💙7🍊

423 79 1
                                    

Beomgyu kembali ke lapangan samping penginapan setelah beberapa jam kemudian. Jaehyuk baru saja mengiriminya chat mengatakan bahwa dirinya meninggalkan beberapa daging untuknya. Beomgyu yang memang lapar pun kembali ke sana setelah memastikan bahwa gadis-gadis yang menghampirinya tadi sudah tidak ada di sana.

Saat dalam perjalanan kembali, ia melewati sesosok gadis berambut sebahu yang tampak memunguti sampah membelakanginya. Namun Beomgyu memilih tak mempedulikannya dan terus berjalan saja.

Waktu masih menunjukkan pukul 9 malam. Anak-anak lainnya masih duduk mengitari api unggun, namun ada juga yang sudah kembali ke kamar. Melihat kedatangan Beomgyu, Jaehyuk pun memberikan piring berisi daging yang memang khusus ia siapkan untuk sahabatnya itu. Sesudahnya, Jaehyuk kembali menghampiri kawanan gadis-gadis di pinggir lapangan sana.

Beomgyu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Jaehyuk. Ia menoleh pada Jeongin yang memanggilnya, dan segera menghampirinya setelah mengambil nasi.

"Dari mana aje lu?" tanya Jeongin.

"Jalan-jalan." sahutnya.

Rupanya, circle tempat Jeongin duduk yang saat ini ia hampiri tengah membahas cerita horror. Beomgyu yang tak percaya hantu pun mendengarnya biasa saja. Menurutnya, buat apa mengarang-ngarang sesuatu yang bahkan tidak kita lihat secara nyata? Cerita hantu itu terdengar memaksa, menurutnya.

Sampai sebuah cerita dari Haechan membuatnya menghentikan aktivitas makannya dan mendengarkan cerita itu dengan seksama.

"Tau nggak sih? Katanya di pantai ini tuh kalau malam suka ada penampakan cewek di sekitar pantai!"

"Hah? Gimana-gimana tuh? Ceritain dong!!" sahut anak-anak lainnya.

"Iya, cewek! Pantai ini tuh sebenernya terkenal angker, makanya kita dilarang ke pantai kan kalau malam sama Pak Sungdeuk! Soalnya denger-denger sih, kalau kita ketemu hantu itu kita bisa sakit!" seru Haechan.

Beomgyu memang tak percaya hantu. Tapi entah kenapa ia mulai kepikiran dengan sosok yang ia temui saat hendak ke sini tadi.

"Jeong," Jeongin menoleh, "Emang bener, kita dilarang ke pantai malem-malem?"

"Iya, kan di grup dikasih tau. Lo nggak baca?"

Beomgyu kemudian mengeluarkan ponselnya dri saku, dan benar. Ternyata gurunya telah memperingatkan mereka akan hal ini.

Setelah ia menyelesaikan makannya, ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

💙🍊💙🍊

Beomgyu terbangun dengan kesal di tengah-tengah tidurnya. Dengkuran keras dari dua sahabatnyayang terkapar di ranjang sebelah itu berhasil membangunkannya, seakan tak ingin membiarkannya beristirahat dengan tenang, padahal Beomgyu sangat mengantuk.

Waktu menunjukkan pukul 10:35. Beomgyu mengambil hoodie hangatnya dari dalam lemari dan memutuskan untuk pergi ke pantai.

Jarak pantai memang tidak begitu jauh. Namun jika ditambah dari jarak kamar Beomgyu yang berada di lantai 3, jadi lumayan melelahkan.

Sesaat sebelum keluar dari vila, Beomgyu melihat Pak Son Sungdeuk yang sedang membawa senter kembali dari arah pantai. Pasti sedang memastikan bahwa tak ada murid yang berkeliaran di sekitar pantai.

Setelah memastikan bahwa Pak Sungdeuk sudah jauh, Beomgyu pun membuka pintu villa dan keluar menuju ke arah pantai. Cuaca di luar sangat dingin, napas Beomgyu pun sesekali terlihat. Ia memasukkan tangannya ke dalam kantong hoodienya.

Hanya ada Beomgyu sendirian di sana, di tengah gelapnya pantai itu. Suara desiran ombak bagaikan lagu pengantar tidur yang mengalun lemah di telinganya. Beomgyu duduk dan mengeluarkan ponselnya. Mulai memasangkan earphone ke kedua telinganya dan memeluk lututnya, dingin.

Lagu berjudul Song Request dari Lee Sora ft. Suga menjadi pilihannya malam ini. Ini adalah lagu favoritnya belakangan ini. Benar-benar sangat menakjubkan dapat mendengarkan lagu ini, di suasana seperti ini. Sepertinya ini akan menjadi satu alasan mengapa ia tak menyesal untuk mengikuti kegiatan ini.

Asik diselimuti keheningan, sampai tiba-tiba sebuah suara dari arah belakangnya terdengar.


Dug!



Beomgyu mengerjap. Ia berbalik, dan mendapati seseorang yang sepertinya jatuh tersandung kayu di belakang sana. Ia melepas headsetnya dan segera menghampiri orang itu.

Namun saat ingin lebih dekat, keduanya saling bersitatap. Beomgyu melihat gadis itu, dan gadis itu pun melihat Beomgyu.

Beomgyu beralih menatap lutut gadis itu yang saat ini tengah mengeluarkan darah. Kulitnya terbuka, cukup untuk membuat Beomgyu meringis dalam hatinya.




Beomgyu ingin menolong,


tapi gadis itu adalah Shin Ryujin.




Beomgyu pun membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan Ryujin yang tersungkur di sana, beserta sampah-sampah yang berserakan di depannya.

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Where stories live. Discover now