III

351 42 2
                                    

.

Sudah dua bulan lebih Taehyung dan keempat temannya itu melakukan penyamaran. Semuanya berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan mereka tentu saja mereka perlu bekerja. Tidak mungkin mereka harus mencuri seperti saat pertama mereka tiba. Mereka bekerja dengan keahlian yang mereka punya tentu saja. Bukan kah itu terdengar lancar?  Kecuali jika Jungkook dan teman-temannya tidak menggangu mereka.

Seperti saat ini. Taehyung tengah bercengkrama dengan teman-temannya di atap gedung harus rela terintrupsi oleh kedatangan Jungkook. Para pemuda itu tiba-tiba saja membuka pintu rooftop  dengan  kasar.

Mereka berjalan menuju Taehyung dan para sahabatnya dengan senyum terpoles di wajah rupawan pemuda itu. Gadis-gadis itu sudah akan beranjak jika saja langkah mereka tidak terhalang oleh para pemuda itu.

"Apa maumu?" Tanya Taehyung dengan wajah datarnya.

"Jadilah kekasihku." Jungkook pun menjawab dengan senyumnya.

"Dalam mimpimu brengsek!"

"Mulut manismu itu. Sangat berbisa kau tau? Apa perlu ku lumat supaya racunnya berkurang?"

Jungkook dengan kurang ajar meraih pinggang Taehyung. Memeluknya erat, sebelah tangannya mengusap bekas memar di bibir Taehyung. Tatapan Jungkook langsung mendatar. "Kenapa dengan bibirmu? Apa yang kau lakukan terhadap bibir cantik ini?"

"Bukan urusanmu!! Lepaskan tanganmu dari pinggang ku brengsek!!" Taehyung meronta.

"Lepaskan Taehyung!" Seokjin maju kedepan.

"Oh ayolah cantik, biarkan mereka bersenang-senang. Lebih baik kau denganku saja." Namjoon meraih lengan Seokjin menyeretnya menjauh supaya tidak menggangu Jungkook.

"Lepaskan tanganmu dari lenganku sialan!" Seokjin mencoba melepaskan diri.

Mingki sudah di hadang terlebih dulu oleh Hoseok sebelum dirinya mencapai Seokjin maupun Taehyung. Sedangkan Jimin pemuda itu merebut gagang permen di mulut Yoongi. Lalu memakannya.

"Seperti dirimu. Permen ini terasa lebih manis, bukan begitu Suga?"

"Biadab ini!!" Yoongi menggeram.

Gadis itu menarik tas Jimin lalu melemparkannya ke bawah. Tas itu menyangkut di atas pohon depan gedung mereka.

"Apa yang kau lakukan Suga?!" Jimin mencengkeram pipi Yoongi sedikit kasar. Namun hanya dibalas tatapan tajam dari pemuda itu.

"Kau yang memulainya sialan!"

"Kau_"

Bugh!

Jimin terhuyung ke samping setelah mendapat pukulan dari Bambam. "Sialan! Enyahkan tangan kotormu dari wajah sahabatku!" Lagi-lagi Bambam mencengkram kerah Jimin.

Kita tinggalkan Jimin yang sibuk menghindari serangan Bambam.

"Kalian sungguh singa ganas." Jungkook terkekeh dengan kuncian ditangan yang dilakukan oleh Taehyung. Lalu dengan sekali gerakan pemuda kekar itu membalik keadaan. Dirinya berubah mengungkung Taehyung di bawahnya. Mencengkram erat kedua tangan Taehyung diatas kepala gadis itu. Sedangkan kakinya di kunci oleh Jungkook.

Taehyung sendiri hanya menatap datar pada Jungkook. "Kau terlihat beribu kali lebih cantik jika di bawahku." Pemuda itu dengan kurang ajar mengecup dan mengulum bibir Taehyung. "Jangan menyakiti dirimu lebih jauh cantik."

Taehyung tidak bergeming. Merasa kuncian dikakinya sedikit kendur Taehyung menggunakan kesempatan itu untuk menendang perut Jungkook. Jungkook mengerang kesakitan. Cengkraman ditangan Taehyung terlepas.

Rotten |KookV::GSUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum