💙34🍊

237 56 15
                                    

sumpah aku gemes banget pengen langsung publish se-ending endingnya AAAA HELP.






Beomgyu terpaksa harus turun dari kelasnya dan berdesakan di kantin demi memenuhi permintaan perutnya yang belum diisi sejak pagi. Seperti biasa, Beomgyu akan selalu menjadi pusat perhatian di mana pun dan kapan pun ia berada.


Tak jarang juga beberapa adik kelas akan berbondong-bondong mencoba duduk bersama dengan kumpulannya —Jaehyuk dan Jeongin— kemudian mengajaknya berbicara, seperti saat ini.



"Kak, nama Kakak Beomgyu, ya?"

"Kakak jarang keluar kelas ya, Kak?"

"Kak temenku suka sama Kakak loh~"



Maka Beomgyu hanya melemparkan senyum tipis kepada gadis-gadis di hadapannya itu. Jaehyuk dan Jeongin kini bertugas untuk mengalihkan perhatian gadis-gadis itu dari Beomgyu. Jadi posisinya Beomgyu duduk di tengah dihimpit oleh Jaehyuk dan Jeongin dengan gadis-gadis itu duduk di seberang mereka.


Beomgyu memang tak pernah mau makan di kantin karena selalu terjadi hal seperti ini. Tetapi ia masih lebih malas untuk naik-turun tangga menuju kelasnya hanya untuk mengembalikan piring makannya nantinya.

Kini gadis-gadis itu tampaknya sudah hampir melupakan keberadaannya karena mereka kini sedang sibuk tersipu oleh rayuan-rayuan dan gombalan maut yang dilontarkan oleh Jaehyuk di sampingnya.




Hingga pandangan Beomgyu yang mengedar pun bertemu dengan sosok yang selama ini selalu mengganggunya. Sosok yang sudah hampir 3 minggu belakangan ini tak ia sapa kabarnya. Sosok yang muak akan kehadirannya.

Tidak lain dan tidak bukan, itu Shin Ryujin.



Gadis itu tampak memancarkan senyuman cerahnya seperti biasa. Namun entah kenapa kini senyuman itu menyakiti keseluruhan relung hati Beomgyu yang merindukan kehadirannya.

Fakta bahwa gadis itu baik-baik saja meski tak ada dirinya di sampingnya.


Dan tak lupa juga ada sesosok lelaki tinggi yang nampak merangkul bahunya di sampingnya. Lelaki itu Lee Heeseung. Lelaki yang membawa pulang Ryujin 3 minggu yang lalu di saat ia telah menunggu gadis itu di parkiran setelah menunggu satu jam lamanya.



Benar. Beomgyu memang melihat sekelebat bayangan sosok Ryujin yang tengah berjalan bersama lelaki itu keluar dari gerbang sekolah. Namun bodohnya ia masih berpositive thinking dan berpikir bahwa Ryujin saat itu memiliki beberapa keperluan di luar dan akan kembali menemuinya di parkiran setelahnya.


Namun yang Beomgyu bingungkan ialah, Ryujin yamg masih tak memberinya kabar bahkan setelah 1 jam menunggu di parkiran. Hingga Beomgyu terpaksa harus pulang setelah hujan tiba-tiba turun pada sore hari itu.


Pulang dengan mengikhlaskan Ryujinnya diantarkan pulang oleh lelaki lain hari itu.


Maka yang Beomgyu saat ini lakukan adalah beranjak dari tempat duduknya bersamaan dengan makanan pesanannya datang. 

"Gyu? Mau makan di kelas aja? Tadi katanya mager balik—" ucapan Jaehyuk terhenti saat Jeongin menyenggol tangannya dan melirik ke arah Ryujin yang bersama dengan Heeseung di ujung kantin sana. Jaehyuk yang mengikuti arah pandang Jeongin pun mengerti.

Maka mereka berdua berpamitan dengan para gadis di seberang mereka dan beralih mengikuti Beomgyu yang sudah menghilang dari kantin untuk menuju ke kelasnya itu.





"Jeong, kita kaga bisa bantu apa-apa gitu?"

Jeongin menghela napasnya. Sebenarnya juga bukan hal yang mudah bagi mereka berdua melihat Beomgyu yang seakan kembali ke kebiasaan lamanya itu. Beomgyu yang tak bersemangat, Beomgyu yang seperti mayat hidup dengan kantong mata yang menghitam itu. Namun lagi-lagi, mereka tak bisa melakukan apa-apa juga pada saat ini.


"Jangan ikut campur. Kita bantu doa aja. Dia udah dewasa buat nyelesein masalahnya sendiri."

"Jeong, tapi gue su'udzon masa?"

"Apaan?"

"Kok kaya nggak mungkin gitu ya Ryujin sejahat itu? Masa kelakuannya plot twist banget tiba-tiba??? Kayak ... kayak nggak wajar aja ...."

"Terus?"

"Ya ... bisa aja kan, yang ngirim pesannya bukan Ryujin, gitu ....

Kayak Hp-nya dibajak, misalnya ...."

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang