bagian 23

6K 523 9
                                    

Follow yah. Selamat membaca.
.
.
.

Aku tak tau apa apa, paginya aku digiring beberap perias pengantin setelah aku mandi ke ruangan yang terdapat banyak alat make up didalamnya. Aku memilih diam sebab memang hari ini adalah hari pernikahanku dengan jungkook. Acaranya juga diadakan di hotel miliknya. Milik mantan suamiku yang sebentar lagi akan menjadi suamiku lagi.

Terhitung sudah berapa kali eomma ku datang keruangan ini melihat apakah aku sudah selesai atau tidak. Sementara Jungkook dan keluarganya tengah menunggu di hotel tepatnya di tempat kita akan melaksanakan pernikahan.

Ini bukan pertama kalinya aku menikah, bahkan aku menikah dengan orang yang sama. Namun aku tak mengerti mengapa perasaanku tetap saja sama, tetap merasa jantungku berdetak diluar kendaliku. Untuk waktu yang sama, hari ini terulang kembali namun dalam suasana berbeda. Bagaimana kini aku bisa merasakan kebahagiaan saat harus memberikan seluruh hidupku pada suamiku.

tak mampu kujelaskan begitu dinginnya tanganku saat ini, setelah selesai dengan dandanan ku aku segera menuju ke hotel menggunakan mobil yang tak begitu jauh dari rumah Jungkook. Eomma yang sedang duduk disebelah ku terus tersenyum jail padaku sesekali memuji penampilanku, katanya aku seperti gadis yang baru saja akan menikah. Tapi tunggu, aku memang seorang gadis kan? Aku belum pernah disentuh siapa siapa.

Mobil memasuki area parkir hotel, begitu mobil telah berhenti dengan sempurna, eomma juga beberapa karyawan disana membantuku untuk turun. Gaun yang kukenakan tidak begitu sulit. Hanya gaun sederhana berwarna silver, dipadukan dengan heels berwarna senada.

Menit berikutnya, setelah menunggu cukup lama, aku didampingi eomma ku menuju kedepan pintu menuju altar. Saat kami dipersilahkan, aku berjalan masuk digandeng eomma ku dengan langkah pelan dan anggun.

Aku tak bisa menatap nya dulu, kalau tidak aku akan melupakan sikap anggun ini dan akan berlari kearahnya menubruk dada bidangnya. Jungkook, yang menungguku di altar dengan pendeta disebelahnya, tubuhnya benar benar manly dibalik pakaiannya. Sekali lagi, aku jatuh cinta, semakin cinta, sampai sudah terlalu dalam.

Sampai semuanya terjadi. Janji itu, penukaran cincin, dan ciumannya. Kami melakukan untuk kedua kalinya, tidakkah Jungkook ingat betapa terpaksanya ia saat itu, dan sekarang ia tersenyum begitu lebar bahkan tak pernah berhenti.

"Bagaimana ini?"

"Apa?" Jungkook segera menoleh padaku. Tidak terjadi apa apa, aku hanya berniat iseng padanya selagi menunggu tamu selanjutnya mengucapkan selamat.

"Cincin pernikahannya jadi dua" kataku lalu tersenyum kearahnya.

"Tidak apa apa. Bahkan aku bisa memberimu lebih dari dua jika kau mau"

"Kau terlalu berlebihan"

Dia hanya tertawa membalas ku, tawa yang cocok sebagai penghilang penat malam ini. Masalahnya sedari tadi aku terus berdiri menyambut tamu dari kerabat eomma ku maupun kerabat mertuaku. Katanya hanya kerabat dan keluarga saja, jadi aku berfikir tamunya akan sedikit, taunya tamunya banyak sekali.

........

Aku memilih ke salah satu kamar hotel yang sudah dikatakan Jungkook padaku tadi. Ia menyuruh ku istirahat saja sebab sempat mengatakan padanya aku lelah. Jadi aku berakhir di kamar hotel yang mewah ini.

CEO JJK [✅]Where stories live. Discover now