20. hey siapa dia

Zacznij od początku
                                    

Aku mulai luluh. Tapi tidak dengan cowok sialan itu! Aku mendengus, dia malah ikutan mendengus.

Sengaja banget sih!

"Jadinya mba nya mau pesen berapa? Mau dibungkus atau makan di sini mba?" tanya orang yang disebut-sebut asisten tadi.

Aku lantas menyebutkan pesananku.

"Buburnya tiga, dibungkus. Terus sama sate-sateannya tiga juga."

Si cowok sialan ini kayanya sengaja banget cari ribut sama aku. buktinya waktu aku nyebutin semua pesananku, dia yang ada di sampingku ngelirik-ngelirik terus mendengus dengan tersenyum miring.

Aku liat ya! Dari ekor mata keliatan!

Aku ga mau meladeni. Males banget ngadepin orang gila macam dia. Buang-buang waktu. Masih pagi jangan sampe tenagaku habis sia-sia.

"Mba pesanannya."

Makananku udah jadi duluan. Aku bangun dari kursi plastik itu untuk mengambilnya dan membayarnya.

"Dasar mak lampir." Cowok itu bergumam tapi aku masih bisa kedengeran.

Emang gila nih orang. Kenal aja engga, malah ngatain aku mak lampir.

Aku melenggang pergi tidak pedulikan itu orang. Barulah sampe rumah kedua temenku aku jadiin pelampiasan kekesalan.

"Bangun lo semua! Pada mau makan ga?!"

Mereka yang tadinya tidur nyeyak kini bangun mendadak. Matanya melotot merah. Khas banget orang yang kaget.

"Bubur nih enak. Buruan cuci muka!"

Arumi berdecak. Dia kesal dibangunin dengan cara yang ga manusiawi. Sementara Alya cemberut sebentar lalu merebahkan badannya lagi.

"Alya bangun lo! Udah siang!"

"Ck. Bisa pelanan ga sih suara lo Ta! Berisik banget anjing."

"Apa gue ga denger..."

Aku pura-pura ga denger. Sambil berlalu mengambil mangkok di dapur.

Saat aku kembali Arumi dan Alya sudah tidak ada di tempat. Aku pun menumpuk kasur itu jadi satu agar kamu bisa makan di depan tv lagi.

Kalo kalian sempet berfikir kita bakalan tidur di depan tv, maka itu tepat sekali.

Aku sama yang lain memang tidur di depan tv dengan menggelar kasur busa milik Arumi dan mba Riri. Karena kalo kami semua tidur di kasur Arumi, ga bakalan muat. Kasur Arumi ukuran single. Sedangkan aku ataupun Alya ga ada yang berani tidur sendirian di kamar mba Riri.

Jadilah kita kaya pindang, umpel-umpelan di depan tv. Karpet yang semalem basah kita akalin, dikeringinnya pake hairdryer. Biar bisa buat alas kasur juga.

"Bangunin pake hati bisa kali Ta!"

Alya yang baru dateng menyemburku dengan galaknya. Aku tak menciut. Justru aku balik mendelik. Moodku lagi ancur gara-gara cowok edan tadi.

Tok tok tok

Siapa tuh

Kami bertiga saling pandang setelah dengar ketukan pintu itu. Masih jam 7 lho ini. Siapa yang berani bertamu jam segini? Ga punya jam apa gimana?

"Biar gue yang bukain."

Aku mendekati pintu itu. Begitu dibuka, sejurus kemudian mukaku mengkeruh.

"Ngapain lo!"

Cowok gila itu sampe kesini, pasti dia sengaja lagi ngikutin aku.

"Sante sih. Sewot mulu lo," kekehnya meledek.

Aku mendengus.

"Siapa Ta?" seru Arumi dari dalam.

"Biasa orang gila minta makan," jawabku asal lalu berniat menutup pintu itu. Tapi si cowok gila itu menahannya.

"Arumi ini gue Bisma!"

"Hah? Bisma?"

"Iya! Ini orang sinting malah mau nutup pintunya nih..."

Aku melotot di tempat. Masa aku dikatain orang sinting sama dia yang orang gila??

Terus Arumi kenal sama orgil ini??

"Rheta buka pintunya."

Aku yang masih ga habis pikir sama Arumi. Kok mau temenan sama orang gila.

Arumi menarikku agar menyingkir dari pintu. Kini sosok orang gila itu terpampang nyata di depan mataku.

"Dia Bisma temen SMA kita dulu. Cowok cupu yang suka ngejar-ngejar lo. Masa lo lupa."

"What? Are you kidding me?"

Arumi terkekeh.

"Jadi ganteng ye? Bikin pangling lo, Bis."

Aku berusaha natap penuh penilaian pada cowok gila yang katanya Arumi temen SMA kami dulu.

Ini beneran Bisma?

Seriusan?

Bisma yang dulu kucel, culun, kutu buku, suka ngedeketin aku. Sekarang udah berubah jadi Bisma yang badannya tinggi, tengap, rambutnya rapih under cut, kulitnya cerah bersih, dan mukanya ga-ganteng!

-----------

pemain baru namanya Bisma!!

bukan anak boyband lho ya 😭



Pak LinggarOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz