𝗛𝗘𝗥 || Chapter 78

Start from the beginning
                                    

"Hormat saya kepada Anda, Votre Majesté." Ucap Castor. "Saya sudah mendengar apa yang terjadi dari Lady Elsbeth."

"Aku yakin dengan itu, Valois." Jawabnya dingin, melirik sekilas ke arah jendela yang menampilkan pemandangan matahari terbenam, lalu ia melangkah cepat ke arah berlawanan dengan di ikuti Castor. "Aku punya semua yang kau mau. Ambrosius, berikan kepadanya daftar nama para bangsawan yang mengkhianati Leonidas."

"Baik, Votre Majesté."

Castor mengernyit bingung, terutama ketika seorang laki-laki dengan jubah hitam yang tidak ia kenali tiba-tiba memberikannya belasan perkamen yang mencatat pelanggaran para bangsawan. Beberapa detik kemudian, akhirnya Castor mengangguk mengerti.

"Apa yang Votre Majesté ingin saya lakukan dengan mereka?"

Pertanyaan itu menghentikan langkah cepat Valerie. Dan tanpa memandang Castor, ia membalas dengan nada tegas yang akan membuat siapapun teringat pada sosok Albert La Valette. "Bunuh mereka semua." Perempuan itu berdecih jijik. "Biarkan orang-orang itu terbakar oleh dosa mereka sendiri."

Dan setelah mengucapkannya, Valerie kembali melanjutkan langkah, meninggalkan Castor yang terdiam di sana sebelum akhirnya menundukkan kepala. Namun kali ini, di sertai rasa hormat yang belum pernah ia tunjukkan kepada siapapun kecuali Mentri terdahulu.

"Memenuhi perintah Anda adalah kehormatan untuk saya." Jawab Castor dengan nada tegas. "... Mentri."

Langkah Valerie sempat terhenti. Ia memejamkan mata beberapa saat, dan kemudian gadis itu segera lenyap di balik asap hijau La Valette yang memenuhi koridor.

 Ia memejamkan mata beberapa saat, dan kemudian gadis itu segera lenyap di balik asap hijau La Valette yang memenuhi koridor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Avada kedavra!!"

Kutukan-kutukan terdengar dimana-mana ketika Valerie sampai. Api yang dihasilkan dari bom sihir membakar semua tempat sejauh manapun ia memandang, bahkan Route de Belamour pun telah hancur menjadi reruntuhan bangunan tanpa arti. Air mancur yang dulu sempat Valerie jumpai di malam pertemuannya dengan Asterope, kini telah kering dan hancur seolah tidak pernah di bangun.

"RATU TELAH TIBA!"

Teriakan itu terdengar mendominasi di antara yang lainnya. Asap hijau yang tercipta oleh kedatangan Valerie rupanya telah berhasil menarik semua perhatian yang ada.

"TANGKAP DIA!"

"KAMI MENGINGINKAN KEPALA SANG RATU"

"LEONIDAS BERPIHAK KEPADA KAMI!"

"Πτέρυγα. Σε χρειάζομαι." Valerie berbisik. Dan seketika, mata biru gadis itu berubah menjadi emas pekat, dan sayap raksasa yang seolah di selimuti api keluar dari punggungnya. Sayap itu memeluk tubuh Valerie, menelan kutukan-kutukan kematian yang terlontar padanya seolah bukan apa-apa.

"Avada keda--"

"Káēse, prodótē!" Valerie kembali berbisik, dan semua orang yang berada dalam jarak 20 langkah dari dirinya, terbakar. Sayap gadis itu ikut melempar mundur mereka yang mencoba mendekat. Namun beberapa detik kemudian, pemakaian sihir La Valette tingkat tinggi itu menghabisi tenaga Valerie tanpa ampun, membuat mau tak mau ia harus menggugurkan sayap yang sangat membantunya itu begitu saja.

𝙃𝙀𝙍 | Draco Malfoy x OC (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now