——————————————————————————————————
—————
Alyana agnes dan Kashuu Kiyomitsu mendarat dengan aman di tengah kota. Saat mereka berteleport, terlihat tak ada satupun penduduk lokal yang menaruh perhatian khusus.Paling paling hanya melirik sedikit, lalu kembali pada urusan mereka masing masing. Bagi mereka, pemandangan seperti itu sudah menjadi makanan sehari hari. Terlebih banyak nya, para orang orang hebat yang datang berkunjung.
Alchemist, light bearer, spear bearer dan lain lain. "Nona, apa benar benar tak apa kau tak memakai pelindung identitas atau semacamnya? Bagaimana jika mereka tahu kalau nona seorang Khun?"
Alyana memutar bola matanya malas, ini sudah pertanyaan ke lima yang Kashuu lontar kan padanya setiap mereka pergi menuju tengah kota.
"Oh ayolah, kau terlalu khawatir Kashuu. Aku baik baik saja, lagipula tak masalah jika orang orang mengetahui kalau aku seorang Khun," tanpa mengurangi nada khawatir, Kashuu lantas menghela napas.
"Yasudahlah, terserah nona saja."
Alyana tersenyum puas mendengar jawaban si Uchigatana. Lagipula mereka sudah sering melakukan ini, sejauh ini tak ada masalah apapun yang terjadi.
Hembusan angin menggerakan dress terusan milik Alyana. Tangannya yang terbalut lengan panjang bewarna putih sangat cocok dengan warna dress hijau toska yang kini ia kenakan.
Pita hijau ditengah kerah ber-ronde nya juga ikut melambai. Terhanyut angin yang melembut. Sebenarnya, itu juga tak seratus persen angin, lebih banyak campuran Shinsu yang berasal dari berbagai penjuru.
Langkah kaki mereka semakin dekat menuju toko kue di daerah pandai besi. Ada yang harus ia lakukan disekitar sana, lagi pula-dari hasil-menguping-para pelayan bilang kue di toko itu sangat enak.
Kring...!! Kring...!!
Bell toko berbunyi, menyambut dua pasangan tuan dan pelayan tersebut. Seakan menjadi penanda keberuntungan, pemilik toko segera menyambut mereka hangat.
"Ulalala~~ siapa pelanggan kita hari ini??"
Gadis itu terkekeh, berjalan mendekat sambil menatap tubuh gemuk pak kue. Tubuh yang berisi kebahagiaan akan makanan.
"Halo paman!! Apa kau memiliki kue coklat??" Pak pemilik tertawa ala khasnya, menaruh tangan di dagu seakan sedang memikirkan sesuatu.
"Tentu tentu!! Apa ada yang nona inginkan lainnya?" Tanya nya lagi. Alyana menoleh pada Kashuu, mendongak agar dapat menatap wajahnya. "Apa yang kau inginkan? Pesan saja sesuka hati."
"Hmm... Pedang memang tak membutuhkan makanan sih, tapi bolehlah. Aku mau sesuatu yang berwarna merah!!"
Alyana mendengus geli mendengar jawaban Kiyomitsu. Pedangnya satu itu sangat maniak apapun berwarna merah. "Yasudah paman, berikan aku kue red flower saja."
Setelah membayar, mereka segera pergi keluar. Alyana pun mendesah senang, pemilik toko kue yang sangat ramah. Lain kali ia pasti akan mengunjunginya lagi.
"Ngomong ngomong, kita akan kemana nona?" Kashuu sedikit bingung. Jalan yang mereka lalui dekat dengan pusat misi. Tapi kata Alyana tadi, mereka akan melakukan suatu hal terlebih dahulu.
"Ahh itu, tentu saja aku mau memanggil saudara mu."
"Eh...?"
Refleks, langkah Kiyomitsu terhenti. Ia menatap Sang nona dengan tatapan tidak percaya. Alyana menaikan sebelah alisnya ikut berhenti seakan bertanya 'kenapa.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's destiny [皇帝の運命] - Slow Update
FanfictionEmperor's Destiny Touken ranbu x Tower of God -------------------------------------- Ini hanya sebuah kisah seorang gadis biasa yang tiba tiba ter summon. Dalam sebuah dimensi lain. Hmmm... Terlihat biasa, hanya saja terdapat tokoh dari server lain...