💙40🍊

329 64 11
                                    

"Tolong kalau nanti lo nyelesein masalah lu sama Ryujin, ceritain semuanya. Ceritain semua hal dari sudut pandang lo, dari awal sampai akhir tanpa terkecuali sampai masalahnya kelar dengan jelas. Jadi ujungnya cuma ada dua. Lo damai, atau lo jauhin adek gua selama-lamanya."


"Kakak ..."

Terdengar suara Ryujin yang nampak memanggil Yeonjun dari dalam kamarnya. Yeonjun pun sontak berdiri meninggalkan Beomgyu sendiri di sofa itu dan beralih masuk ke dalam kamar adiknya itu.


Adik kesayangannya itu masih bergelung di dalam selimut. Yeonjun duduk di sampingnya,  bersandar di kepala ranjang. Membuat sang adik sedikit bergerak bangun untuk memperbaiki posisi tidurnya menjadi bersandar di perut kakaknya itu. Tangannya memeluk pinggang Yeonjun nyaman. Membuat sang kakak mengelus kepala adiknya itu sayang.



"Masih sakit kepalanya?" tanya Yeonjun yang dijawab gelengan kecil oleh sang adik.

"Kakak," panggilnya yang hanya dijawab dehaman oleh sang kakak, "mamah udah pulang?"

"Udah. Kenapa? Mau pulang?"

Sang adik menggeleng, "Nanti dulu. Mau sama kakak dulu. Kakak jangan bilang-bilang mamah ya Ryu sakit, awas aja. Ryu nggak mau ngobrol sama kakak lagi nanti."



Yeonjun hanya mengusak kepala adiknya itu gemas. Tangannya kemudian beralih menyentuh dahi dan leher Ryujin yang masih sedikit hangat.

"Mau tidur lagi?"

"Huum."

"Tapi kamu ada yang cari. Kakak suruh pulang aja?"

Ryujin masih memeluk kakaknya sambil memejamkan matanya, "Siapa?"

"Beomgyu."



Ryujin kemudian refleks menegakkan tubuhnya dan berbalik ke arah pintu. Dan benar saja, di depan pintu kamarnya itu nampak seseorang dengan tinggi hampir mencapai pintu dengan hoodie hitamnya tengah berdiri menatap Ryujin.


"B-beomgyu ..."




Yeonjun dapat melihat dari cara keduanya saling menatap.




Ah ...

they have been falling to each other rupanya.





Yeonjun kemudian berbisik, "Selesaikan masalahnya baik-baik ya, Sayang. Kalau dia macam-macam, Kakak ada di depan pintu." Sebelum ia beranjak dari kasur adiknya itu dan meninggalkan kedua anak muda itu berduaan di dalam kamar adiknya.




Namun sebelum benar-benar melalui Beomgyu ia sempat berbisik,

"Jangan.sentuh.Ryujin."




Tanpa menggunris Yeonjun, kini Beomgyu sudah masuk perlahan ke dalam kamar Ryujin. Ia duduk di pinggir kasur Ryujin.

"Hai ... udah mendingan?"


"Hehehe ... sudah ...."



Sejenak hening. Kedua remaja itu tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sejujurnya Beomgyu ingin mulai membahas tentang mereka yang belakangan ini. Tapi mengingat kondisi Ryujin yang baru saja mendingan, ia jadi bingung harus seperti apa.

Maka kalimat yang terucap dari mulut Beomgyu hanyalah, "Maaf, Ryujin."



Ryujin menatap wajah Beomgyu yang entah mengapa terlihat sendu itu.



blue orangeade ;c.beomgyu✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz