bagian 16

5.3K 524 2
                                    

Follow yah
.
.
.

"Kau makan siang bersamaku"

"Ne?~"

Aku menoleh sempurna padanya. Apakah barusan dia mengajakku makan bersama, memang waktunya makan siang, tetapi makan bersama benar benar diluar ekspektasi ku. Bukannya dia membenciku?

Aku kembali menyusul langkah lebarnya keluar ruangan lalu masuk kedalam lift. Entahlah hanya perasaan saja atau memang rasanya begitu panas, untunglah aku membawa karet ikat rambut di sakuku.

Kuikat rambutku dengan asal Cepol, kulakukan dengan pelan agar tak mengganggu pria disebelahku ini.

Ahh ponselku berdering, berpendar semangat 1 detik sebelum aku menjawab malas malasan karna nomor tak dikenal disana.

"Halo" kataku.

"Is this really Secretary Kim?" (Apa benar ini sekertaris Kim?"

Aku mengutuk diriku sendiri yang menjawab dengan nada ketus, sepertinya mulai dari sekarang aku harus terbiasa dengan nomor tak di kenal sebab aku bekerja sebagai sekertaris orang paling penting di dunia perbisnisan sekarang.

"Right. Sorry but who am I talking to?" (Benar. Maaf tapi dengan siapa saya berbicara)

"I am an American model manager who will work with a successful brain company. Manager Kim asked me to contact you to discuss this cooperation further " (saya manager Amerika yang akan bekerja sama dengan perusahaan succes brain company. Manager Kim menyuruh saya menghubungi anda untuk membicarakan kerjasama ini lebih lanjut)

"Good. I will discuss this with Mr. Jeon first. I'll call you again soon after " (baiklah. Saya akan bicarakan ini dengan tuan jeon dulu. Saya akan segera menghubungi anda setelahnya)

"Thank you Secretary Kim "

"You're welcome"

Aku memutus panggilan setelahnya. Aku tau sedari tadi aku tak lepas dari tatapan Jungkook, begitu aku selesai pria itu memilih kembali menatap kedepan.

Ting...

Aku kembali berjalan keluar lift mengikuti langkah Jungkook entah menuju kemana. Aku fikir dia akan makan siang di kantin perusahaan saja, nyatanya ia sekarang menuju dimana mobilnya terparkir. Apa aku harus semobil dengannya?

"Kenapa tidak masuk?"

Aku tersentak setelah beberapa detik terdiam di samping mobil jungkook, begitu pria itu telah duduk di jok kemudi aku ikut masuk meski dengan rasa ragu.

"Kenapa kau seakan tidak mengenalku?"

Aku tak menoleh padanya, saat ia menancap pedal gasnya dengan kecepatan pelan, kurasakan ia masih sesekali menoleh padaku untuk mendapatkan jawabanku.

"Aku tidak berniat untuk membicarakan itu" jawabku yang membuatnya terkekeh. Entah dimana letak kelucuannya, caraku bicara tidak terdengar seperti membicarakan lelucon, namun dengan kurang ajarnya ia tertawa.

"Apa kau berniat balas dendam padaku?". Katanya lagi setelah tawanya reda. "Kalau kau berfikir begitu maka lupakan. Karna caramu sama sekali tak berpengaruh padaku"

CEO JJK [✅]Where stories live. Discover now