Malam Panas

892 38 5
                                    

Next, up 3 part sekaligus ya.

Happy reading ✨

Atta yang melihat Flora langsung menggeser duduknya.

"Eh, Bu, biar Atta tidur di luar ya."

"Jangan."

"Kenapa? Nggak muat soalnya kalo tidur di kasur ini."

"Enggak apa-apa.*

Flora langsung membaringkan tubuhnya di samping Atta. Dengan dada yang masih berdegup kencang, ia bingung harus memulai duluan seperti apa.

"Tidur, jangan begadang." Atta yang mendengarnya langsung meletakkan ponselnya, dan ikut membaringkan tubuhnya.

Jarak antara Flora dan Atta benar-benar dekat. Flora berbalik, dan terlihat Atta sangat dekat dengannya,  Atta menatap Flora. Tubuhnya seakan menegang, terlebih lagi saat ia melihat belahan dada dari balik piyama Flora.

Flora terbangun ia duduk membelakangi Atta. Atta yang melihatnya seperti merasakan aneh terhadap Flora.

"Bu Flo kenapa?"

Flora menarik nafas, menutup matanya dan menetralkan dadanya.

"G-gue siap buat lakuin itu, malam ini." Atta terkejut mendengarnya. Ia menatap Flora tak percaya. Flora yang ditatap malah seakan nyosor menempelkan bibirnya pada bibir Atta. Atta yang kaget hanya diam di perlakukan seperti itu. Flora ingin melepaskan, namun ia sudah malu duluan. Ia hanya memeluk leher Atta dan bersembunyi di ceruk leher Atta.

Atta yang merasakan deru nafas Flora semakin menegang rasanya. Ia membalas pelukan Flora, mengusap punggung Flora secara perlahan.

"B-bu Flo yakin?"

Flora hanya mengangguk. Atta menarik Flora dan membaringkannya dengan hati-hati. Ia mulai mencumbui bibir Flora dan berkali-kali meninggalkan karyanya di leher Flora.

Flora yang diperlukan seperti itu hanya bisa diam sembari terus merasakan tubuhnya yang semakin memanas.

Atta beralih ke depan dada Flora. Ia menatap Flora, seperti meminta persetujuan bahwa ia akan melucuti pakaian Flora.

Kini Flora sudah bugil. Dengan tertutup selimut. Dan Atta yang juga tengah melucuti pakaiannya sudah bersiap untuk menuruti kemauan Flora.

Hendak Atta membuka selimut yang menutup tubuh Flora.

"A-atta, boleh minta matiin lampunya?" Atta mengangguk.

Saat ia mematikan lampu, Flora langsung menyalakan lampu tidur di atas nakas yang tidak terlalu terang.

Setelah itu, mereka pun kini melakukan hal layaknya pasutri di luaran sana. Desahan indah seperti mengiringi malam panas mereka. Meskipun tidak ada taburan benih-benih cinta di antara mereka. Namun, keduanya percaya bahwa cepat atau lambat cinta itu akan hadir tanpa dijemput.

Saat setelah Atta mengalami pelepasan setelah beberapa kali melakukan. Atta mencoba beranjak, namun Flora mencegahnya, Flora malah memeluk Atta.

"Jangan tinggalin aku," bisik Flora dengan suara seraknya. Atta yang mendengarnya tersenyum. Terlebih lagi saat mendengar kata 'Aku'.

"Pasti. Kita sama-sama belajar mencintai ya." Atta mengusap lembut surai Flora, dan mencium bibir Flora sekilas. Setelahnya ia beranjak dan tertidur di samping Flora.

Flora yang sudah terlihat lelah benar-benar sangat manja. Ia tak henti-hentinya memeluk Atta seperti memang benar-benar tidak ingin ditinggalkan. Sikapnya sangat tidak bisa dipercayai Atta. Atta hanya tersenyum dan berkali-kali menciumi leher Flora. Karena kini posisi Flora membelakangi Atta, dan Atta memeluknya.

The Beautiful Teacher Is My Wife [ON GOING]Where stories live. Discover now