Rendezvous - Kembalinya Bobby Satya

509 51 31
                                    

Tuk! Tuk! Tuk!

June mengetuk-ngetuk ujung telunjuknya di atas permukaan meja. Matanya masih belum lepas memeriksa beberapa kontrak kerja yang baru saja dikirimkan oleh Lea melalui g-suite internal perusahaan mereka.
Hari ini sudah masuk pertengahan minggu, dan June sudah mulai kembali bekerja hari ini setelah beberapa hari kemarin mengambil jatah cutinya untuk menemani Bobby mengejar persiapan business unit milik suaminya itu.
Kini ia tengah menunggu instruksi selanjutnya yang akan diberikan oleh Karin. 
Atasannya itu tadi mengatakan sesuatu tentang mereka akan bertemu dengan salah satu agensi model yang baru-baru ini berkembang cukup pesat dikarenakan talent-nya yang beragam dan sungguh tak biasa.
Dari segi fisik, juga latar belakang.
Entah latar belakang seperti apa June mampu memastikan bahwa dirinya tidak akan tertarik dengan semua itu.

"Jadi yang handle pemotretan gadis-gadis kemarin itu, jadinya siapa, Le?"

June langsung melempar pertanyaan sedetik setelah Lea menunjukkan batang hidungnya di dalam ruangannya yang berukuran cukup besar itu.

Gadis itu menggeleng sekilas, "diundur, karena salah satu modelnya ada yang kena skandal kata Mbak Karin," jawab Lea dengan kepala yang masih tertunduk, karena sedari tadi sebenarnya ia sedang mencoba menyortir beberapa surat yang ditujukan untuk June, yang barusan tadi diberikan oleh petugas mailing room kantor mereka.
Juga beberapa lembar memo internal yang perlu ditanda tangani oleh June.

"Skandal?"

Lea menjawab lagi, "ketauan tidur sama salah satu pejabat teras, denger-denger," terang Lea sambil tangannya kemudian terangkat ke hadapan June dan meletakkan sesuatu di atas meja kerja laki-laki itu, "ini berkas keuangan yang kemarin belum kita selesaiin, cuma tinggal tanda tangan aja, sih, Jun," kata gadis yang kini membiarkan rambutnya dengan potongan pendek sebahu itu.

June membaca dengan seksama beberapa lembar memo internal yang tadi disebutkan Lea, "ini aja?" tanyanya yang hanya dijawab oleh sebuah anggukan dari Lea, "ini yang kemarin di Raja Ampat itu, kan? Bon-bonnya berarti udah klop, ya?"

"Betcuuulll," jawab asistennya itu dengan tingkah menggemaskan, "hmmm, Juuunnn... Gue mau tanya, dong..."

"Hmm? Tanya apa?" 

Lea tidak langsung menjawab kali ini, kepalanya sedang berpikir mau bagaimana sebaiknya ia mengutarakan sesuatu yang sudah beberapa hari ini mengganggunya, tanpa June perlu merasa bahwa ia terlalu ikut campur.

"Lo, gue, dan Mbak Karin, kan diundang juga, tuh, di acara makan malamnya Eternally," kata Lea memulai kalimatnya lagi, membuat June kemudian mengerutkan dahinya.

"Eternally?"

"Itu lhooo, yang Bobby diundang juga... Lo tau, kan?"

Ah, oke...

June menganggukkan kepalanya perlahan, "iya, lalu?"

"Lo datang, enggak?"

Sejujurnya, June tidak ada persiapan menghadiri acara tersebut. 
Bukan karena ia baru saja mendengar undangan makan malam itu dari Lea, tapi karena tentu saja ia tidak bodoh, karena semenjak malam saat dirinya dan Bobby menerima paket undangan dari brand yang tadi disebutkan Lea, cepat-cepat June mencari tahu siapa saja, dan perusahaan mana saja yang turut diundang pada acara tersebut.

Dan ada nama Arera Abigail di dalam list sebagai bintang tamu utama yang digembar-gemborkan akan membuat makan malam itu semakin meriah.

Bobby Satya, dan Arera Abigail.

Ah, June bahkan sudah bisa menebak akan seperti apa infotainment tanah air keesokan paginya.

"Gue belum tau. Kenapa?" June balik bertanya.

R e n d e z v o u s . 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now