Someone Will Come For You

Start from the beginning
                                    

"Kita bertemu di tempat acara saja. Akan ada banyak yang harus aku urus dan sepertinya aku tidak bisa pulang untuk berganti baju." Ia memberi tahu Sebastian yang menghela napas panjang.

"Baiklah, kita bertemu di sana." Sebastian mencium pipi Kylie.

"Adios." Kylie melambaikan tangannya lalu berjalan keluar. Pada saat perjalanannya keluar ia melihat Tobias tengah berdiri di depan meja panjang yang biasa diperuntukkan untuk staff Sebastian meeting ringan.

"Sampai jumpa nanti malam, Tobias." Seru Kylie yang langsung mendapatkan lambaian tangan Tobias.

Pria itu memandang Kylie hingga menghilang sebelum berpaling untuk melihat keruangan Sebastian, pria itu tengah berkutat dengan makan siang yang selalu di buatkan oleh Kylie. Tobias menarik napas panjang lalu berjalan menuju ruangan Sebastian.

Ia mengetuk pintu ruangan Sebastian dan melihat pria itu mengangkat wajahnya. "Apa aku menganggu?" Tobias bertanya, Sebastian menggeleng.

"Masuklah, apapun yang ingin kau katakan, kau harus menunggu." Sebastian menunjuk makan siangnya. Tobias mengangguk.

"Aku tidak terburu-buru." Sahutnya lalu duduk di hadapan Sebastian dan memainkan ponselnya. Hampir lima belas menit kemudian Sebastian memandang dirinya.

"Ada apa?" Ia bertanya kepada Tobias yang menarik napas panjang.

"Kenapa kau tidak mengatakan kepada Kylie siapa yang memberitahumu tentang hubungannya dan Dante dulu?" Sebastian memandang Tobias dalam diam yang cukup lama.

"Apa kau mau aku mengatakan kepada Kylie?' Ia balik bertanya kepada Tobias yang langsung berdiri dan berjalan menuju jendela.

"Kau tahu detik pertama dia tahu, detik itu juga dia membenci diriku." Tobias berkata kepada Sebastian yang mengangguk.

"Kau tahu aku tidak suka memainkan permainan itu." Sebastian berkata membuat Tobias berpaling.

"Jika Kylie tahu masalah kemarin suatu saat nanti, itu bukan berasal dari diriku. Aku tahu apa yang kau rasakan kepada Kylie." Tobias memandang Sebastian kaget.

"Sejak kapan kau mengetahuinya?" Ia bertanya kepada Sebastian yang memainkan bola karetnya.

"Semenjak Valentina berteriak padamu hari itu di ruanganmu." Tobias terdiam karena tidak tahu harus berkata apa.

"Aku meminta maaf karena aku terlambat menyadari perasaanmu pada Kylie, aku minta maaf karena harus menyakitimu. Kau saudaraku, tapi Kylie masa depanku."Sebastian bangkit dari kursinya lalu mendekati Tobias.

"Maaf karena aku harus menyakitimu, tapi maafkan aku juga karena aku tidak bisa melepaskan Kylie. Karena aku tahu jika aku melepaskan Kylie, dia akan mengalami kehancuran untuk kedua kalinya."

"Hermano-"

"Aku akan selalu mendoakan kebahagianmu, di luar sana pada saat yang tepat akan ada seseorang yang datang dan menetap di hatimu, sama seperti Kylie." Sebastian mengulurkan tangan untuk menepuk pundak Tobias dengan rasa sayang.

"Kau pasti mendaptkannya satu hari nanti. Aku menyakini hal itu." Tobias mengangguk lalu memeluk Sebastian.

"Terima kasih." sahutnya serak.

---------------------

"Ini spektakuler, honey." Kylie berbalik dan melihat Alexa dan Tristan sudah berada di belakangnya.

"Tidak terlalu berlebihan bukan?" Tanya Kylie yang langsung mendapat gelengan dari Tristan.

"Ini sempurna, kau mengerjakan pekerjaan ini dengan sepenuh hati. Aku sangat bangga padamu." Tristan menarik Kylie dan memebrikan pelukan kuat.

Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)Where stories live. Discover now