Rendezvous - There Ain't No You

566 58 2
                                    

"There is something i want to talk to you..." 

Bobby meraih jari jemari lentik milik June dengan posisi tubuh yang masih saling sedikit menindih.
Seolah melupakan bahwa besok masih banyak jadwal kerja, June memilih meladeni laki-lakinya itu hingga akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul 02:15 dini hari.

June tidak menjawab, ia mempersilahkan Bobby untuk meneruskan kalimatnya dengan sebuah anggukan, dan kembali menguburkan kepalanya pada perpotongan leher Bobby, sekaligus membaui aroma lembab permukaan kulit suaminya.

Perasaannya tidak enak.

"Gue mau minta izin untuk terima tawaran kerja dari Eternally."

Bobby mengatakan kalimat diatas dengan satu kali tarikan napas. Tanpa tahu laki-laki yang sedang berada di pelukannya itu menahan napas nya sejenak, mencoba mengatur deru napas nya yang seketika berhembus lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Ada sedikit rasa sakit yang tiba-tiba timbul, namun June coba tidak hiraukan.

"Oke," jawabnya pendek.

Tangan kanannya menyentuh dadanya yang sebelah kiri.

Sebentar... Jangan sekencang ini berdetaknya... Tolong...

Entah, mungkin ini berlebihan, maka June menjauhkan tubuhnya, sebagai upayanya agar Bobby tidak merasakan bagaimana jantungnya semakin berdetak semena-mena.

"Oke?"

Hanya oke?

"Lo maunya gue bilang apa?"

"Mungkin lo mau tanya kenapa tiba-tiba gue ambil tawaran Eternally?"

June terdiam. Rasanya akan sama saja mau dia bertanya atau tidak, karena laki-laki yang masih telanjang bulat di hadapannya kini pasti akan tetap pada pendiriannya.

Lalu untuk apa dirinya bertanya?

"Kalau gue bilang..." June menarik napas nya sebentar, "jangan...? Lo mau turuti apa mau gue?"

Deg!

Total, Bobby tidak bisa menjawab pertanyaan June barusan.

See?

June tersenyum manis, seolah itu bukan masalah yang besar bagi dirinya dan mereka.
Ia lalu mendekatkan tubuhnya ke arah Bobby yang masih bersandar dan menggenggam tangannya.
June mengecup bibir tipis Bobby. Hanya kecupan ringan awalnya, namun berlanjut dengan pagutan yang lebih dalam.

Bobby mengerutkan dahinya.
Ada yang aneh di dalam ciuman mereka kali ini. Namun begitu tetap dibalasnya juga apa yang dimulai oleh June, walau hatinya kemudian memiliki banyak pertanyaan.

Beberapa menit kemudian, "gue mau bebersih sebentar," June menjauhkan tubuhnya tanpa melihat ke arah Bobby, dan mulai berlalu ke arah kamar mandi.

Bobby yang entah mengapa seperti berat hati sekali melepaskan tautan tangan mereka masih berusaha menahan pergerakan June, "gue bantu?"

June menggelengkan kepala, dan lagi-lagi tersenyum sesudahnya.

Dan lagi-lagi, entah mengapa, Bobby merasa ada yang salah disini. 
Alih-alih mengetahui jawabannya, ia malah tengah meyakini dirinya kalau percakapan mereka tadi bukanlah alasan dibalik mengapa perasaannya kini terasa janggal.

Dan terasa... Kosong...








*

*

*




R e n d e z v o u s . 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now