Dipergoki Mama

708 39 3
                                    

Santi yang baru saja tiba di rumah ia heran karena ada motor Atta. Pikirnya mungkin ia akan menginap bersama Flora. Terlebih lagi mengingat bahwa esok hari libur.

Saat ia mencoba mengetuk kamar Atta. Tidak ada yang menyahut. Meskipun khawatir mengganggu keduanya takut-takut sedang bermesraan. Santi harus bertemu dengan Atta dan Flora, ini sudah hampir larut, ia hanya ingin menanyakan apakah keduanya sudah makan.

Namun, beberapa kali ia mengetuk pintu, tetap tidak ada yang menyahut. Ia memutar kenop pintu, dan ternyata tidak terkunci. Dengan perlahan ia membuka pintu, tapi yang terlihat malah Atta sendiri yang sedang tertidur di kasurnya.

Santi membangunkan Atta. Namun yang dibangunkan hanya berdehem.

"Bang, istrinya mana?"

"Di rumah." Dengan mata terpejam Atta mengatakannya.

Tapi, sekian detik kemudian ia langsung terbangun. Menatap Mama Santi.

"Ma, jam berapa?"

"Setengah 12."

"Atta pulang, ya."

"Jadi kamu gak sama istrimu?"

Atta menggeleng, ia langsung memakai sepatunya, menyalimi Santi dan bergegas pulang.

Saat sampai di rumah Mama Vera. Ia melihat rumah itu sudah sepi, menandakan bahwa semua penghuninya sudah tidur.

Ia mencoba mengetuk pintu. Beberapa kali ia mencoba mengetuknya dan sama sekali tidak ada yang menyahut.

Kebetulan Vera hendak ke dapur mengambil air. Ia mendengar ada yang mengetuk pintu.

Saat Atta pasrah dan akan kembali ke rumah Mama Santi. Tiba-tiba pintu terbuka. Menampakkan Mama Vera yang kini kebingungan.

"Loh, Atta." Atta langsung menyalimi Vera.

"Maaf, Ma. Tadi Atta ketiduran di rumah." Vera tersenyum sembari menggeleng pelan.

"Ya udah gih masuk. Flora nungguin." Atta langsung memasuki rumah dan berjalan cepat menuju kamar.

Dengan perlahan ia membuka pintu. Dan terlihat Flora yang sudah terlelap. Perasaannya tidak enak. Padahal Flora menyuruhnya untuk tidak pulang malam-malam. Ia harap Flora tidak marah terhadapnya. Atta langsung membersihkan dirinya kemudian ikut berbaring di samping Flora.

Keesokan harinya. Flora mulai membuka mata. Rasanya seperti ada yang memeluknya. Dan benar saja. Ia mendapati tangan dan kaki yang melingkar di tubuhnya, Flora sudah seperti guling rasanya.

Flora menatap Atta. Lelaki itu tetap terlihat tampan meskipun sedang tidur. Bibirnya sangat pink, membuat Flora tanpa sadar mengusapnya. Dan pergerakan Flora membuat Atta perlahan terbangun. Ia langsung melihat Flora yang kini tengah menatapnya. Dan ia merasakan bahwa tangan Flora sedang menyentuh bibirnya.

Flora terdiam. Keduanya saling menatap. Hingga akhirnya Atta mendekat pada Flora. Ia mengecup sekilas Flora. Ia beranjak dan berpindah ke atas Flora.

Atta seperti sangat suka. Ia bersembunyi di ceruk leher Flora, dan memeluknya.

"Maaf, aku pulangnya kemaleman. Ketiduran soalnya pas lagi beres-beres kamar." Flora terdiam. Kemudian ia tersenyum, mengusap puncak rambut Atta, ia menggeleng dan memeluk leher Atta.

Sedangkan Atta yang melihatnya, gemas seperti ingin menyetubuhinya. Ia terus menciumi Flora. Seraya tangannya yang tidak bisa diam menjalar kesana-kemari. Flora pasrah, ia hanya diam mengikuti permainan Atta.

Tiba-tiba Atta berhenti, ia langsung beranjak dan duduk di samping Flora. Sedangkan Flora hanya menatap kesal Atta. Kenapa tidak dilanjutkan, padahal ia sudah terbuai.

"K-kenapa?" tanya Flora yang masih berbaring, ia tidak mampu untuk bangun. Ia menahan tubuhnya yang sudah seperti cacing kepanasan.

"Masih pagi." Saat Atta hendak beranjak bangun. Tiba-tiba Flora mencekalnya. Atta langsung menatapnya.

"Tanggung jawab!"

Atta hanya bingung mendengarnya. Tanggung jawab apa?

"G-gue, mau." Atta tersenyum tipis. Ia mengerti apa yang di maksud Flora. Dan setelahnya dengan semangat ia menurutinya.

Vera kini sedang sarapan sendiri, ia aneh kemana anak dan juga menantunya apa mereka masih tidur. Vera mencoba menghampiri kamar Flo. Ia mengetuk pintu, namun tidak ada yang nyaut. Ia pun tahu bahwa Atta semalam pulang larut. Takutnya masih tidur, dan tidak sempat sarapan dulu.

Vera tidak sengaja mendorong pintu tersebut saat mengetuknya. Dan ternyata tidak dikunci. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Flora yang terpejam seperti sedang menahan suara. Dan Atta yang fokus sampai tidak menyadari keberadaan Mama Vera.

Vera tersenyum geli melihatnya. Dengan hati-hati ia menutup kembali pintu tersebut. Hatinya sangat senang. Flora bisa menurutinya ternyata.

Hingga hampir siang. Keduanya masih tertidur dengan Flora yang kini memeluk Atta dengan erat. Flora mulai terbangun, ia tersenyum melihat Atta yang terlelap untuk kedua kalinya dalam satu hari ini.

Ia melepaskan pelukannya, dan menyelimuti Atta. Flora merapikan pakaiannya. Dengan hati-hati ia berjalan ke kamar mandi.

Setelah itu. Atta masih tertidur. Ia ingin membangunkan, entah kenapa perasaannya sangat tidak tega. Jadi, ia memutuskan untuk makan duluan dan akan membawakan makanan untuk Atta nanti.

Vera yang melihat Flora baru turun dari kamarnya hanya bisa menahan senyuman.

"Tumben, Flo, baru bangun." Flora menarik kursi mengambil piring dan menyiuk nasi.

"Iya, Ma," ucapnya sambil mulai memakan makanannya.

Vera menatap Flora. Hatinya sangat bahagia, terlebih lagi ketika membayangkan kejadian tadi pagi.

"Atta, kemana?"

"Masih tidur."

"Pagi yang melelahkan." Flora terdiam.

"M-maksud Mama?"

"Lihai juga Atta, ya, Flo. Meskipun katamu dia muridmu sendiri. Tapi jika urusan memanjakan istri, jago juga, salut Mama."

"Mama ngomong apa si?" Flora melanjutkan makannya meskipun ia sedikit salting. Apa mamanya tahu? Jika iya, ia tidak mau lagi melakukan itu di pagi hari.

"Maaf, ya, Flo."

"Maaf apa?" Vera hanya tersenyum seraya menggaruk tengkuknya. Ia menggeleng.

"Apa, Ma?"

"M-mama, gak sengaja ... mergoki kamu tadi pagi."

Lagi-lagi Flora menghentikan suapannya. Ia langsung beranjak menyudahi makannya. Dan langsung pergi meninggalkan Vera.

"F-flo, maafin, Mama." Flora terus berjalan, tujuannya kini ke kamar. Ia sangat malu terhadap mamanya.

Vera terus memanggil Flora, namun apa boleh buat. Anak itu sudah kesal duluan, pikirnya.

The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora