Dua puluh lima

1.2K 71 6
                                    

Kelvin memandangi wajah arabelle yang tertidur pulas,mengusap lembut pipinya.
"Gimana bisa wanita lembut,penyayang,dikasih penyakit keras sama Tuhan belle?"

"Semoga,Tuhan jangan dulu mengambil kamu dari sisi aku belle" Ujar kelvin,memeluk arabelle yang tertidur dengan erat

Waktu menunjukkan pukul satu dini hari,dan kelvin harus memaksakan dirinya tidur.

Kelvin tertidur dalam keadaan masih memeluk arabelle.

Keduanya,mungkin sedang sibuk dengan mimpinya masing masing..
Arabelle tidurnya gelisah..

Dia memang tengah merindukan kakeknya,namun entah kenapa dia merasa tidak ingin bertemu dengan kakeknya..

"Belle"

Arabelle,merasa mendengar namanya dipanggil dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kosong yang berwarna putih,tanpa warna lain.

"Belle"

Lagi dan lagi,arabelle mencoba mencari sumber suara itu namun tak juga ditemukan olehnya..

"Belle,ikutilah suara ini"

Tanpa kesadarannya,kakinya melangkah sambil mendengarkan intruksi sumber suara.

Hingga sampailah..
"K-kau aku kan?! Untuk apa kau datang ke dalam mimpiku?!" Panik arabelle

"Oh ayolah gadis lemah,kau juga aku,ikutlah bersamaku,menemui kakekmu"

Deg..
Keringatnya bercucuran,seluruh tubuhnya gemetar..

Tangan arabelle ditarik begitu saja dengan 'dirinya' yang sudah lama mati.

"Kakek...kakek...kakek"

Tanpa sadar mulutnya mengucapkan kata kakek..
Hingga sampai disebuah padang rumput yang sangat luas,sunyi,dan sepi.

Hanya ada tiga makhluk saja disana.
"Arabelle,ini kakek,datanglah pada kakek" Ujar nya sambil mengulurkan tangannya kepada arabelle

"Tidak!!"

Arabelle berlari,sekuat mungkin,secepat mungkin,mencoba mencari jalan pulang..
Nafasnya tersengal,,tubuhnya ambruk
"Mamah,bapak,geshya,gempi...kel-vin,kalian dimana?tolong jangan per-gi..hiks"

Kepalanya merasa sangat sakit,nafasnya tak beraturan seolah ada yang mencekiknya..
"Hai,ini aku" ujar seseorang yang mirip dengannya,hanya saja,sorot matanya dipenuhi kebencian,dipenuhi dendam..

"Bagaimana keadaanmu?apa,kau bisa melawan pembully-an itu tanpa aku?hahahaha,aku rasa tidak bisa"

"Diam..."

"Kau hanya pecundang yang bersembunyi dibalik senyuman palsumu"

"Diam...."

"Kau,TIDAK PANTAS HIDUP BRENGSEK!! MATI SAJA KAU!! APA KAU TAU?! AKU HANYA INGIN MELINDUNGIMU DARI PENINDASAN ORANG TUAMU,DAN ORANG SEKITAR MU!! Tapi apa?! Kau..membuatku menjadi seperti monster,aku,lahir karena dendam yang kau pendam,karena kebencian yang kau pendam,MATI SAJA KAU!!"

Arabelle,menundukkan kepalanya..
Dan berucap "Ingin melindungiku ya? Tapi,kenapa kau menyuruhku untuk mati? Kau bukan aku,kau,hanya alter ego yang sama sekali tak ku inginkan"

"Akan kubunuh kau!!"

Dia,menunjukkan pisau berkaratnya..
"Jangan!!..jangan!!"

"Enyah kau!!"

"JANGAN!!"

Arabelle terbangun...dari mimpi buruknya
Dahinya dipenuhi dengan keringat..
Dia melihat kesamping,dan kelvin masih tertidur

My Doctor Is My Perfect Husband[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang