blue orangeade ;c.beomgyu✔️

💙31🍊

beomgyu : ryu udah di depan
beomgyu : jangan buru-buru, masih lama kok. santai aja

Beomgyu menurunkan standar motornya dan melepas helmnya. Ia hanya memainkan ponselnya di depan sana tanpa berniat mengetuk pintu kediaman itu. Padahal Beomgyu sudah tiba di sana sejak 15 menit yang lalu.

Ia melihat pesan Ryujin yang masuk juga ke ponselnya sejak 15 menit yang lalu itu.

ryujin : HUAAA GUE BARU KELAR MANDI😭😭😭
ryujin : gyu masuk duluuu, pintunya udah ngga dikunci kok:((

Ya ... mana mungkin orang asing sepertinya tiba-tiba saja memasuki rumah orang begitu saja, kan?

Maka Beomgyu pun menolak dengan alasan klise, "malas buka sepatu."

Beberapa menit kemudian Ryujin pun keluar dari rumahnya dan berlari menghampiri Beomgyu di luar pagar. Hal pertama yang Ryujin lakukan adalah memasang wajah menyesal kepada Beomgyu dan meminta maaf kepada lelaki itu.

"Gyuu!!! Maaf gue ngareeett! Huhuhu ..." ucapnya sedih.

Beomgyu terkekeh kecil. Tangannya beralih merapihkan rambut belakang Ryujin yang tampak berantakan. Membuat sang empunya hanya dapat membelalak dan menahan napasnya gugup.

"Kenapa buru-buru? Kan gue bilang nggak papa, Ryu. Gue sengaja jemput jam segini supaya lo nggak telat."

"Tapi gue tetep aja nggak enak sama lo .... Anyway, makasih banyak ya Gyu ... sorry malah jadi ngerepotin lo gini, tapi ini bangun terpagi gue setelah hampir 3 tahun SMA."

Beomgyu mengangguk dengan senyum manisnya. "Santai aja. Yaudah, yuk?"

"Yuk!!"

Keduanya kemudian sudah memasang helmnya. Setelah Beomgyu menstarter motornya, Ryujin pun naik ke boncengan motor Beomgyu. Jantung keduanya berdebar bersamaan. Walaupun Beomgyu memang sudah sering mengantar jemput Ryujin saat bermain kucing di rumahnya, namun tetap saja debaran-debaran itu tak terhindarkan. Malahan semakin kencang semakin seringnya terjadi.

"Ngomong-ngomong tumben Gyu bawa motor? Katanya males kena macet?" tanya Ryujin berbasa-basi.

"Berangkatnya kan juga pagi, nggak akan macet.

Lagian ... mulai sekarang juga gue bakal bawa motor terus kok."

"Oh, emang iya?? Kenapa??"

Beomgyu sedikit menolehkan wajahnya ke samping dan berkata,

"Supaya lo nggak telat lagi."

Apa nggak jedag-jedug hatinya yang di belakang.