6

1.4K 166 4
                                    

Draco Malfoy

Keputusanku untuk membenci Umbridge memang tidak salah sedari awal. Wanita tua itu belakangan ini makin menyebalkan, apalagi karena Kementerian Sihir mendukungnya. Aku rasanya ingin sekali menendangnya keluar dari Hogwarts agar tidak menyusahkan. Tapi aku siapa? Hanya seorang murid. Dumbledore selaku kepala sekolah saja tidak bertindak sampai sekarang.

Banyak sekali pertanyaan di kepalaku tentang Dumbledore yang hanya diam setelah semua hal yang di lakukan Umbridge.

Bahkan beberapa berita di Daily Prophet mulai mempertanyakan eksistensi Dumbledore karena Umbridge seakan sudah menguasai sekolah. Apalagi setelah Cornelius Fudge memberikan kewenangan yang menurutku berlebihan pada Umbridge.

Peraturan-peraturan aneh mulai muncul di Hogwarts. Peraturan yang sebelumnya tidak pernah ada dalam sekolah sihir itu. Peraturan yang sedikit berlebihan menurut seluruh siswa di Hogwarts. Tidak ada yang menyukai guru serba merah muda itu. Apalagi aku.

Umbridge bahkan mulai mendata dan menilai para profesor ketika sedang mengajar. Hampir setiap hari dia masuk ke dalam kelas-kelas, mengganggu pelajaran, hanya untuk mencatat entah apa di perkamennya. Bahkan hari ini pun, dia muncul di dalam kelas Ramalan. Kelas yang sedang ku ikuti.

"Permisi, profesor. Ku harap aku tidak mengganggu," kata Umbridge ketika muncul di dalam kelas Ramalan, menginterupsi penjelasan Profesor Trelawney.

Maaf profesor, tapi Anda sangat mengganggu. Ingin sekali ku ucapkan itu, tapi aku tidak ingin di keluarkan dari sekolah. Jadi akhirnya perkataan itu hanya bergema dalam kepalaku.

"Ada yang bisa ku bantu, profesor?" tanya Profesor Trelawney dengan wajahnya yang agak gugup. Sepertinya dia tidak siap menghadapi apa yang akan Umbridge lakukan hari ini.

"Aku hanya ingin memintamu meramalkan sesuatu untukku," kata Umbridge menatap Profesor Trelawney seakan penuh harap.

Tapi tidak ada jawaban yang keluar dari wanita berkacamata bulat-besar itu. Dia hanya bergeming di tempatnya, menatap Umbridge dengan ragu.

"Satu ramalan sederhana saja? Tidak bisa?" tanya Umbridge lagi, seakan berharap bahwa Profesor Trelawney mau meramalkan sesuatu. "Mengecewakan," katanya sebelum berbalik pergi.

"T-Tunggu! Aku melihat sesuatu. Sesuatu yang gelap," kata Profesor Trelawney mencegah langkah kaki Umbridge untuk pergi lebih jauh.

Aku agak lega mendengar Profesor Trelawney berkata begitu. Pasalnya, aku merasa ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi kalau saja Umbridge tidak mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan.

"Lanjutkan,"

"K-Kau dalam bahaya yang besar! Ya, kau dalam bahaya," karanya menunjuk ragu pada Umbridge.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Umbridge ketika dia mendengar ramalan itu. Umbridge hanya menuliskan sesuatu pada perkamennya kemudian keluar dari kelas.

Aku hanya menatap wanita itu heran, tidak tahu apa sebenarnya yang dia catat di dalam perkamen itu. Untuk apa juga dia menguji semua guru yang mengajar di Hogwarts? Maksudku, mereka sudah mengajar selama bertahun-tahun, kualitas mereka pasti bagus. Kenapa dia seakan-akan meragukan cara mengajar profesor yang ada di sekolah? Sungguh memuakkan.

Aku menggelengkan pelan kepalaku, menatap Profesor Trelawney dengan prihatin. Semoga saja tidak ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Lalu entah kebetulan atau tidak, ketika netraku bergulir ke kanan, aku bertemu dengan wajah Draco. Laki-laki itu duduk di seberang ruangan, bersama dengan Pansy. Ah, aku masih kesal dengan gadis itu karena seenaknya mendorongku sampai luka. Bertambah sedikit kesal karena mendapati dia duduk berdua dengan Draco.

REDAMANCY || Draco MalfoyWhere stories live. Discover now