IV

407 39 8
                                    









Taera pulang dengan membanting pintu dan melempar sepatunya. Lalu dilanjutkan dengan membanting tubuhnya di kasur. Hari ini terasa sangat melelahkan untuknya. Dan semua itu di sebabkan oleh Jungkook, pemuda kurang ajar itu semakin sering mengganggunya, setiap bertemu dimanapun. Bahkan pemuda itu tidak segan mencarinya ketika dalam satu hari Taera tidak menampakkan diri.

"Kau sangat lelah?" Tanya Byanca.

Taera mengangguk lalu memandang pada gadis itu yang tengah sibuk berganti baju.

"Mau kemana?" Tanyanya.

Byanca menoleh menatap Taera. Gadis itu kini duduk bersandar pada kepala ranjang. Ya, Taera menempati singlebed. Melepaskan baju yang tengah dipakai, lalu menggantinya dengan Hoodie abu-abu muda.

"Aku akan ke minimarket sebentar. Membeli beberapa kebutuhan kita yang sudah hampir habis." Ucapnya.

"Sendiri? Semalam ini?"

"Tentu saja, memangnya kenapa?" Tanya gadis itu.

Taera menghela nafas berat. "Ajaklah Seojin,atau Ren. Jangan pergi sendiri, aku merasakan firasat buruk."

Byanca tertawa kencang. "Hey, kenapa khawatir begitu? Jika kau lupa aku ini seorang fighter terlatih aku juga selalu membawa senjata saat pergi. Kau jangan risau aku akan baik-baik saja. Toh aku hanya sebentar." Ucapnya menenangkan Taera. Dia tentu kegelisahan macam apa yang menghantui gadis itu.

Taera kembali menghela nafas. Memandang Byanca tajam. "Berjanjilah untuk baik-baik saja."

"Hey aku hanya pergi membeli kebutuhan bukan untuk berperang." Byanca terkekeh. "Tapi aku berjanji padamu. Jikapun ada sesuatu yang terjadi, aku akan segera mengirim signal darurat. Kurasa alat ini bisa berguna disaat mendesak." Gadis itu mengangkat tangannya. Menunjukkan jam tangan yang selama ini menjadi alat komunikasi mereka.

Gadis itu keluar dari kamar, menuju dapur untuk menemui Seojin. "Kak, daftar belanjanya." Katanya sambil menyomot buah apel dari keranjang buah. Berjalan ke wastafel untuk mencuci buah itu.

"Kau pergi sendiri?" Tanya Seojin.

Byanca mengangguk sambil mengunyah hasil gigitannya. "Aku akan pergi ke supermarket, jika aku membeli kebutuhan kita di minimarket depan tidak akan lengkap. Tenang saja aku akan menggunakan jalan pintas supaya cepat."

"Kau tau kan bukan itu yang kami khawatirkan? Ajaklah Ren, kulihat dia sedang merecoki Yoonji di ruang tamu. Gadis itu bisa di cekoki misiu jika membuat Yoonji kesal." Ucap Seokjin, tangannya menyodorkan catatan kepada Byanca.

Byanca terkekeh. "Itu tidak akan terjadi. Cuek begitu Yoonji sangat menyayangi kita."

Setelahnya gadis itu berjalan keluar apartemen kecil mereka. Benar di ruang tamu Ren dan Yoonji sedang merakit bom. Ren tampak memperhatikan Yoonji dengan seksama dan tentu saja di jarak aman.

Setelah keluar dari gedung apartemen mereka. Byanca menyentak sepatutnya membuat roda yang terlipat di dalamnya keluar. Gadis itu meluncur dengan membenarkan tudung Hoodienya.

______

Byabca keluar dari supermarket dengan 2 kantung belanjaan. Ini bukan belanja bulanan. Tapi hanya membeli kebutuhan Pokok Mereka yang sudah hampir habis, seperti peralatan mandi dan beberapa kebutuhan dapur.

Gadis itu kembali menyentak sepatunya. Kembali meluncur dengan kantung belanjaan di tangannya. Malam ini sedikit lenggang, Byanca mengusir sepinya dengan bernyanyi random. Namun tak lama, dirinya menghentikan sepatunya. Menatap sekitar dengan waspada. Matanya berkeliling mencari sesuatu. Ya sesuatu yang sedari tadi mengawasinya.

Rotten |KookV::GSWhere stories live. Discover now