bagian 35

3.9K 395 45
                                    

Jangan lupa follow and vote
Selamat membaca.
.
.
.

"Eomma. Berapa banyak yang kau beli baju. Ini bahkan kebanyakan baju wanita"

Aku kesal bukan main. Pasalnya, eomma ku hari ini datang kerumah dan membawa banyak sekali pakaian bayi dan itu kebanyakan untuk perempuan sementara bayiku laki laki.

Sejak melahirkan aku pusing tiada Tara. Nyonya dan tuan jeon terutama eomma ku tak ada habisnya ribut soal masalah pakaian, masalah mainan anak anak. Aku tidak tau lagi harus mengatakan apa, meski aku tentu terhibur dengan mereka yang selalu ada dan selalu bertingkah lucu. Aku bahagia melebihi mereka yang dapat mengabulkan keinginannya dimana selama ini menginginkan cucu dari Jungkook suamiku. Iya, suamiku.

Sudah hampir satu tahun aku kehilangan nya. Aku fikir aku tidak akan bisa tanpanya, nyatanya aku masih hidup sampai sekarang. Dan itu karna bayiku. Bayi kami.

Bayi yang sangat mirip dengan Jungkook, Aku harap sikapnya pun akan sama persis. Usianya baru saja akan menginjak dua bulan. Yah, masih sangat bayi, orang tua dan mertuaku saja yang terlalu excited membelikan baju yang kebesaran bahkan membelikan mainan robot, persiapan saat besar nanti katanya.

"Cucu eomma. Sudah bangun yah"

Aku tersenyum melihat eomma ku menggendong bayiku yang belum memiliki nama, seandainya diposisi itu adalah Jungkook entah seberapa besar kebahagiaanku jika saja itu dia.

Jangan fikir aku telah baik baik saja. Karna perasaanku tetap saja sama seperti pertama kali aku kehilangannya. Setiap hari aku menunggunya, dan kadang dengan bodohnya aku berdiri diambang pintu saat  menjelang malam berharap sosoknya datang dengan pakaian kantornya lalu menghampiriku dan mencium keningku. Namun hingga malam, pria itu tak kunjung datang memperlihatkan dirinya.

Aku selalu melihatnya dalam mimpiku, dia datang setiap kali kupinta tapi tak pernah mau datang saat kuminta datang dengan nyata. Tidak ada yang berlebihan, sungguh. Aku hanya ingin kehadirannya.

"Eomma. Aku ingin pergi ke supermarket sebentar membeli susu. Bisa tolong jaga dia sebentar"

Aku berkata setelah menyeka air mataku yang sempat menetes tanpa eomma ku tau. Kupastikan ia menjawab setuju, barulah aku segera berjalan kebawah untuk ketempat tujuanku.

Tidak perlu berkendara apapun, sebab supermarket tidak jauh dari posisi rumah Jungkook ini. Aku hanya tinggal berjalan kaki beberapa menit saja akan tiba dengan cepat.

Aku memakai jaket tebal karna sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Salju akan segera turun dalam hitungan hari. Memilih menetap dirumah untuk menjaga bayiku, bukan tak mau bekerja, hanya saja ada banyak oknum yang melarang ku meninggalkan anakku yang tentunya membutuhkan kasih sayangku lebih banyak sebab Jungkook dengan kurang ajar tak menepati janjinya untuk tetap ada sampai anaknya lahir.

Aku terus menyusuri jalan yang terlihat sangat ramai, orang berlalu lalang beraktifitas seperti hari hari sebelumnya. Semuanya terlihat begitu normal, tak ada yang berubah disekitarku sementara hatiku terasa kosong sejak kepergiannya.

Sesekali aku tersenyum saat aku melalui beberapa pasangan yang terlihat sangat bahagia. Melihat seorang pria yang memberikan jaketnya untuk pasangannya karna kedinginan, saling memberi kehangatan. Aku pernah diposisi itu, dulu.

Saat aku terus berjalan santai seseorang menubruk tubuhku menyebabkan dompetku jatuh. Tidak terlalu memperhatikan wajah pria bertopi itu karna yang kulakukan adalah segera memungut dompetku, setelahnya aku kembali berdiri.

CEO JJK [✅]Where stories live. Discover now