4

1.4K 166 0
                                    

• Fall, Twice •

Awan hitam kembali menghiasi langit sore di hari ini. Ketika aku melintasi koridor sendirian, aku hanya berharap hujan tidak turun cepat-cepat. Ron dan Hermione sedang mengurus kesibukan prefek mereka, entah apa lagi kali ini. Dan sejak tadi aku tidak mendapati Harry di asrama. Entah pergi kemana dia, aku tidak tahu.

Yang jelas, aku ingin bertemu dengannya, meminta maaf soal perkataanku padanya semalam. Aku berharap bisa menemukannya di sekitar koridor ini. Perasaanku benar-benar tidak enak karena ucapanku itu, takut menyakiti perasaannya. Walau sebenarnya aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengatakan hal itu.

Ketika aku melintasi koridor lantai dasar, beruntung sekali aku melihat Harry. Sedang dalam perjalanan untuk keluar dari area Hogwarts. Mungkin ingin mengunjungi Hagrid. Tapi, sejak tahun ajaran baru di mulai, aku tidak pernah melihat Hagrid. Tidak tahu pergi kemana laki-laki setengah raksasa itu.

Aku mengejar langkah Harry dengan terburu-buru. Berlari kecil melintasi halaman Hogwarts yang sepi sore itu, mungkin karena mendung jadi kebanyakan siswa memilih berdiam diri di dalam kastil.

"Harry, tunggu!" aku memanggilnya ketika menuruni bukit yang menuju ke gubuk milik Hagrid.

Ku lihat Harry berbalik, menghentikan langkahnya untuk menungguku. "Hati-hati, Chris. Kau bisa terjatuh," katanya mengingatkanku.

Tapi bukit itu agak curam, dan kakiku melaju tanpa bisa ku kontrol. Aku menuruni bukit itu dengan sangat cepat. Bahkan aku sendiri terkejut dengan laju lariku. Aku mencoba untuk memelan, tapi kakiku benar-benar bergerak di luar kendali.

Sampai akhirnya aku jatuh tersungkur di depan Harry, terduduk dengan kedua lututku sebagai tumpuan. Aku meringis pelan ketika merasakan perih di kedua lututku.

"Sudah ku bilang untuk berhati-hati! Kau ini keras kepala sekali," serunya seperti sedang memarahiku.

Aku hanya terkekeh, membuat Harry menggelengkan kepalanya. Dia lalu berjongkok di depanku, mungkin ingin memastikan kakiku tidak terluka parah. Jubah Gryffindor-ku sudah tersibak sejak tadi, memperlihatkan lututku yang memerah dan agak lecet.

"Kau terluka. Mau ku antar ke rumah sakit?" tanyanya seraya menatap lukaku.

Aku tertawa pelan, "ini hanya tergores, Harry. Tidak perlu sampai ke rumah sakit. Aku bisa mengobatinya sendiri."

"Aku hanya menyarankan. Barang kali lukamu bisa langsung sembuh kalau di obati Madam Pomfrey," katanya lalu beranjak berdiri. Tidak lupa mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri juga.

"Terima kasih," kataku ketika berhasil berdiri. "Omong-omong, kau mau kemana? Gubuk Hagrid?"

Harry mengangguk kecil, "tapi dia tidak pernah terlihat sejak awal semester ini. Aku penasaran dia pergi ke mana," katanya menatap gubuk yang tidak jauh dari tempat kami berdiri sekarang.

"Aku juga penasaran, tapi semoga dia baik-baik saja. Baru kali ini dia menghilang tanpa kabar," kataku membuat Harry mengangguk lagi.

Baru kali ini Hagrid pergi tanpa pemberitahuan sama sekali. Padahal biasanya dia selalu bercerita pada kami, atau mungkin setidaknya pada Harry. Tapi kali ini dia menghilang tanpa jejak. Entah kemana, tidak ada yang tahu.

Kami berdua saling diam sebelum akhirnya aku menyadari tujuanku mengikuti Harry kemari. "Um, Harry," panggilku.

Harry menoleh, "ada apa?"

REDAMANCY || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang