1. Accident unexpect

390 21 0
                                    


Happy Reading and Happy blessed

Suasana kantin saat ini tampak ramai dari biasanya. Mungkin sebagian yang membawa bekal dari rumah kompak memutuskan untuk makan dikantin sekolah itu kenapa menjadi sebab kantin hari ini lebih ramai dari biasanya. 

Sampai-sampai Naisi Putri seorang gadis yang sangat aktif dalam kategori banyak tingkah itu kebingungan mencari sebuah kursi untuk dirinya tempati.

Sesuatu menyenggol bahunya pelan, membuat atensi Naisi teralihkan ke samping. "Duduk dimana, nih?" tanya Lia temannya.

"Rame banget hari ini, biasanya masih tersisa beberapa meja kok." ujar Naisi tidak menjawab pertanyaan dari Lia. Namun ternyata matanya menangkap sebuah meja kosong di pojok kantin.

"Lia, duduk di pojok aja yuk?!" serunya mengajak. Gadis itu menggeleng tegas.

"Enggak, ah. Itu tempat segengnya Akhtar! Jangan berurusan deh sama dia, Nai." peringat Lia pada temannya yang kini mendengus samar.

"Ya terus lo mau berdiri terus, begini?! Terserah deh, gue mau duduk kaki gue pegel!" ketus Naisi berjalan sembari membawa nampan berisi makanan dan minuman yang mereka pesan sebelumnya. Bodoamat mengenai tempat, masalahnya ia sudah lelah berdiri.

Lagian pemilik meja di pojok belum memunculkan batang hidungnya. Selagi belum datang kenapa tidak di manfaatkan saja.

Melihat temannya berjalan cepat, mau tidak mau Lia pun mengikutinya. Dan mereka pun mulai duduk menyantap makanannya.

Dari beberapa siswa-siswi yang menyadari, ada yang berbisik mengenai tempat yang mereka duduki. Tapi Naisi bersikap seolah tuli. Ia menyantap nasi gorengnya begitu lahap.

Namun tak lama kemudian kantin berubah senyap, hal itu tidak disadari Naisi dan Lia.

Sebuah meja makan yang diduduki kedua gadis cantik itu menjadi perhatian.

"Ekhem! Enak ya makan duduk di kursi orang!" sindiran keras itu menghentikan gerakan tangan kedua gadis cantik tersebut. Perlahan mereka mendongakkan kepalanya ke atas dan langsung mendapat berbagai macam tatapan dari si empu.

"Enak ya?" sindir Nando Agara cowok penyuka coklat berdiri di samping Erlan Wijaya.

"Mampus!" gumam Lia.

Mata indah bulat itu melotot,"Kak Akhtar?!" ucapnya terkejut.

Naisi segera beranjak dari duduknya, menatap laki-laki gagah yang menatapnya  tanpa ekspresi berdiri ditengah.

"Pinjem tempatnya sebentar kak, hehe. Soalnya udah gak ada kursi lagi dan cuma kursi kalian yang nganggur, jadi gue tempati." jelas Naisi meringis pada Akhtar.

"Pergi!" usir Akhtar bernada dingin.

"Tapi makannya belum selesai, Kak." ucap Naisi mendongakkan kepalanya, perbedaan tinggi yang jauh.

"Sssttt adik kelas nurut sama kakak kelas, ya. Udah sana, pergi." sahut Aril.

Grepp

Semua pasang mata menatap sepasang lelaki dan perempuan yang tengah saling tatap. Tepat, Naisi jatuh dengan Akhtar yang menangkap dirinya. Mereka tampak saling tatap dengan posisi yang masih sama.

AKHTAR PRAKASAOn viuen les histories. Descobreix ara