"T-tidak ada" ujar Jisung dengan cepat menggeleng, bohong. Padahal ia sedang memikirkan ucapan Jeno tadi

Chenle pun mengangguk, "Oh ya nanti malam ada pasar malam, aku ingin kesana, kau bisa kan?" Ucap Chenle yang sangat semangat sembari bertanya

Jisung mengangguk cepat, "Bisa kok tu- eh Chenle" ujar Jisung yang masih belum terbiasa

"Yesss aku ingin naik biang Lala nanti" seru Chenle sembari melompat-lompat bak anak kecil

.
.
.
.

Waktu berjalan begitu cepat, kini Chenle beserta Jisung sudah ada disalah satu pasar malam yang ada dekat dari wilayah rumah Chenle berada

"Kau ingin naik biang Lala? Antriannya masih panjang, mau ngantri?" tanya Jisung sambil menunjuk wahana itu berada

"Aish membosankan, kita main yang lain aja deh" ucap Chenle segera menarik tangan Jisung

Jisung pun hanya mengikuti tarikan Chenle ditangannya

"Emh ahaaa aku ingin melihat kau bermain bola ini dan melemparkannya ke kaleng itu" ujar Chenle sembari menunjukkan salah satu permainan yang ada disana, jika bola itu mengenai semua kaleng yang berdiri kokoh disana, ia akan mendapatkan hadiah boneka lumba-lumba

"Kau ingin boneka lumba-lumba itu?" tanya Jisung, kemudian Chenle mengangguk dengan semangat ke Jisung, hal itu membuat Jisung gemas melihatnya

"Baiklah demi kamu akan ku dapatkan boneka lumba-lumba itu" ucap Jisung yang langsung mengambil bola yang tertera disana

"Yeayyy" sorak Chenle yang mulai menyemangati Jisung

Jisung pun mengambil ancang-ancang untuk melempar bola itu, ia yakin tangan ajaibnya itu bisa diandalkan untuk menjatuhkan semua kaleng yang ada didepannya sana

"Yeayy Jisungie pasti menang" seru Chenle yang masih menyemangati

Tak heran orang-orang yang melihat dan mendengar teriakan semangat dari Chenle mendadak gemas melihatnya, ingin sekali mereka menculik namja manis itu

Dan

Trangg..!!

Win.
Yaps Jisung berhasil mencetak rekor dan menjatuhkan semua kaleng yang ada disana dengan bola lemparannya

"Yeaaaayyyy!!!!" teriak Chenle yang melihat itu sambil jingkrak-jingkrak

Hap.

Tanpa aba-aba Chenle langsung memeluk Jisung dari samping, sontak oknum yang dipeluk mendadak kaget dan juga kaku

"Selamat Jisung-ah, muachh" seru Chenle yang juga langsung mengecup bibir Jisung sekilas, Jisung yang sudah kaku tambah menjadi kaku ditempat

"Ini dek boneka nya" ujar penjual sembari memberikan boneka lumba-lumba berwarna biru yang berukuran gede itu ke Chenle

Chenle pun melepaskan pelukannya di Jisung dan langsung mengambil boneka itu dari tangan si penjual

"Aaaahhh akhirnya kau menjadi milikku juga kembaran ku" ucap Chenle dengan suara seperti khas anak kecil dengan memeluk boneka lumba-lumba yang ia gelar kembaran nya itu.

Saking besarnya boneka itu sampai-sampai hampir sebagian tubuh Chenle bisa tertutup dengan boneka saat memeluk nya

Saking besarnya boneka itu sampai-sampai hampir sebagian tubuh Chenle bisa tertutup dengan boneka saat memeluk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat asik memeluk tiba-tiba Chenle dikagetkan dengan seseorang yang merangkul pinggulnya dari samping

"Kau senang?" tanya Jisung, yaps yang merangkul itu ialah Jisung

"Sangat senang, makasih. Setelah ini kau akan ku beri hadiah saat dirumah nanti" ucap Chenle dengan senyum lebarnya

Hadiah?, Pikir Jisung

"Hey tidak perlu, aku mendapatkan boneka itu bukan untuk mengharapkan hadiah darimu, justru aku ingin melihat mu bahagia" ucap Jisung

"Tidak apa, aku hanya ingin memberikan mu hadiah saja" ujar Chenle yang membalas

Jisung pun mendadak terdiam dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Emh Chenle-yaa, sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan ke kamu" ujar Jisung kemudian

"Apa? Katakan" seru Chenle yang masih nyaman memeluk boneka itu dipelukkannya

"S-sebenarnya aku s-su-

"Jisung apa itu kau?!" seru seseorang yang tiba-tiba datang membuat ucapan Jisung terpotong

Jisung pun langsung beralih menatap seseorang yang memanggilnya itu, wajah Jisung pun juga ikut mendadak kaget melihat seseorang itu

"Lami!"

Sontak Jisung langsung memeluk perempuan itu, hak itu membuat Chenle heran dan juga penasaran

Siapa wanita itu?, Pikir Chenle.

Tak lama mereka berpelukan, akhirnya keduanya melepaskan pelukan itu

"Astaga sejak kapan kau dikota, Jisung? Kenapa tidak memberitahu ku?" Tanya perempuan yang bernama Lami itu dengan nada yang dibuat-buat, Chenle yang mendengarnya pun muak.

"Baru seminggu, sementara kau? Kau kenapa ke kota?" tanya Jisung kemudian

"Aku hanya berlibur sampai kampus ku kembali masuk dua bulan lagi" jawab Lami

"Ekhem" dehem Chenle yang merasa dikacangi, hal itu membuat Jisung beserta Lami menoleh kearah Chenle

"Sudah puas mengobrolnya? Jisung, ayo kita kesana, aku ingin bermain wahana yang disana" ucap Chenle yang langsung bergelantungan dilengan Jisung

Bisa dilihat oleh Chenle, kalau perempuan yang bernama Lami ini tengah menatap sinis kearah tangannya yang bergelantungan di lengan Jisung, bukannya takut tapi Chenle pun tersenyum miring melihatnya.

"Emh siapa dia Jisung?" tanya Lami kemudian

"Dia ma-

"Aku Zhong Chenle, kekasihnya" ucap Chenle dengan cepat memotong ucapan Jisung

Sontak Jisung langsung melihat kearah Chenle setelah mendengar ucapan itu

"O-oh ternyata kau sudah punya pacar, hey kenapa tidak bilang aku kan mau minta pajak jadian ke kalian hehe" ujar Lami dengan terkekeh paksa, Chenle bisa melihatnya.

"Untuk apa memberitahu mu? Emangnya kau sangat penting? Sampai-sampai Jisung harus memberitahu mu segala?" tanya Chenle yang sukses membuat Lami mengeram kesal

"Aku sahabat nya saat didesa" ucap Lami memberitahu

"Hanya sahabatnya kan? Yaudah sih kan bukan keluarga nya" balas Chenle dengan santai

Ingin sekali rasanya Lami menjambak rambut Chenle kalau Jisung tidak ada dihadapannya

"Chen-

"Ayo Jisungie kita kembali bersenang-senang, oh ya senang bertemu dengan mu Lami-ssi" ujar Chenle yang mendekat kearah Lami

"Jangan sesekali berani bermain-main dengan Zhong Chenle, Lami-ssi. Ingat itu" bisik Chenle ke Lami dengan memperingati

Lalu Chenle pun kembali mengajak Jisung pergi dari hadapan Lami

"L-lami aku pergi dulu yaa" pamit Jisung

"Dahh Lami" saut Chenle yang melambaikan tangan nya ke arah Lami yang wajahnya sudah dongkol itu.

Setelah kepergian Jisung beserta Chenle, terlihat Lami yang menghentak-hentakkan kakinya ke tanah dengan kesal

"Lihat saja nanti, siapa yang akan mendapatkan Jisung seutuhnya, Chenle" gumam Lami yang tidak mau kalah itu, kemudian ia pun langsung pergi dari sana dengan raut wajah yang masih kesal.


























Ohooo penganggu mulai berdatangan sayang-sayangkuu 😚😂 chap kali ini bersih dari NC, chap selanjutnya mungkin baru ada🙈🤣 okee see you next chap 😘😘💚

My Bodyguard || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT/DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang