Andy is gone

227 27 16
                                    

Happy reading 🐭



"apa?! Perempuan?"

"Kenapa? Kau menganggap remeh wanita?"

Andy mendengus saat Paman Sam menjitak kepalanya. Karna suaranya begitu keras hingga terdengar sampai keluar ruang interogasi.

"Kenapa tidak carikan aku partner laki-laki saja?" Andy masih protes. Paman Sam yang duduk di depannya menyeringai.

"Dia saja sudah menjadi agen sejak kelas enam SD. Kau apa?"

Andy melotot. Refleks memukul meja akibat keterkejutannya. "Apa?! Ada yang lebih hebat dariku?!"

"Wah? Kau baru saja mengaku kalah? Seorang Andy Park?"

Anak itu berdeham, memperbaiki posisi duduknya lalu berkata, "hanya beda dua bulan lagian, aku kan hanya terkejut."

"Terserah kau saja."

"Kapan bertemu dia?"

Paman Sam mencebikkan bibir. Tersenyum jenaka setelahnya. "Antusias sekali kau bocah."

Andy memutar bola mata jengah. Kenapa Paman Sam suka bercanda ketika dia mulai mencoba serius?

"Sam, come on."

"Besok, atau paling cepat nanti malam."

Andy mengangguk, lalu memeriksa ponselnya sebentar dan beranjak berdiri.

"Mau kemana?" Tanya paman.

"Bertemu teman Jisung. Astaga dia merepotkan." Keluh Andy saat sampai di depan pintu. Lalu berbalik sambil bersandar pada daun pintu ruangan tersebut.

"Sam, besok kau harus membelikan ku ponsel baru ya?"

"Kenapa aku?"

Andy tertawa. "Kau harus melakukannya. Lihat Park Jisung ini, dia menyimpan kontak teman-temannya dengan nama aneh. Siapa pula 1000 won ini?!" Andy memandangi layar ponselnya frustasi.

Paman Sam tertawa keras. "Ah, itu Zhong Chenle. Teman dekatnya."

"Nah! Karna itu kau harus memberiku ponsel. Supaya aku bisa mengingat sesuatu dan menyimpannya dengan caraku sendiri."

"Iya, nanti aku belikan." Jawab Paman Sam. Antara serius atau tidak. Yang penting, iyakan saja dulu anak itu.

"Keluaran terbaru ya?"

"Iya."

"Tidak usah yang mahal, yang pentin-"

"Kau pikir aku mau membelikan mu ponsel mahal? Percaya diri sekali kau An, lebih baik aku kencan dengan wanita dan mentraktirnya." Paman Sam langsung memotong perkataan Andy. Anak itu bukannya merengut dan protes seperti biasa, malah bersidekap dan menatap Pamannya itu jahil.

"Maksudmu Yeji-ssi?"

Melihat perubahan dari raut wajah Paman Sam, Andy langsung tertawa jahat. Menurutnya itu lucu sekali. Bahkan Paman nya itu melemparinya dengan case ponsel.

"Pergi sana."

Samuel memelototi Andy, dia hanya bercanda anak itu malah menanggapinya dengan serius dan-menyebalkan.

"Aku mengerti, aku pergi ya!" Andy kemudian keluar dari kantor polisi itu sambil terus tersenyum tipis menyapa para seniornya yang berpapasan. Namun saat sudah di parkiran, perubahan ekspresinya berubah 180'.

Dia hendak mengambil tas ransel yang di sembunyikan nya di balik semak-semak. Di samping bangunan dan di bawah pepohonan. Di sana, dia tak sengaja melihat seekor kucing yang sedang kencing di samping tasnya.

Agent AnWhere stories live. Discover now