💙29🍊

267 63 2
                                    

Beomgyu dan Ryujin tengah berada di perjalanan pulang saat ini. Beomgyu mengantarkan Ryujin sampai ke rumahnya setelah keduanya turun dari bus.

Seorang Shin Ryujin memang tak pernah mengenal kata canggung. Mau di mana pun, kapan pun, hingga bersama siapa pun pasti ada saja yang dapat ia bicarakan dengan lawan bicaranya. 

Beomgyu tak pernah merasa tak nyaman dengan Ryujin yang tak ada henti-hentinya bicara. Padahal jika saja itu adalah Jaehyuk atau Jeongin pasti sudah ia tampar wajahnya.

Keduanya jalan bersisian. Di sepanjang perjalanan, Beomgyu dan Ryujin membicarakan banyak hal. Mulai dari keduanya yang baru tahu jika mereka saling mengenal satu sama lain sejak SMP, mereka bahkan mengingat bahwa mereka berdua dulu pernah dihukum bersama saat terlambat masuk.

"Dulu juga sebenernya gue udah kenal lo waktu kita lagi dihukum mungut sampah bareng."

"Oh, ya? Seinget gue dulu lo mungut sampah sendirian ngga sih? Hahaha."

"Iya. Kan gue juga ngga mungkin negur lo."

Pernyataan Beomgyu membuat Ryujin mengernyit. "Kenapa?"

"Lo tuh ibarat artis di kalangan kita para cowok-cowok, Ryu. Ya jadi ... mana mungkin kan, gue ngajak ngobrol artis?" Beomgyu terkekeh.

Ryujin menanggapi dengan ekspresi mual seakan ingin muntah. "Hoeeek— artis darimananya?!! Gue bahkan masih bingung apa yang bikin orang-orang suka sama gue. Secara gue ... yaa gitulah, gak ada karya apa-apanya, gak ada kelebihan apa-apanya yang bisa dibanggakan. Kok bisa orang-orang suka sama gue ya? Harusnya mah ilfeel hahahaha."

Keduanya kemudian tertawa.


Beomgyu memandang Ryujin yang kini masih asyik memakan ice creamnya itu. Gadis manis yang lebih pendek darinya itu benar-benar membuat seisi pikirannya menggila saat ini.

Bagaimana angin malam yang seakan sengaja ingin meruntuhkan pertahanannya dengan membuat rambut Ryujin berterbangan kesana kemari tak karuan, membuat wajah kecil nan cantik gadis itu terekspos sempurna di sebelahnya.


Tangan Beomgyu secara tak sadar bergerak terulur menyingkirkan rambut-rambut Ryujin yang mengganggu gadis itu dalam memakan ice creamnya. Ryujin yang terkejut pun menatap Beomgyu kaget.

Kini keduanya saling bertatapan. Langkah terhenti. Hening. Tak ada yang terjadi kecuali ibu jari Beomgyu yang kini beralih menyapu sekeliling bibir Ryujin yang berantakan akibat ice cream. Ryujin syok. Terlalu syok bahkan untuk mengeluarkan suaranya sekali pun.

Maka gadis itu hanya bisa membelalak hingga saat Beomgyu tersenyum sambil melepaskan ibu jarinya dari daerah bibirnya.

"Sorry, tadi berantakan."

Perkataan Beomgyu membuat Ryujin mengerjap dan segera menarik dirinya kembali sebisa mungkin.

"A-ah, i-iya. Thanks."

Hening. Canggung.


Tak sampai 5 menit kemudian, keduanya kini sudah sampai di depan rumah Ryujin.

"Makasih buat traktirannya ya, Gyu! Makasih juga udah nganterin balik," Ryujin melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 malam lewat 5, "buruan pulang, Gyu, udah malem. Hati-hati, ya!"

Baru saja Ryujin berbalik akan meninggalkan Beomgyu, Beomgyu kembali memanggil namanya.

"Ryu!" Ryujin menoleh.

"Lo bilang lo nggak tau apa yang bikin orang-orang suka sama lo. Tapi lo itu secerah itu, Ryu. Your smiles bring us happiness. Lo sespesial itu bahkan tanpa lo tau. Gue harap ini ngejawab pertanyaan lo, Good night, Ryu."

Dan berakhir dengan keduanya yang merasakan perasaan hangat di diri mereka masing-masing. Perut yang terasa geli, seperti sedang ada ratusan kupu-kupu berterbangan di dalamnya. Perasaan yang mendebarkan, namun terasa menyenangkan.

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Where stories live. Discover now