"Hiks ayah.. aku.."

"Bahkan saya tidak sudi menjadi ayah kamu jika kamu belum menjadi yang terbaik!"

BRAK

Pria paruh baya itu menutup pintu kamar putrinya dengan keras. Gadis tadi menangis sesenggukan. Tak kuasa menahan tubuhnya gadis itu terjatuh kelantai.

Dia mencabut serpihan pecahan gelas yang masih berada di wajah cantiknya.

Air mata terus keluar dari kedua bola matanya "kenapa? Kenapa tuhan gak adil sama aku? Bukan salah aku kalo aku gak sempurna! Kenapa cuman yang sempurna yang di perlakukan layaknya manusia! Kenapa aku di perlakukan seolah aku ini hewan!!" Tanya gadis itu pada dirinya sendiri dengan kedua tangannya yang mengepal dan satu tangan yang memukul mukul dadanya.

Gadis itu terus menangis tanpa henti hingga satu pecahan gelas yang berukuran cukup besar mengalihkan perhatiannya. Ia mengambil pecahan gelas itu lalu menggoreskan pada lengannya.

Kini darah mengalir dari lengannya. Dengan melakukan hal ini membuat dirinya menenang, gadis itu memejamkan mata merasakan perih di lengannya.

Suasana di kamar itu kini menjadi hening. Tidak ada lagi Isak tangis dari gadis itu.

Kembali ke mansion keluarga cassandra.

Cassandra terbangun dari tidurnya. Ia mengerjabkan matanya beberapa kali lalu melihat ke sekeliling "perasaan tadi gue di tidur di sofa deh" gumamnya.

Cassandra bangkit dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi. Ia mandi dengan bernyanyi lagu secret love song.

"CAUSE I'M YOURS.."

"I'M YOURS.."

"WHY CAN YOU HOULD ME IN THE STREET"

"WHY CAN I KISS YOU ON THE DANCE FLOOR"

"I WISH THAT WOULD COLD BE LIKE THAT"

"WHY CAN BE LIKE THAT"

"CAUSE I'M YOUR.."

Kira-kira begitulah nyanyiannya yang hanya hafal bagian itu nya saja dari lirik lagu secret love song. Setelah kurang lebih 40 menit berada di kamar mandi akhirnya Cassandra keluar dari kamar mandi dengan satu set pakaian berwarna putih.

 Setelah kurang lebih 40 menit berada di kamar mandi akhirnya Cassandra keluar dari kamar mandi dengan satu set pakaian berwarna putih

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Cassandra masuk ke dalam kamar lalu menyisir rambutnya hingga rapih lalu menyemprotkan parfum ke beberapa titik pakaiannya.

Cassandra keluar dari kamar lalu berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Cassandra berteriak mencari keberadaan orang rumah "MAMA.. WHERE ARE YOU.. HELLO.. KALIAN DI MANA.." teriaknya sambil berjalan menuju ruang tengah.

Mata cassandra melotot melihat orang tua Nathan dan juga Nathan berada di sana lalu menatapnya, sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah watados andalannya di barengi dengan menyengir kuda.

"Maafin ya.. anak gadis saya emang punya kebiasaan teriak-teriak di rumah.." ucap chatrine tak enak pada tamunya "ah gak apa itu mah biasa" jawab Berliana, tak mempermasalahkan.

Berbeda dengan chatrine yang kini menatap anak bungsunya lalu melotot dan mengisyaratkan untuk cassandra duduk lewat tatapan bola matanya.

Cassandra berjalan menghampiri lalu duduk di salah satu sofa yang kosong. Mereka berbincang-bincang dengan sesekali tertawa.

"Assalamualaikum.." ucap Ryan yang baru memasuki mansion "waalaikumsalam" jawab orang-orang yang berada di mansion. "Eh ada kamu, na? Sudah lama ya tidak bertemu" ucap Ryan kepada Berliana membuat chatrine dan Wisnu mendengus kesal.

"Temen lo itu gue bukan dia.. ngapain lo nanyain kabar bini gue cok? Kalo lo bosen hidup bilang anjeng" ujar Wisnu pada Ryan "Berani emang?" Tanya Ryan membuat Wisnu menatap Ryan dari atas sampe bawah.

"Ya.. modelan kek lo mah.. ngga lah!" Jawab Wisnu membuat mereka terkekeh "udah tua gelagatnya kayak masih muda" cibir Chatrine "eh neng meskipun muka tua tapi jiwa masih muda!! Ya gak bro?" Ucap Wisnu sambil merangkul bahu Ryan "Tentu!" Jawab ryan sambil merangkul balik bahu Wisnu.

Cassandra menatap kedua bapak-bapak di depannya "papah sama om wisnu temenan dari kapan?" Tanya cassandra penasaran "kita temenan dari SMA. Nih ya asal kamu tau dulu yang ngejodohin mamah kamu sama papah kamu itu saya!" Jawab wisnu membuka kembali kenangan masa SMA.

"Oh jadi om yang ngejodohin mamah sama papah.. ceritanya gimana om? Bisa ceritain gak??" Tanya cassandra berharap Wisnu menceritakan masa-masa SMA mereka.

"Yaudah bentar ini kita mending duduk dulu" ucap Wisnu yang langsung duduk di sofa begitu pula dengan ryan.

"Pada zaman dahulu.. dulu itu emak bapak kamu itu musuhan. Mereka gak mau akur sedikit pun. Dulu mereka juga leader geng motor. Nah waktu itu Ryan dapet dare buat ngedeketin Chatrine si ketua geng yang galak bawel juga panteslah punya jabatan bendahara di kelas. Nah bapak kamu bingung gimane cara ngedeketin emak mu yang super duper galak kayak konsepnya itu 'berani nyenggol gua gorok lu' saking galaknya emak mu.."

Drrttt.. drrrttt..

"Bentar" ucap wisnu lalu mengangkat teleponnya yang berdering.

"Ya hallo?"

"Hallo pak, kami sudah di depan mansion bapak. Bapak dimana ya? Meetingnya jadi gak nih pak?"

"Aduh maaf saya lupa, saya kesana sekarang ya.."

"Baik pak, kami tunggu"

"Ya, saya tutup ya"

"Baik pak"

Tuttt

Panggilan di tutup oleh Wisnu. "Kenapa?" Tanya Berliana, kepo "kita pulang sekarang ya, aku lupa ada jadwal meeting" jawab Wisnu membuat Berliana mendengus kesal "pikun" cibir Berliana.

"Namanya juga udah tua"

"Ya"

"Yasudah kami pulang dulu ya" ucap Wisnu "ceritanya gimana om?" Tanya cassandra "nanti aja ya kalo om main kesini lagi" jawab Wisnu yang mendapat anggukan kepala dari cassandra.

Wisnu, Berliana, dan nathan berpamitan setelah itu pulang. Setelah mereka pulang cassandra dan orang tuanya masuk kembali ke dalam mansion.

"Papahh.."

"Kenapa, hm?"

"Cerita dong gimana mamah sama papah pertama kali pacaran"

"Gak! Gak ada! Udah istirahat sana!" Tolak Chatrine. "Bilang aja mau bucin" gumam cassandra lalu berjalan pergi menuju kamarnya.






TBC.

Suka sama cerita ini? Yuk beri aku bintang di pojok kiri bawah

Gak suka? Alurnya gak jelas? Tinggalkan cerita ini. Gampang kan? (◠‿・)

SEE U GUYS ❤️ ❤️

Everything Is FAKEजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें