Suara decitan pintu kembali terdengar. Seseorang keluar dari tempat yang sama membuatku berpaling dan menutup wajah dengan sebelah tangan.

Aku melihat dengan jelas dari pantulan cermin siapa yang muncul dari sana, Park Jeongwoo sedang memfokuskan pandangannya ke arahku sambil memasang muka berpikir. Dahinya mengerut, disusul terdengar samar-samar suara tawa lepas berasal dari ruangan yang sama.

Aku mengintip dari sela-sela jari, dan boom semua laki-laki yang kutemui satu bulan lalu berada di sini, semuanya.

Ah benar, kawan-kawan Hyunsuk kan memang satu Agensi. Aku menunduk lebih dalam lagi, terdengar derap langkah kaki mendekat.

Mereka semua menghampiri. Salah satunya merangkul Jihoon “Hyung, kau sedang berbicara dengan siapa?” Itu suara Jaehyuk.

Lagi- Aku melihat sepasang sepatu berdiri tepat di depanku. Aku menjepit bibirku rapat-rapat. “Aku seperti pernah melihatnya, Hyung.” Perkataan itu sudah kuduga keluar dari lisan Jeongwoo.

Kuharap Jihoon mengerti maksudku, bahwa aku tak ingin mereka semua mengetahui bahwa ini adalah aku...

“Dia Heejin.”

Aish! Sial.

Aku mendongak perlahan, saat itu juga langsung mendapatkan tatapan terkejut dari seluruh anggota. Kupaksa memberikan senyum meski canggung, “Hai ....”

Tiba-tiba Junkyu terbatuk, tersedak liurnya sendiri. “Nenek lampir, bagaimana bisa di sini?”

Senyumku memudar. Tanganku bertolak pinggang menatap Junkyu tajam. “Siapa yang kau sebut dengan nenek lampir, eoh?!” belum sempat menginterogasi Junkyu, Jihoon menggantikan jawabanku.

“Heejin kemari karena mengantar Hyunsuk, dia dimintai oleh__”

“Heiiiiii, kau dan Hyunsuk pacaran? Kenapa bajunya couple?” Yedam memotong seenak jidat.

“Jangan membuat gosip murahan!” aku menjawab tegas, enak saja pacaran. Tiba-tiba kesebelas lainnya membuat suara bergelombang.

“Huuuuuu~......” soraknya berirama.

Aku hanya memutar bola mata, malas melanggati kekonyolan yang mereka semua ciptakan. Tetapi tunggu, kenapa mereka cuma sebelas, Di mana Hyunsuk?

“Apakah kalian sudah selesai, kenapa Hyunsuk belum juga keluar?” Pertanyaaku keluar begitu saja karena ingin segera pulang dan beristirahat.

“Huuu... baru saja ditinggal beberapa menit sudah main rindu saja.” Demi Petrik si bintang laut aku sungguh ingin menampar mulut Jaehyuk.

“Dia sedikit ada masalah” ujar Haruto langsung membuatku menoleh ke ujung “Masalah apa, apa hal besar?” tanyaku lagi.

“Tidak, Hyunsuk hanya butuh beberapa materi tambahan dari PD_nim.” Jawaban Jihoon sangat membantu,

Syukurlah.

“Apa kau sangat lapar sampai ingin segera pulang?” tebak Jihoon.

“Aku?.. aku tidak lapar,” bohongku menggeleng kecil tetapi perut ini sungguh tak bisa di ajak kerja sama, dia berbunyi ikut memberi jawaban seolah kelaparan. Aku melirik Jihoon, dia mengulum bibir menahan tawa.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now