[1]kesialan Zahra?

206 174 235
                                    


Dan di sinilah Zahra berada, berdiri di lapangan menghadap ke atas bendera sembari hormat bersama alex yang tengah berdiri di samping nya. Sedari tadi Zahra tak henti-hentinya mengumpat sembari menatap alex tajam. Begitupun dengan sebaliknya, alex terus membalas segala umpatan yang di berikan oleh Zahra kepada nya.

"Hari ini, kenapa gue bisa sesial ini sih arghh"

Alex melirik Zahra yang tengah mengoceh di samping nya. "Lo emang selalu sial kali"

"DIAM LO! Ini juga gara-gara elo! Mimpi apa gue semalam ya Allah, sampai harus di hukum sama pantat kambing seperti cowok songong ini"Ucap Zahra dramatis.

Alex memutar bola matanya malas melihat Zahra yang begitu lebay di matanya. " Alay bin lebay lu. Lo kira gue juga mau di hukum sama lo? Yah engga lah! Ini adalah mimpi yang begitu buruk karena bisa di hukum sama lo! Dasar cewek aneh!"Cibir alex.

"Idih! Yang ada ini mimpi buruk gue kali. Kenapa sih, lo harus ada di dunia ini? Kenapa lo gak lahir di planet lain aja, kan masih banyak kan plane yang bisa lo tinggalin dan hidup di sana. Contohnya seperti planet mars, planet Neptunus . Atau Planet apa lah itu. Kenapa harus di bumi sih!" Cerocos Zahra panjang lebar.

Pletak!!

"Kenapa lo cerewet banget sih ha! Yah mau-mau gue lah, mau tinggal dimana juga, orang gue emang di takdir kan buat hidup di bumi. Bukan di planet yang lo bilang tadi. Emang lo pikir gue ini alien apa ha!"

Zahra mengangkat bahunya. "Iya! Lo itu alien yang begitu buruk dan menjijikkan di mata gue! Lo napas aja gue udah enek, apa lagi liat lo hidup"

Alex membulatkan matanya. "Jadi, lo mau gue cepet-cepat mati gitu? Cewek sialan lo!"

"Gue gak bilang kayak gitu ya! Lo sendiri yang bilang. Tapi bagus deh, kalau lo emang nyadar"

"SIALAN LO ZAHRAWI"

"Gak make wi anjir!"

"Terserah gue lah!"

Zahra memilih diam, tidak berniat membalas ucapan alex barusan. Tangan Zahra bergerak mengelus-elus tenggorokan nya yang terasa begitu kering. Ah, Zahra butuh minum sekarang.

"Haus banget, malah tu bu susuk ngawasin terus lagi. Gimana gue bisa kabur dari sini coba. Ahh sial! Sial! "

Zahra menghela napasnya gusar, kenapa ia harus kena sial hari ini. Mata Zahra melirik alex yang tengah berdiri sembari menghadap ke atas bendera dengan santai, tidak ada raut apapun yang lelaki itu tunjukkan. Ah, benar-benar menyebalkan. Harusnya yang tersiksa itu alex, kenapa harus Zahra?

Memikirkan nya saja sudah membuat Zahra naik darah.

Kringgggg...

Zahra menghela napasnya lega, akhirnya jam yang ia tunggu-tunggu sudah datang. Zahra berjongkok sembari menghapus keringat yang membasahi dahinya.

"WOII!! AKHIRNYA GUE BISA TIDURAN!" teriak alex girang, seperti seorang anak yang baru saja mendaptkan mainan baru.

Zahra menatap alex malas. "Tumbenan ni anak pengen kerjain tugas nya" Cibir Zahra.

Alex terkekeh geli, gadis itu memang selalu mencampuri urusannya. "Suka-suka gue. Gue pergi dulu, bye cewek gila!"

"Dasar! Cowok songong, cih!" Kesal Zahra lalu segera pergi dari sana.

***

"Jes! PESENIN GUE ES JERUKK!" Teriak Zahra kepada jessica yang baru saja melangkah ke arah penjual di dalam kantin sekolah itu.

Jessica memutar bola matanya malas mendegar suara cempreng sahabat nya itu. Apa lagi semua orang yang berada di dalam kantin itu menatap ke arah Zahra.

ALEXZAR (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang