𝗛𝗘𝗥 || Chapter 78

Start from the beginning
                                    

"Crucio!"

"Magical cyclos!"

Valerie tanpa henti melemparkan mantra kepada para penyerang sambil terus mengisi staminanya sendiri, tetapi mereka terlalu banyak. Ada lebih dari 10 orang yang melemparkan kutukan kematian padanya di waktu bersamaan. "Magical cyclos!!" Valerie berteriak lantang, mengembalikan semua kutukan itu kepada pemiliknya. Tetapi seolah sudah menyadari situasi sejak awal, orang-orang itu menghindar tepat waktu.

"VOTRE MAJESTÉ!"

Cadmus menghalau kutukan cruciatus yang akan mengenai Valerie dengan cepat. Ia kembali mengacungkan tongkat kepada si pengirim, lalu berseru lantang. "Avada kedavra!" Cahaya hijau itu dengan cepat membunuh si target, sementara Cadmus langsung berlari ke samping Valerie. "Apa yang Anda lakukan disini?!!"

"Memangnya kau mau aku dimana, Rafferty?!!" Valerie melemparkan sebanyak mungkin mantra yang kepada para lawan mereka. "Duduk manis di kamarku dan hanya menunggu laporan dari kalian?--Stupefy!"

"Itulah yang di lakukan seorang Ratu--"

"--Tapi Mentri tidak melakukannya! Diam saja, Rafferty! 20 orang mengepung kita dan lihat apa yang malah kau ributkan!--Káēse, prodótē!"

Dada Valerie naik turun. Untuk sejenak, entah kenapa ia merasa terlalu lemah ketika melihat para pemberontak kini telah menang beberapa tingkat di atas mereka. "Kita berpisah, Rafferty!"

"Tidak! Votre Majesté!!"

Memilih tidak mendengarkan Cadmus, Valerie berkali-kali membakar mereka yang menghalangi jalannya untuk maju, segera membantu pihaknya yang terpojok. Rupanya para penyihir biasa juga ikut membantu dalam perang.

Namun tiba-tiba, dentuman besar itu terdengar. Bom sihir kembali di lemparkan berkali-kali, membuat bahkan rumput yang di pijak Valerie terbakar hangus menjadi lautan abu hitam.

 Bom sihir kembali di lemparkan berkali-kali, membuat bahkan rumput yang di pijak Valerie terbakar hangus menjadi lautan abu hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ARBRE DE LÉONIDAS TELAH RUNTUH!"

Dan kemudian, menyusul ledakan besar itu, tembok tinggi Arbre de Léonidas yang mengelilingi kantor Kementrian Sihir Prancis, runtuh begitu saja. Sorakan-sorakan puas itu seolah menjadi nyanyian kematian di antara lautan api yang menghancurkan Prancis. Namun meskipun tembok tersebut runtuh, seperti sejarah yang tersimpan ribuan tahun di dalamnya, Arbre de Léonidas tetap berdiri kokoh tanpa satu goresan pun, seolah mengejek teriakan-teriakan puas yang kini bungkam.

Pertempuran itu kembali berlanjut. Kini, lebih banyak penyihir telah datang untuk membantu, termasuk Vicomte Monserrat berserta para auror yang tadi melaksanakan perintah Valerie di istana. Penangkapan Bellaviti dan Frederick pastilah telah selesai.

"Sebuah kehormatan bagi saya menjadi lawan Anda dalam perang ini, Votre Majesté."

Valerie berbalik, melemparkan kutukan cruciatus kepada Marquis Arturas Frederick yang menyeringai dihadapannya. Ia membelokkan kutukan tersebut secepat kutukan itu datang. "Avada kedavra!!"

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now