32. Prince of absolutism

8.4K 1.8K 324
                                    

Sur les ailes du Temps la tristesse s'envole
[Kesedihan pun akan terbang menjauh
seiring dengan kepakan sayap waktu]


⚠️Violance scene [in pt.2]⚠️

"Ayah! Ayah! Apakah Jaehyun akan baik-baik saja? Mengapa pangeran dibawa lebih dahulu sebelum tersadar? Taeyong bisa merawatnya di kuil bersama bibi pemberi berkat lainnya, bukankah begitu cara terampuh agar lekas sembuh?" Si lelaki manis melontar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Ayah! Ayah! Apakah Jaehyun akan baik-baik saja? Mengapa pangeran dibawa lebih dahulu sebelum tersadar? Taeyong bisa merawatnya di kuil bersama bibi pemberi berkat lainnya, bukankah begitu cara terampuh agar lekas sembuh?" Si lelaki manis melontarkan banyak pertanyaan dengan terburu-buru. Taeyong sungguh tak mengerti— sejak awal-pun ia tak mengerti segala hal... hanya saja Jaehyun adalah temannya, walau baru menjalin hubungan pertemanan tak sampai satu hari lamanya "Kasihan Jaehyun, dia masih terlalu kecil untuk mengemban tugas pangeran. Seharusnya Jaehyun menghabiskan setiap waktu selayaknya anak kecil pada umunya; bermain serta-merta melakukan persoalan menyenangkan!"


Tetua kuil; Siwon Dominiquez mengangkat tubuh mungil sang anak kemudian membawanya kembali masuk ke dalam kuil. Seharusnya Taeyong tak bertemu dengan ketiga pangeran dari kerajaan northern tersebut, tetapi apa boleh buat, nasi telah berubah menjadi bubur; artinya, yang sudah telanjur, tidak dapat diperbaiki kembali seperti keadaan semula "Dengar Afreeda, kau tidak boleh memberi tahu namamu kepada orang lain, selain pendeta-pendeta di dalam kuil. Ayah tidak ingin seseorang mencelakaimu dikemudian hari"

Taeyong mengerjap perlahan sebelum mengangguk patuh. Sejak awal Siwon selalu memberikan pemahaman kepadanya. Entah apa alasan dibalik semua ini; hanya saja ia tak diperbolehkan memakai nama asli sekiranya sebelum berusia tujuh-belas tahun "Tapi aku tetap tidak mengerti. Terlebih, mengapa ayah melarangku bertemu dengan paman tampan dan paman tinggi? Mereka sangat baik! Lihat, bahkan mereka memberiku perhiasan— uhm.. apa itu perhiasan? Aku mengambilnya karena benda tersebut berkilauan cantik bak patung dewi"


"Lihat, paman raja berujar jikalau Taeyong terlihat mempesona persis bagai rose quartz. Apakah aku memang benar tampak cantik ayahanda? Kalau benar adanya, itu berarti diriku diberkahi oleh yang maha agung!" Ucap Taeyong gembira sembari menunjukkan cincin kristal yang dihiasi ukiran sosok ratu terdahulu "Ayah kenapa diam saja... Ah rupanya aku terlalu banyak cakap.

"Maaf. Alih-alih antusias terhadap kedatangan tamu, seharusnya aku berdiam diri dan tetap mempelajari filsafat negara di perpustakaan" Bolehkah ia merasa jenuh? Mempelajari banyak teori pemahaman, membantu pekerjaan rumah tangga bersama para bibi, dan memetik bunga; Kegiatan tersebut yang selalu dilakukan si bocah manis disetiap harinnya. Oleh sebab itu Taeyong merasa begitu senang bisa bertemu sembari berkenalan dengan orang-orang baru


 Oleh sebab itu Taeyong merasa begitu senang bisa bertemu sembari berkenalan dengan orang-orang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Prince -Jaeyong-✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang