EPILOG

437 34 4
                                    

.

"Bagaimana cara melamar seorang gadis?" Tanya Jungkook tiba-tiba. Membuat setiap orang yang berada di ruangan itu menghentikan aktifitas mereka.

"Kau bilang apa barusan?" Eunwoo.

Jungkook mengerjap, memangnya kenapa dengan ucapannya. Tidak ada yang salah kok. "Aku bertanya, bagaimana cara melamar seorang gadis." Ucapnya kemudian.

Yang di tanya malah bertatap-tatapan. Tak lama setelahnya mereka semua tertawa menganggap Jungkook sedang bercanda. Sedangkan yang di tertawai berdecak kesal.

"Hei aku bertanya serius dan kalian malah tertawa?! Sungguh sangat membantu!" Dengusnya.

Yoonji menghela nafas. "Jika Namjoon atau Mingyu yang berkata mungkin aku akan langsung percaya. Tapi ini, dirimu? Itu sangat lucu kau tau?" Ucap gadis berambut pendek itu.

Jimin di sebelahnya menoleh. "Jika itu aku bagaimana?"

Yoonji menatap Jimin dengan mata yang memincing. "Jika itu kau, itu sama saja dengan bualan." Yoonji berkata dengan senyum miring yang tersungging di bibir tipisnya.

Jimin berdecak keras merasa tidak terima dengan ucapan Yoonji barusan. "Baiklah lihat saja nanti. Kau akan terkesima dan akan menangis saat aku melamarmu! Camkan itu!!"

"Kita lihat saja nanti siapa yang akan menangis saat lamarannya di tolak."

Ya begitulah Yoonji dan Jimin, pasangan yang tidak pernah akur.

Oh ya, omong-omong soal Jimin, pemuda itu selamat dari ledakan beberapa hari yang lalu, jadi begini…

Flashback.

Yoonji sudah sesegukan di dekapan Wonu yang juga meneteskan air matanya. Tidak percaya bahwa ke empat orang itu tidak bisa keluar dari sana.

"Mereka tidak selamat…" ucapnya pada Wonu.

Yoonji bersumpah bahwa dirinya tidak pernah menangis dalam 7 tahun belakangan ini. Tapi kini dirinya menangis hingga rasanya susah untuk bernafas. Wonu, gadis itu juga sama sedihnya. Tapi tetap berusaha kuat untuk Yoonji.

Tuk...tuk…

Ketukan di pintu mobil menyadarkan keduanya. Menoleh kepintu untuk menemukan Hoseok yang memapah Eunwoo. Yoonji tidak percaya ini. Keduanya lalu keluar dengan mata yang membulat lebar keduanya melihat Jimin dan juga Mingyu yang duduk bersandar pada badan mobil mereka.

"SIALAN INI!!" Yoonji tau ini saat yang tidak tepat tapi dirinya hanya ingin meluapkan rasa leganya. Di hampiri ya Jimin yang juga menatapnya dengan cengirannya.

"Kemari,_" ucapnya sembari merentangkan kedua tangannya.

Bukannya pelukan, Jimin justru mendapatkan tinjuan di pipinya. "Sialan Park Jimin! Aku akan membunuhmu!"

Melihat Jimin yang terluka justru di pukuli oleh Yoonji empat orang lainnya tidak bisa untuk tidak merasakan sakit juga.

"Bagaimana caranya?" Wonu bertanya kepada Mingyu yang kini menghampirinya.

"Kami berhasil keluar dari sana tepat sebelum bom meledak. Walau dengan meloncat dari jendela dan terluka seperti ini, setidaknya kami selamat." Ucapnya di akhiri dengan kecupan di pelipis Wonu.

"Bisakah kami mendapatkan perawatan. Sepertinya tanganku patah." Hoseok berkata dengan tangan kiri yang menunjuk tangan kanannya.

Flashback end

"bisakah kalian fokus dengan pertanyaan ku?" jungkook bertanya dengan wajah malasnya.

"beri bunga dan berlutut dihadapan taera. para gadis suka dengan hal semacam itu." jaehyun menunjukkan ponselnya. menunjukkan room chatnya dengan kekasihnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rotten |KookV::GSWhere stories live. Discover now