2. Si Ambisius dan Rahasia

761 44 0
                                    

Yeji sungguh berambisi untuk mendapatkan Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Yeji sungguh berambisi untuk mendapatkan Jaemin. Caranya berfikir sangat keras kepala, sampai membuat teman dekatnya, Lia, Yuna, Chaeryong dan Ryujin tak percaya.

Saat tiba jam pulang sekolah, Yeji menghampiri Jaemin diaula lapangan basket. Jaemin berlatih seorang diri karena menunggu YeYes yang sedang mengikuti kelas tambahan di kelasnya.

Pakaian basket yang Jaemin gunakan memperlihatkan betapa altetis dirinya. Dari dada bidang, hingga lengannya yang berotot benar-benar membuat pesonanya bersinar terang.

"Jaemin"

"hai."

"Lo ga haus?"

"Nih gue bawain minum buat lo" kata Yeji yang baru saja tiba disitu.

Namun, Jaemin hanya melihat sekilas dan mengabaikan Yeji. Ia melanjutkan kegiatannya seolah tak terjadi apapun disitu.

Jaemin sendiri sebenarnya tak tahan dengan sikap Yeji yang selalu mengejarnya. Semua terasa sangat, menyebalkan.

"Jaemin? lo ngga denger gue ngomong apa?"

"Jae, gue suka sama lo." kata Yeji kembali menyatakan perasaannya.

Ia berjalan, kemudian berdiri mendekat pada Jaemin yang tiba-tiba mematung tanpa menatapnya. Namun sekali lagi, Jaemin hanya diam, mengabaikannya.


Tiba-tiba datang lagi seorang perempuan dari pintu depan, lalu memanggil Jaemin.

"Nana? Ayo pulang"

Ya, perempuan itu adalah YeYes. Yang terlihat agak kebingungan kala mendapati Yeji berduaan dengan Jaemin di ruangan itu.

"Nana?" celetuk Yeji kebingungan.

Jaemin yang terlihat sangat tak peduli berubah menjadi riang dalam sekejap. Senyumnya terbuka lebar ketika melihat Yeyes.

Segeralah ia mengambil tas, lalu pergi meninggalkan Yeji tanpa sepatah kata apapun.

Melihat senyuman Jaemin yang begitu indah kepada YeYes, semakin membuat Yeji sakit hati dan semakin berambisi untuk mendapatkan apa yang ia mau, tentu, mendapatkan Jaemin.





"Na... tadi lo ngapain?" tanya YeYes sambil berjalan pulang bersama Jaemin.

"Ngapain apanya? Latihan basket? Kan nungguin lo selesai." sahut Jaemin tak paham. YeYes masih menatapnya bingung, lalu ia mencoba mengingat lagi apa yang tadi terjadi.

"Oh, Yeji? Ngga tau, akhir-akhir ini dia semakin ngedeketin gue. Gue ditelfon terus, banyak pesan juga dari dia, tapi gapernah gue baca."

"Padahal gue ngga gubris sama sekali, tapi dia masih kekeh deketin gue. Jangankan mau gubris, ngeliat dia aja gue udah males."

"Kenapa? Oh Ohh, ternyata seorang YeYes bisa cemburu setelah nolak cowo satu sekolah, hahahaha." canda Jaemin sambil terus tertawa.

"Idih, pd amat lo. Namanya juga penasaran." kata YeYes gelagapan, lalu berjalan mendahului Jaemin.

Namun, setelah mendengar perkataan Jaemin entah mengapa ia sangat lega, dan tak ada beban apapun lagi dibenaknya.

Tanpa sadar, hati kecil YeYes menyimpan perasaan pada Jaemin, tapi sama sekali tak terfikirkan olehnya, karena hubungan mereka hanya sebatas sahabat.



Waktu menunjukkan pukul 17.00 saat mereka selesai mengerjakan tugas dirumah Jaemin.

"Gue haus ni, mau ambil minum. Lo mau minum apa? Biar sekalian gue ambilin." tanya Jaemin pada YeYes diruang tamu.

"Jus jeruk yang biasa ada kan? Itu aja" jawab YeYes.

Jaemin yang mengangguk langsung menunju dapur untuk mengambil minuman.

Sambil meregangkan tubuhnya yang lelah setelah berjam-jam mengerjakan tugas, YeYes tak sengaja melihat buku catatan yang tebalnya hampir sama dengan kamus bahasa Inggris di dalam tas Jaemin, lalu membukanya.

"Apaan nih? Pake simbol love lagi buat covernya, hahaha."

"Wah, foto pas kecil. Lah, ini kan gue. Banyak banget foto kita berdua. Wah wah, hebat banget Nana bisa ngumpulin sebanyak ini."

"Tapi, kenapa dia punya sebanyak ini? Lah gue cuman beberapa biji doang."

"Ini foto gue sendiri pas 5 tahun kenapa ada disini? Wah, imut banget gue pas kecil" kata YeYes sambil tersenyum terkagum-kagum.

Heran karena banyak foto mereka, YeYes membuka halaman tengah buku itu, dan hendak membacanya. Tiba-tiba, Jaemin dengan cepat mengambil buku itu.

"Nana! Kenapa sih? Gue mau baca itu apaan! Terus ini kenapa banyak foto kita? Kenapa lo ga bikinin juga buat gue?" tanya YeYes sedikit kesal.

"Andweyoo.. kyuuu..." kata Jaemin sambil aegyo yang membuat YeYes gemas namun tambah kesal.

"Ish. Siniin itu bukunya Nana" ucap YeYes sambil memanyunkan bibirnya.

"Ini kan punya gue. Ya suka-suka gue lah! Lagian ni ya, ngga cuma foto lo doang kok disini, ke-pd-an lo."

"Foto ini gue kumpulin dari album keluarga gue. Gue copy terus gue tempel disini."

"Kalo masalah foto lo disini, karena kata mama, gue yang fotoin, dan itu menggambarkan sebagaimana handalnya gue jadi fotografer sejak dini, hahahahaa" sahut Jaemin mencoba mengelak, supaya YeYes tak bisa membaca bagian tengah buku itu.

"Udah, gue mau naro buku dikamar, lo minum dulu, itu udah gue siapin." sambung Jaemin lalu menuju kamar, dan segera menutup pintunya.



"Astagaa. Untung ngga ketahuan." batin Jaemin didalam kamar sambil menutup mata dan menghembuskan nafas lega, lalu menyimpan bukunya dalam lemari pakaiannya.

"Sampai jumpa, Rahasia" ucap Jaemin, lalu menutup lemarinya dan tersenyum manis.

Buku yang Jaemin buat adalah buku yang menggambarkan perasaannya. Segala apa yang ia rasakan selama ini dengan jelas tercatat rapih dibagian tengah buku itu.

Ya, Jaemin menyimpan perasaan pada YeYes sejak mereka kecil. Ia masih teguh dengan perasaannya dan yakin akan apa yang ia rasakan.

Orang bilang lelaki itu kurang peka sama emosionalnya, tapi Jaemin berbeda. Dia justru menyadari perasaannya sejak lama.

Ia mencintai YeYes. Namun karena ikatan persahabatan, ia tak bisa mengatakan apapun pada YeYes.







*
to be continue

Ganteng banget suami nanadongies😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ganteng banget suami nanadongies😭

HEALER Where stories live. Discover now