Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi yang cerah datang. Senyum hangat tercetak jelas dibibir Yeyes. Dirinya benar-benar merindukan Jaemin hari ini, padahal baru kemarin ia menemani Jaemin.
Suara kicau banyak burung juga menghiasi telinganya. Ia sangat bahagia karna hari ini, karena ia kembali menemani Jaemin.
Sehari setelah Yeji mengunjungi Jaemin kemarin, Yeyes kembali mengunjungi Jaemin tanpa ragu, dan ia datang dijam yang sama setiap hari. Tetapi kali ini, hal yang benar benar mengejutkan terjadi.
Kamar yang ditempati Jaemin mendadak kosong dan sudah rapi. Yeyes berkali-kali memanggil nomor Jaemin dan Yeri, tetapi tidak ada yang aktif.
"Loh kok kosong?"
"Jaemin kemana?" tanya Yeyes sembari membuka tirai disebrang brankar Jaemin.
"Kok pada gaada?"
"Apa gue telfon aja kali ya" gumul Yeyes lalu mengeluarkan ponselnya dan menelefon Jaemin.
"Kok ga aktif?"
"Ah, Yeri onni" ucapnya lalu beralih menelefon Yeri, namun sama saja, Jaemin dan Yuri tidak mengaktifkan ponselnya.
"Apa gue harus tanya dokternya?"
Tanpa pikir panjang, Yeyes berjalan keluar mencari dokter yang biasa merawat Jaemin. Namun, dokter itu juga menghilang.
Kemudian, ia kembali keruangan Jaemin dan bertemu dengan suster yang biasa membersihkan ruang itu, dan menanyakan kenapa kamar Jaemin kosong.
"Permisi sus, Jaemin dimana ya? Udah dipindah kamar atau gimana?" tanya Yeyes masih berfikir positif.
"Pasien sudah dinyatakan meninggal, jenazahnya sudah dipindahkah dan akan dimakamkan di Singapura, karena kelumpuhannya tak bisa disembuhkan. Jenazah sudah keluar sedari tadi, kira-kira subuh tadi bersama keluarganya" kata suster lalu meninggalkannya.
Sontak, hal ini benar-benar membuat Yeyes diam kebingungan tak berdaya.
Bagaimana bisa mereka melakukan itu padanya, bagaimana tega seorang Jaemin pergi meninggalkannya tanpa memberi kabar untuknya.
Yeyes hanya menangis meratapi apa yang terjadi padanya. Bagaimana ini bisa terjadi padanya.
"Jaemin.. tega lo ninggalin gue" ucap Yeyes sambil terisak, yang terdengar sangat menyakitkan.
Hari-hari selanjutnya, selalu ia habiskan seorang diri dikamar, sambil menangis ketika dirinya mengingat Jaemin.
* to be continue
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
