sadarkan diri di belakang. Darah terus keluar dari bekas tusukan Sarah tadi.

Tbc!!!

10/06/21

Udah ya gaes...., Yang mau tahu kelanjutannya silahkan beli pdf nya ya. Cepat ya gaes.

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang