Bagian 27 // Vian Sakit, Rizky Panik

Start from the beginning
                                    

"Astaga! Gue gak nyangka! Lo udah diapain sama mereka, hah?! Kenapa muntah-muntah begitu?!!"

"MUNTAH-MUNTAH GAK SELALU HAMIL, BEGO! GUE COWOK!"

Rizky mengelus dada.

Iya juga ....

"Lo sih, kenapa gak neduh dulu tadi? Gue gak biasa hujan-hujanan! Kalau hujan-hujanan begitu kadang emang sering muntah!"

Kepala Vian sudah benar-benar pusing sekali, ia pun berbicara dengan Rizky sambil menahan sakitnya yang kini mulai menjalar kemana-mana.

Rizky malah melipat tangannya di depan perut, kemudian mendecak dan menatap Vian, seolah adiknya itu adalah tersangka maling kutang.

"Lo kok nyalahin gue, sih? Kan gue udah bilang, gak usah main sama mereka, Lo yang ngeyel! Sakit begini, Lo yang rasain, bukan gue! BODO AMAT! GUE GAK MAU JADI BABY SITTER!! Minggir ... udah tahu badan Segede grobak, pake ngalahin jalan segala!"

Vian berusaha bangkit, kemudian menjauh dari Rizky.
"Iya iya, gue tahu kalau gue gendut!"

Rizky tahu kalau adiknya itu kini agak marah, ia dapat melihat sendiri wajah memerah milik Vian, sambil orangnya berjalan dengan langkah sempoyongan, menjauh dari Rizky.

"Ngambek? Cih ... ambekan banget ...."

****

DUARRRRR

BRAK

BRAK

BRAKK

Vian beringsut kemudian memeluk bantal yang ada di dekatnya. Ia mendadak takut saat jendela kamarnya tiba-tiba terbuka, menampilkan suasana malam hari yang sedang hujan itu dapat ia lihat dengan sejelas-jelasnya.

"AYAHHHHH!!!"

Biasanya, bila sedang hujan begini, Vian akan menyelinap ke kamar ayahnya kemudian tidur di sana. Disertai dengan pelukan hangat, kecupan di dahi dan di pipi, kemudian tepukan menenangkan di pantatnya.

Kekanak-kanakan memang, tetapi ... perlakuan semacam itu jarang sekali Vian dapatkan saat ia masih kecil. Perlakuan yang akan terjadi dengan kemungkinan paling kecil dalam hidupnya.

Ayahnya yang sering tidak ada di rumah, menyebabkan Vian harus bisa melindungi dirinya sendiri. Padahal, Vian pengidap nyctophobia, dan sedikit astraphobia.

Maka dari itu, Vian segera pergi kemudian mendatangi kamar Rizky dengan menarik selimut bermotif Winnie the Pooh miliknya yang sudah ia punya sejak usianya menginjak delapan tahun.

"Iky ...."

Tidak ada jawaban, kamar Rizky juga tidak gelap, sepertinya orangnya sedang meninggalkan kamar.

Vian langsung naik ke kasur Rizky dan menyelinap untuk masuk ke dalam selimut tebalnya juga. Ia tidak peduli jika nanti Rizky akan marah-marah dan mengatainya dengan kalimat-kalimat yang membuatnya ikut emosi. Untuk saat ini, Vian berniat mengalah saja.

Telinga Vian agak terganggu, saat ia mendengar suara desahan yang keluar dari laptop milik Rizky. Huhh? Rizky juga suka menonton video porno? Agaknya Vian tidak percaya, mengingat .... Rizky adalah siswa teladan yang dihormati banyak orang karena kepribadian serta caranya bersikap.

Oke, kadang Vian lupa bila Rizky juga manusia.

"Si Riski sama aja kayak temen-temen gue, nontonya bokep laki sama laki ...."

Vian memilih untuk tidak peduli, ia langsung memejamkan matanya dan menutupi semua tubuhnya dengan selimutnya dan selimut Rizky juga.

















CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now