𝕎𝕠𝕝𝔽 - 12

58 16 2
                                    

The Dark Wood~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Dark Wood
~~~~~~~~~~~~~~~

Daciana POV.

Al mengnggedongku dan berjalan menuju pintu berdaun dua yang lumayan besar. Dia membuka sebelah pintunya saja dan melanjutkan jalannya.

Ruangan rapat yang luas, terdapat meja panjang dan kursi disetiap sisinya. Kursi-kursi itu sudah terisi oleh banyaknya orang-orang penting kurasa. Mereka berdiri dari kursi untuk menyambut kami.

Wajahku merah padam karena malu yang tak tertahan lagi. Mereka menatapku dan Al dengan tatapan yang tidak bisa ku mengerti. Ada sebagian yang tersenyum, dan sisanya menatapku tidak suka. Aku hanya bisa tersenyum simpul guna menghilangkan rasa gugupku.

Al duduk dikepala meja tanpa menurunkan aku dari gendongannya. "Al sebaiknya aku duduk disana saja." pintaku seraya menunjuk kearah sofa panjang disudut ruangan.

Al menatapku bingung. "Kenapa?" tanyanya yang membuatku bingung.

Keningku berkerut. "Apa kau pikir aku akan duduk di pangkuan mu selama rapat?" tanyaku balik sambil berbisik. Aku tidak ingin mengundang perhatian banyak orang disini.

Satu alis nya terangkat. "Aku akan terus memangkumu sampai rapat selesai." bisiknya dengan tatapan menjengkelkan.

Aku mendengus kesal. "Al! yang benar saja! kau membuatku malu." Suaraku berbisik tapi tidak meninggalkan rasa kesal ku saat mengatakannya.

Al menghiraukanku dan beralih pada orang-orang di depannya. "Baiklah, kita mulai saja rapatnya." ucapnya lantang.

Semua penghuni ruangan pun langsung bersiap untuk memulai rapat yang ingin mereka bahas.

Aku hanya bisa duduk dipangkuan Al seperti orang yang sedang memeluk boneka, tapi bedanya boneka ini berukuran besar dan keras. Aku duduk tanpa perlawanan.

Mereka memulai rapat dengan tenang. Sesekali aku mendengar percakapan mereka dengan Al, tapi aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Yang bisa kulakukan hanya memandang datar keluar jendela.

Uhh... hari ini kenapa sangat cerah, seharusnya aku menolak ajakan Al jika seperti ini. Lebih baik aku bermain dengan Jack diluar. Di sini aku terjebak dengan kebosanan.

***

30 menit berlalu...

Aku menguap lebar, seraya mengucek-ucek mataku. Rasanya sudah sangat berat mataku ini. Rapat yang membosankan membuat aku mengantuk, padahal waktu masih menunjukkan pukul 1 siang.

"Rapat kali ini sampai disini, kalian boleh keluar." ucapan Al membuat kesegaran mataku kembali. Kalimat yang ku tunggu-tunggu.

Semua keluar dari ruang rapat, menyisakan aku dan Al di dalam. Al mengelus surai ku, "Maaf membuat mu menunggu Anna. Apa kau mengantuk?" tanya Al.

The Dark WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang